Terkatung 3 Hari di Laut, Satu ABK Selamat
Setelah Hilang Kontak, KM Tanjung Permai Dinyatakan Karam
KM Tanjung Permai hilang kontak pada Senin (5/10) dan dinyatakan karam. Seorang ABK ditemukan mengapung di atas kayu pada Kamis (8/10).
MANGUPURA, NusaBali
Basarnas Denpasar memastikan kapal ikan KM Tanjung Permai tenggelam di Selat Badung usai berlayar dari Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan. Kepastian karamnya kapal ikan tersebut setelah petugas Basarnas menemukan seorang anak buah kapal (ABK) yang terkatung-katung di perairan Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan pada Kamis (8/10) sore. Saat ditemukan, ABK bernama Nurohman, 30, dalam kondisi lemas dan bertahan di atas kayu yang mengapung. Sehingga langsung dievakuasi ke Pelabuhan Benoa untuk mendapatkan penanganan.
Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada menerangkan dalam pencarian hari ketiga kapal ikan KM Tanjung Permai yang sebelumnya dilaporkan hilang kontak di Selat Badung, itu membuahkan hasil pada Kamis sore kemarin sekitar pukul 15.00 Wita. Basarnas yang melakukan koordinasi dan komunikasi melalui radio dengan sejumlah kapal yang melintas di sekitar perairan, mendapat informasi adanya seorang ABK yang berhasil diselamatkan oleh boat Bobby Jillian yang kebetulan melintas di sekitar perairan Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
"Boat Bobby Jillian ini kebetulan sedang melintas di perairan Uluwatu dan menemukan satu ABK yang bertahan di atas kayu yang mengapung. Sehingga langsung diselamatkan ke boat yang sedang mengantar pemain surfing," ungkap Darmada, Kamis (8/10) malam.
Setelah berhasil diselamatkan ke atas boat, kapten boat tersebut melakukan koordinasi dengan pihak Basarnas, sehingga ABK itu langsung dievakuasi ke KM Arjuna yang kemudian berlabuh di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan. Dari pemberitahuan kapten boat, saat ditemukan, ABK Nurohman dalam kondisi lemas dan shock. Sehingga, langsung diberikan penanganan. Selanjutnya, petugas Basarnas mendalami keterangan dari ABK tersebut. "Saat ditemukan dalam keadaan sadar, namun kondisinya lemas. Makanya dilakukan penanganan awal. Barulah setelah membaik dilakukan pemeriksaan keterangan yang bersangkutan," beber Darmada.
Dari keterangan ABK itu, KM Tanjung Permai tersebut tenggelam atau karam pada Senin (5/10) pukul 22.00 Wita. Sebelum karam, kapal yang mengangkut 12 ABK termasuk dirinya itu mengalami kebocoran, sehingga kemasukan air, kemudian kapal langsung tenggelam. ABK Nurohman melompat ke laut yang disusul 5 rekannya dan berusaha meraih sejumlah barang yang mengapung. Sementara, 6 orang rekannya masih berada di atas kapal yang karam itu. "Pada awal-awal kapal tenggelam, ABK Nurohman bersama 5 rekannya ini masih bertahan dan mengapung di laut. Namun, setelah beberapa jam kemudian, ABK selamat ini berpisah dengan rekan-rekannya. Sehingga dia tidak mengetahui keberadaan teman-temannya," ungkap Darmada.
Mirisnya, lanjut Darmada, kapal ikan KM Tanjung Permai dengan ciri-ciri berwarna biru dengan panjang 17,89 meter dan lebar 4,60 meter tidak dilengkapi alat pendukung keselamatan berupa life jacket, pelampung, dan telepon satelit. Sehingga, saat ABK melompat ke laut hanya bermodalkan benda mengapung. Sejak kapal karam pada Senin malam itu, ABK Nurohman hanya bertahan hidup dan mengikuti arus gelombang. Sehingga, dia berhasil ditemukan di sebelah barat perairan Uluwatu pada Kamis sore kemarin. "Berhubung kapal dipastikan karam dan baru satu ABK yang ditemukan selamat, kita akan lakukan pencarian lagi pada Jumat pagi (hari ini). Kita terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Basarnas Surabaya untuk melakukan pencarian seputaran perairan Selatan Jawa Timur," kata Darmada.
