Lima Desa Krisis Air Bersih di Musim Kemarau
Suplai air bersih dilakukan rata-rata sebanyak 20-30 ribu liter per satu desa.
SINGARAJA, NusaBali
Musim kemarau panjang yang menjadi langganan pemicu bencana krisis air bersih di sejumlah wilayah di Buleleng mulai bermunculan. Sejauh ini lima desa disuplai air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng yang dibantu juga oleh Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng dan PMI Buleleng. Suplai air bersih yang dilakukan setiap hari rata-rata sebanyak 20-30 ribu liter per satu desa.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana, Rabu (7/10) menjelaskan suplai air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis sudah dilakukan sejak sebulan yang lalu. Kelima desa itu di antaranya Desa Madenan di Kecamatan Tejakula, Desa Selat di Kecamatan Sukasada, Desa Kaliasem di Kecamatan Banjar, Desa/Kecamatan Sawan dan Desa Banyupoh di Kecamatan Gerokgak. “Desa ini memang sudah langganan setiap tahunnya memohon suplai air bersih dari pemerintah, terutama saat musim kemarau panjang seperti saat ini,” jelas Suadnyana.
Rata-rata lima desa yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih karena debit air yang dikelola oleh PAM Desa maupun kelompok masyarakatnya mengalami penurunan, bahkan mengering.
Daerah yang disuplai air bersih oleh pemerintah juga biasanya berada pada dataran tinggi. “Seperti Madenan itu karena di ketinggian lokasinya, yang di Kaliasem juga sama Banjar Pura namanya itu posisinya di ketinggian dan jalannya cukup terjal, sehingga saat musim kemarau begini debit air turun yang di atas tidak dapat air,” imbuh dia.
Suplai air bersih untuk lima desa ini dilakukan rutin sesuai dengan permintaan masyarakat. BPBD Buleleng dengan ketersediaan satu mobil tangki yang sudah berumur, dibantu dengan mobil tangki milik Perumda Tirta Hita Buleleng dan juga mobil tangki milik PMI Buleleng. Tiga armada yang tersedia pun membagi tugas untuk menyuplai air ke desa yang mengalami krisis yang kapasitasnya disesuaikan juga dengan kondisi armada.
“Biasanya kalau musim kemarau begini kami dipinjami BPBD Provinsi dan Kodya Denpasar juga sering bantu. Tetapi tahun ini karena armada provinsi rusak dan keadaan di Denpasar juga sama dengan kita sehingga yang ada kita maksimalkan dengan menyesuaikan dengan kondisi armada yang sudah tua,” jelas Kalak Suadnyana yang juga pernah menjabat sebagai Kasat Pol PP Buleleng ini.
Dia pun mengimbau kepada seluruh masyraakat untuk bijak menggunakan air bersih. Tak hanya yang terdampak kekeringan tetapi masyarakat yang didaerahnya masih melimpah ketersediaan airnya.*k23
Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana, Rabu (7/10) menjelaskan suplai air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis sudah dilakukan sejak sebulan yang lalu. Kelima desa itu di antaranya Desa Madenan di Kecamatan Tejakula, Desa Selat di Kecamatan Sukasada, Desa Kaliasem di Kecamatan Banjar, Desa/Kecamatan Sawan dan Desa Banyupoh di Kecamatan Gerokgak. “Desa ini memang sudah langganan setiap tahunnya memohon suplai air bersih dari pemerintah, terutama saat musim kemarau panjang seperti saat ini,” jelas Suadnyana.
Rata-rata lima desa yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih karena debit air yang dikelola oleh PAM Desa maupun kelompok masyarakatnya mengalami penurunan, bahkan mengering.
Daerah yang disuplai air bersih oleh pemerintah juga biasanya berada pada dataran tinggi. “Seperti Madenan itu karena di ketinggian lokasinya, yang di Kaliasem juga sama Banjar Pura namanya itu posisinya di ketinggian dan jalannya cukup terjal, sehingga saat musim kemarau begini debit air turun yang di atas tidak dapat air,” imbuh dia.
Suplai air bersih untuk lima desa ini dilakukan rutin sesuai dengan permintaan masyarakat. BPBD Buleleng dengan ketersediaan satu mobil tangki yang sudah berumur, dibantu dengan mobil tangki milik Perumda Tirta Hita Buleleng dan juga mobil tangki milik PMI Buleleng. Tiga armada yang tersedia pun membagi tugas untuk menyuplai air ke desa yang mengalami krisis yang kapasitasnya disesuaikan juga dengan kondisi armada.
“Biasanya kalau musim kemarau begini kami dipinjami BPBD Provinsi dan Kodya Denpasar juga sering bantu. Tetapi tahun ini karena armada provinsi rusak dan keadaan di Denpasar juga sama dengan kita sehingga yang ada kita maksimalkan dengan menyesuaikan dengan kondisi armada yang sudah tua,” jelas Kalak Suadnyana yang juga pernah menjabat sebagai Kasat Pol PP Buleleng ini.
Dia pun mengimbau kepada seluruh masyraakat untuk bijak menggunakan air bersih. Tak hanya yang terdampak kekeringan tetapi masyarakat yang didaerahnya masih melimpah ketersediaan airnya.*k23
1
Komentar