Debat Kandidat, Rai Mantra Diserang Isu IMB RS Indra
Debat publik Seri III (terakhir) pasangan Calon Walikota (Cawali)-Calon Wakil Walikota (Cawawali) Denpasar di yang digelar di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, Jumat (20/11) malam, kembali berlangsung panas.
Masalahnya, apakah kita bagian solusi atau bagian permasalahan? Kalau rumah sakit, mungkin ditempatkan di Denpasar Utara saja, supaya ada pemerataan,” balas Rai Mantra.
Sementara, panelis Putu Sarjana menyodorkan pertanyaan soal langkah para calon tentang aktualisasi budaya dan otonomi untuk kesejahteraan masyarakat dan NKRI. Pertanyaan panelis ini langsung dilahap Rai Mantra. Dia mengatakan Bali dengan pariwisata budaya harus dipertahankan. “Ekonomi tradisional, revitalisasi pasar tradisional dilakukan. Revitalisasi pasar desa ini akan menaikkan taraf perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Debat semalam sedikit mereda tensinya karena moderator mengkombinasi giliran kandidat untuk menjawab. Usai Rai Mantara menjawab, moderator mengalihkan ke pasangan Resmiyasa-Batuagung. Menurut Resmiyasa, aktualisasi kebudayaan harus diakomodasi pusat dan daerah. “Misalnya, posting anggaran untuk seniman penting. Karena, taksu Bali berasal dari seni dan budaya itu sendiri,” ujar Resmiyasa.
Sedangkan Arjaya menjelaskan aktualisasi budaya dalam mempertahankan NKRI dan kesejahteraan masyarakat, ada dalam ‘filosofi pohon’. “Akarnya agama Hindu, batangnya keragaman, daunnya adalah budaya,sedangkan bunganya adalah seni budaya, dan buahnya adalah pariwisata. Saya perjuangkan hasil pariwisata ke pusat. Ada otonomi khusus dan otonomi asimetris. Saya siapkan revitalisasi kedua. Bukan hanya pasar desa, tapi desa adat dan pasar desa. Untuk kebudayaan, kami tumbuhkan kebudayaan di banjar-banjar dengan pertukaran budaya ke luar negeri,” tegas Arjaya yang mantan Ketua Komisi I DPRD Bali 2004-2009 dan 2009-2014.
Suasana debat yang sempat menurun tensinya, kembali memanas setelah panelis Ida Bagus Anom menanyakan langkah kandidat tentang inovasi untuk menjaga kualitas pendidikan dan kualitas guru. Awalnya, pertanyaan tersebut dijawab Rai Mantra dengan santai. Rai Mantra menegaskan akan siapkan sertifikasi guru di Denpasar dengan mengurangi private. “Kurangi private dan les oleh guru, kami dorong guru bersertifikasi,” ujar Rai Mantra.
Suasana masih sedikit santai karena Cawali Resmiyasa menjawab dengan pernyataan-pernyataan yang memancing tertawa hadirin. Resmiyasa mengatakan untuk peningkatan guru, perlu ada sekolah internasional. “Di mana murid nggak perlu bawa buku ke sekolah. Semuanya dengan teknologi dan orangtua siswa bisa mengawasi dari rumah. Negara-negara maju sudah melaksanakan ini,” katanya.
Selanjutnya...
Komentar