Sebelumnya diberitakan, Kapal ikan KM Tanjung Permai yang mengangkut 12 ABK dilaporkan hilang kontak saat berada di Selat Badung pada Selasa (6/10). berdasar laporan terakhir dari kapten kapal, kondisi kapal tersebut kemasukan air. Saat ini, petugas Basarnas berusaha melakukan pencarian atas keberadaan kapal. Pencarian menggunakan KM Arjuna dan juga penyisiran dengan helikopter. Namun, pada pencarian hari pertama dan kedua, belum membuahkan hasil. *dar
Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada menerangkan dalam pencarian hari ketiga kapal ikan KM Tanjung Permai yang sebelumnya dilaporkan hilang kontak di Selat Badung, itu membuahkan hasil pada Kamis sore kemarin sekitar pukul 15.00 Wita. Basarnas yang melakukan koordinasi dan komunikasi melalui radio dengan sejumlah kapal yang melintas di sekitar perairan, mendapat informasi adanya seorang ABK yang berhasil diselamatkan oleh boat Bobby Jillian yang kebetulan melintas di sekitar perairan Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
"Boat Bobby Jillian ini kebetulan sedang melintas di perairan Uluwatu dan menemukan satu ABK yang bertahan di atas kayu yang mengapung. Sehingga langsung diselamatkan ke boat yang sedang mengantar pemain surfing," ungkap Darmada, Kamis (8/10) malam.
Setelah berhasil diselamatkan ke atas boat, kapten boat tersebut melakukan koordinasi dengan pihak Basarnas, sehingga ABK itu langsung dievakuasi ke KM Arjuna yang kemudian berlabuh di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan. Dari pemberitahuan kapten boat, saat ditemukan, ABK Nurohman dalam kondisi lemas dan shock. Sehingga, langsung diberikan penanganan. Selanjutnya, petugas Basarnas mendalami keterangan dari ABK tersebut. "Saat ditemukan dalam keadaan sadar, namun kondisinya lemas. Makanya dilakukan penanganan awal. Barulah setelah membaik dilakukan pemeriksaan keterangan yang bersangkutan," beber Darmada.
Dari keterangan ABK itu, KM Tanjung Permai tersebut tenggelam atau karam pada Senin (5/10) pukul 22.00 Wita. Sebelum karam, kapal yang mengangkut 12 ABK termasuk dirinya itu mengalami kebocoran, sehingga kemasukan air, kemudian kapal langsung tenggelam. ABK Nurohman melompat ke laut yang disusul 5 rekannya dan berusaha meraih sejumlah barang yang mengapung. Sementara, 6 orang rekannya masih berada di atas kapal yang karam itu. "Pada awal-awal kapal tenggelam, ABK Nurohman bersama 5 rekannya ini masih bertahan dan mengapung di laut. Namun, setelah beberapa jam kemudian, ABK selamat ini berpisah dengan rekan-rekannya. Sehingga dia tidak mengetahui keberadaan teman-temannya," ungkap Darmada.
Mirisnya, lanjut Darmada, kapal ikan KM Tanjung Permai dengan ciri-ciri berwarna biru dengan panjang 17,89 meter dan lebar 4,60 meter tidak dilengkapi alat pendukung keselamatan berupa life jacket, pelampung, dan telepon satelit. Sehingga, saat ABK melompat ke laut hanya bermodalkan benda mengapung. Sejak kapal karam pada Senin malam itu, ABK Nurohman hanya bertahan hidup dan mengikuti arus gelombang. Sehingga, dia berhasil ditemukan di sebelah barat perairan Uluwatu pada Kamis sore kemarin. "Berhubung kapal dipastikan karam dan baru satu ABK yang ditemukan selamat, kita akan lakukan pencarian lagi pada Jumat pagi (hari ini). Kita terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Basarnas Surabaya untuk melakukan pencarian seputaran perairan Selatan Jawa Timur," kata Darmada.
Sebelumnya diberitakan, Kapal ikan KM Tanjung Permai yang mengangkut 12 ABK dilaporkan hilang kontak saat berada di Selat Badung pada Selasa (6/10). berdasar laporan terakhir dari kapten kapal, kondisi kapal tersebut kemasukan air. Saat ini, petugas Basarnas berusaha melakukan pencarian atas keberadaan kapal. Pencarian menggunakan KM Arjuna dan juga penyisiran dengan helikopter. Namun, pada pencarian hari pertama dan kedua, belum membuahkan hasil. *dar
1
Komentar