Pergunu Bali Bagikan Beasiswa Institut Pesantren
Total ada sekitar 54 siswa diberikan beasiswa gratis dari tahun 2016 sampai tahun 2020.
SINGARAJA, NusaBali
Di tengah pandemi Covid-19 sejumlah aktivis Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Bali terus berupaya memajukan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pendidikan Islam dan umum. Salah satunya dengan memberikan beasiswa gratis kepada para pelajar agar dapat melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
Tahun ini sebanyak 26 pelajar asal Bali diberikan beasiswa gratis untuk melanjutkan studi mereka ke Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jawa Timur. Ketua PW Pergunu Bali H Makhfudh didampingi oleh Korwil IV PP Pergunu Wilayah Bali, NTB dan NTT, H Lewa Karma mengatakan, beasiswa gratis bagi lulusan SMA dan lulusan S1 sejatinya di Bali dimulai sejak tahun 2016 yang diberikan Pergunu Pusat.
Dasarnya, banyak warga muslim yang tak mampu, namun memiliki niat untuk belajar dan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Terlebih mereka dari orangtua mengabdi untuk Nahdlatul Ulama (NU).
"Ini yang menjadi niat kami Pergunu untuk memberikan beasiswa gratis kepada mereka. Khususnya warga muslim Bali. Di samping itu juga ada prioritas kepada daerah-daerah yang minoritas diberikan kesempatan untuk meningkatkan sumber daya manusia khusus bidang pendidikan Islam dan umum," ujar H Makhfudh ditemui usai memberikan pengarahan dan pembekalan kepada penerima beasiswa gratis S1 dan S2 di Gedung Pasunda Buleleng, Rabu (7/10).
Ia menambahkan, beasiswa siswa gratis yang diberikan Pergunu kepada warga muslim Bali kurang mampu yang sudah berjalan rutin setiap tahunnya dan terus mendapat jatah penambahan kuota. Total ada sekitar 54 siswa diberikan beasiswa gratis dari tahun 2016 sampai tahun 2020. "Saat ini pun demikian dari awalnya kami hanya mendapat 6 kuota, tetapi ada penambahan kembali 19 kuota untuk program S1 dan S2," ucapnya.
Menariknya, setelah mereka yang lulus pada Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto selain mengabdikan atau pulang kampung ke daerah asal juga mengabdi sebagai guru di daerah lainnya di luar Bali. Bahkan ada juga yang melanjutkan menjadi pengajar di Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet. "Jadi kami dari guru Nahdatul Ulama tak hanya fokus mengurus para guru. Melainkan konsen untuk mencetak SDM-SDM yang profesional, unggul dan berpikir kritis modern. Itu tugas kami saat ini sesuai arahan Ketua Pergunu Pusat KH. Asep Saifuddin Chalim," pungkasnya.*cr75
Tahun ini sebanyak 26 pelajar asal Bali diberikan beasiswa gratis untuk melanjutkan studi mereka ke Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jawa Timur. Ketua PW Pergunu Bali H Makhfudh didampingi oleh Korwil IV PP Pergunu Wilayah Bali, NTB dan NTT, H Lewa Karma mengatakan, beasiswa gratis bagi lulusan SMA dan lulusan S1 sejatinya di Bali dimulai sejak tahun 2016 yang diberikan Pergunu Pusat.
Dasarnya, banyak warga muslim yang tak mampu, namun memiliki niat untuk belajar dan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Terlebih mereka dari orangtua mengabdi untuk Nahdlatul Ulama (NU).
"Ini yang menjadi niat kami Pergunu untuk memberikan beasiswa gratis kepada mereka. Khususnya warga muslim Bali. Di samping itu juga ada prioritas kepada daerah-daerah yang minoritas diberikan kesempatan untuk meningkatkan sumber daya manusia khusus bidang pendidikan Islam dan umum," ujar H Makhfudh ditemui usai memberikan pengarahan dan pembekalan kepada penerima beasiswa gratis S1 dan S2 di Gedung Pasunda Buleleng, Rabu (7/10).
Ia menambahkan, beasiswa siswa gratis yang diberikan Pergunu kepada warga muslim Bali kurang mampu yang sudah berjalan rutin setiap tahunnya dan terus mendapat jatah penambahan kuota. Total ada sekitar 54 siswa diberikan beasiswa gratis dari tahun 2016 sampai tahun 2020. "Saat ini pun demikian dari awalnya kami hanya mendapat 6 kuota, tetapi ada penambahan kembali 19 kuota untuk program S1 dan S2," ucapnya.
Menariknya, setelah mereka yang lulus pada Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto selain mengabdikan atau pulang kampung ke daerah asal juga mengabdi sebagai guru di daerah lainnya di luar Bali. Bahkan ada juga yang melanjutkan menjadi pengajar di Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet. "Jadi kami dari guru Nahdatul Ulama tak hanya fokus mengurus para guru. Melainkan konsen untuk mencetak SDM-SDM yang profesional, unggul dan berpikir kritis modern. Itu tugas kami saat ini sesuai arahan Ketua Pergunu Pusat KH. Asep Saifuddin Chalim," pungkasnya.*cr75
Komentar