PDIP Urunan Biaya Saksi di Pilkada 6 Daerah
Golkar Siapkan Saksi Berlapis
DENPASAR, NusaBali
Biaya untuk saksi menyedot anggaran cukup besar dalam Pilkada serentak 6 daerah di Bali, 9 Desember 2020 mendatang.
Jika per saksi di TPS harus diberikan uang saku Rp 300.000 per orang, berarti 6 pasangan calon dari satu partai minimal harus siapkan anggaran Rp 1,72 miliar. PDIP yang mengusung paket calon di Pilkada 6 daerah, pilih urunan untuk membiayai saksi.
Data yang dihimpun NusaBali, ada total 5.722 tempat pemungutan suara (TPS) yang akan digunakan untuk Pilkada Badung 2020, Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Karangasem 2020, dan Pilkada Bangli 2020. Ribuan TPS tersebut tersebar di 439 desa/kelurahan pada 37 kecamatan di 6 kabupaten/kota.
Dalam setiap TPS, pasangan calon minimal menempatkan 1 saksi. Bila honor saksi Rp 300.000 per orang, maka berarti diperlukan 5.722 x Rp 300.000 = Rp 1.716.600.000 atau Rp 1,72 miliar khusus untuk kawal TPS. Jika tiap TPS harus dikawal 2 saksi, maka jumlah anggarannya dua kali lipat menjadi Rp 3,44 miliar.
PDIP sebagai partai terbesar yang usung paket calon di semua daerah dalam Pilkada 2020, akan kerahkan kader partai menjadi saksi di TPS. Menurut Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Alit Kusuma Kelakan, partainya akan kerahkan satu saksi per TPS.
"Saksi untuk Pilkada 2020 ini sudah kita latih di kabupaten/kota. Kader partai kita kerahkan sebagai saksi. Kami kan punya kader militan di tingkat desa dan banjar. Mereka sudah siap, bahkan telah mulai pelatihan," ujar Alit Kelakan di Denpasar, Jumat (9/10).
Alit Kelakan menyebutkan, untuk biaya saksi, anggarannya diestimasi tetap sama seperti Pileg 2019. Alit Kelakan enggan menyebut berapa honor per saksi. “Yang jelas, untuk membiayai saksi dalkam Pilkada di 6 kabupaten/kota, kader PDIP urunan, gotong royong,” tegas Alit Kelakan yang sekaligus Pimpin Tim Pemenangan Pilkada Karangasem 2020.
Ketika ditanya keterlibatan parpol mitra koalisi dalam mengawal TPS di Pilkada 2020, menurut Alit Kelakan, PDIP tetap berbagi tugas dengan mereka. Untuk tingkat desa/kelurahan, PDIP bersama parpol mitra koalisi berkolaborasi mengawal suara dengan mengerahkan personel berlapis.
“Cuma, untuk saksi inti di TPS adalah kader PDIP. Mereka kebanyakan sudah terlatih sebagai saksi saat Pileg 2019 lalu," tandas politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat yang juga anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali ini.
Sekadar dicatat, dalam Pilkada Badung 2020, PDIP usung pasangan incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa, yang harus tarung melawan kotak kosong karena tidak dapat lawan. Giri Prasta-Suiasa diusung PDIP bersama Golkar-Demokrat.
Sedangkan dalam Pilkada Denpasar 2020, PDIP usung pasangan I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa, yang diusung bersama Gerindra-Hanura-PSI. Mereka akan tarung head to head melawan pasangan I Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara, paket calon yang diusung Golkar-Demokrat-NasDem.
Untuk Pilkada Tabanan 2020, PDIP usung pasangan I Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan, yang diusung bersama Gerindra. Mereka akan tarung head to head melawan pasangan AA Ngurah Panji Astika-Dewa Nyoman Budiasa, paket calon yang diusung Golkar-NasDem-Demokrat.
Kemudian di Pilkada Jembrana 2020, PDIP usung pasangan I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa, yang diusung bersama Hanura. Mereka akan tarung head to head melawan pasangan I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna, paket calon yang diusung Golkar-Gerindra-Demokrat-PKB-PPP.
