NasDem Pastikan Bela Kotak Kosong, Gerindra Pilih Berserah ke Rakyat
Arah Dukungan di Pilkada Badung
DENPASAR, NusaBali
Setelah gagal mengusung pasangan I Gusti Ngurah Agung Diatmika-I Wayan Muntra gara-gara Golkar banting haluan mendukung incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa yang diusung PDIP di Pilkada Badung 2020, Gerindra dan NasDem akhirnya tentukan sikap.
NasDem terang-terangan ingin memenangkan kotak kosong, sementara Gerindra berserah ke rakyat antara mencoblos incumbent Giri Prasta-Suiasa atau kolom kosong.
Ketua DPD NasDem Badung, I Putu Gede Suryantha, mengatakan partainya tidak mengusung paket calon di Pilkada Badung 2020, karena koalisi yang dibangun dibuyarkan oleh Golkar. Karena itu, NasDem instruksikan kepada kader di bawah untuk membela kotak kosong alias kolom kosong.
"Ya, kolom kosong pilihannya. Kan tidak dilarang. Mungkin ini dibilang gila dan sakit hati, tapi itulah pilihan kami sebagai kader NasDem," ujar Putu Gede Suyantha saat dikonfirmasi NusaBali, Selasa (5/10).
Menurut Suyantha, Pilkada Badung 2020 benar-benar merupakan hegemoni partai politik, sehingga sampai lahir kotak kosong. "NasDem melawan hegemoni ini. Meskipun parpol koalisi pengusung incumbent targetkan menang 90 persen suara, kami yakin rakyat juga ada pilihan lain. Jadi, kotak kosong bisa memberikan perlawanan maksimal," ujar politisi NasDem asal Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung ini.
Suyantha menegaskan, sesuai Peraturan KPU, kalau kolom kosong unggul, maka Pemilu akan diundur dan kursi Bupati Badung dipegang Penjabat Bupati. "Rasanya penjabat Bupati lebih pas di Badung dan Pilkada digelar secara demokratis. Kalau Penjabat Bupati rasanya lebih netral. Boleh saja ini dianggap mimpi dan gila, menuding kami sakit hati. Tetapi, semua bisa terjadi," tegas Suyantha.
Sementara itu, kubu Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada kader dan masyarakat untuk menentukan pilihan saat coblosan Pilkada Badung, 9 Desember 2020 mendatang. Menurut fungsionaris DPD Gerindra Bali, I Gusti Ketut Puriartha alias Gus Krobo, partainya menyerahkan kepada kader untuk menentukan pilihan.
"Partai memberikan kebebasan kepada kader. Intinya, para kader dipersilakan menentukan hak pilih, karena Gerindra tidak mengusung pasangan calon. Instruksi induk partai, kami lepas saja di Pilkada Badung 2020," ujar Gus Krobo saat dihubungi terpisah, Selasa kemarin.
Gus Krobo menegaskan, untuk Pilkada Badung 2020, Gerindra tidak mungkin mensosialisasikan kolom kosong. "Soalnya, kolom kosong sudah jelas tanpa partai pengusung. Ya, mau dipilih kolom kosong atau nggak, kan kader dan rakyat Badung punya kemauan. Gerindra nggak sosialiasikan mana pun," tegas politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang juga mantan Ketua DPC Gerindra Badung ini.
Sebaliknya, Ketua DPC Gerindra Badung, I Wayan Disel Astawa, menegaskan sebagai kader partai dan masyarakat Badung, dirinya lebih penting mengajak masyarakat serta stakeholder untuk fokus gotong royong mengurus penanganan Covid-19. "Untuk Pilkada Badung 2020, kita serahkan kepada rakyat menentukan pilihan. Bagi saya pribadi, rasanya lebih sreg kita membantu masyarakat dalam memulihkan perekonomian, menangani pandemi Covid-19," ujar Disel Astawa.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali dari Gerindra Dapil Badung ini menyebutkan, Pilkada Badung 2020 digelar di tengah pandemi Covid-19 harus diwaspadai, jangan sampai menimbulkan klaster baru. "Perekonomian sedang lesu, bahkan sudah terancam resesi ini. Jangan sampai ada klaster baru di Pilkada 2020. Apalagi, Badung mengandalkan pariwisata. Jadi, lebih penting fokus mengurus kesehatan dan keselamatan rakyat dari pandemi Covid-19," jelas politisi yang juga menjabat Bendesa Adat Ungasan, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini. *nat
Komentar