Sementara dalam Pilkada Karangasem 2020, PDIP usung pasangan I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa, yang diusung bersama Hanura. Mereka akan tarung head to head melawan pasangan I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana, paket calon yang diusung Golkar-NasDem-Gerindra-Demokrat-Perindo-PKS.
Sebaliknya, dalam Pilkada Bangli 2020, PDIP usung pasangan Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar, yang diusung bersama Demokrat-Gerindra-PKPI-Hanura. Mereka akan tarung head to head melawan pasangan I Made Subrata-Ngakan Made Kutha Parwata, paket calon yang diusung Golkar-NasDem.
Sementara itu, Kepala Badan Saksi Nasional DPD I Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara, mengatakan pihaknya menyiapkan 1 saksi per TPS di Pilkada 6 daerah nanti. Saksi tersebut akan diambil penuh dari unsur Golkar. Sedangkan untuk saksi pelapis dalam bentuk koordinator di tingkat desa dan kecamatan, akan menggunakan personel dari parpol mitra koalisi.
Suamba Negara mengatakan, untuk anggaran saksi, dipastikan akan memerlukan biaya miliaran rupiah. "Untuk biaya saksi masih kita hitung. Kalkulasi per orang, pola pembiayaan kita juga hitung. Angkanya belum ketemu, karena saksi baru akan dibentuk akhir Oktober nanti. Nah, akhir November nanti baru bisa kita pastikan berapa biaya saksi. Kalkulasinya, per orang antara Rp 200.000 sampai Rp 400.000,” jelas Suamba Negara. *nat
Data yang dihimpun NusaBali, ada total 5.722 tempat pemungutan suara (TPS) yang akan digunakan untuk Pilkada Badung 2020, Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Karangasem 2020, dan Pilkada Bangli 2020. Ribuan TPS tersebut tersebar di 439 desa/kelurahan pada 37 kecamatan di 6 kabupaten/kota.
Dalam setiap TPS, pasangan calon minimal menempatkan 1 saksi. Bila honor saksi Rp 300.000 per orang, maka berarti diperlukan 5.722 x Rp 300.000 = Rp 1.716.600.000 atau Rp 1,72 miliar khusus untuk kawal TPS. Jika tiap TPS harus dikawal 2 saksi, maka jumlah anggarannya dua kali lipat menjadi Rp 3,44 miliar.
PDIP sebagai partai terbesar yang usung paket calon di semua daerah dalam Pilkada 2020, akan kerahkan kader partai menjadi saksi di TPS. Menurut Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Alit Kusuma Kelakan, partainya akan kerahkan satu saksi per TPS.
"Saksi untuk Pilkada 2020 ini sudah kita latih di kabupaten/kota. Kader partai kita kerahkan sebagai saksi. Kami kan punya kader militan di tingkat desa dan banjar. Mereka sudah siap, bahkan telah mulai pelatihan," ujar Alit Kelakan di Denpasar, Jumat (9/10).
Alit Kelakan menyebutkan, untuk biaya saksi, anggarannya diestimasi tetap sama seperti Pileg 2019. Alit Kelakan enggan menyebut berapa honor per saksi. “Yang jelas, untuk membiayai saksi dalkam Pilkada di 6 kabupaten/kota, kader PDIP urunan, gotong royong,” tegas Alit Kelakan yang sekaligus Pimpin Tim Pemenangan Pilkada Karangasem 2020.
Ketika ditanya keterlibatan parpol mitra koalisi dalam mengawal TPS di Pilkada 2020, menurut Alit Kelakan, PDIP tetap berbagi tugas dengan mereka. Untuk tingkat desa/kelurahan, PDIP bersama parpol mitra koalisi berkolaborasi mengawal suara dengan mengerahkan personel berlapis.
“Cuma, untuk saksi inti di TPS adalah kader PDIP. Mereka kebanyakan sudah terlatih sebagai saksi saat Pileg 2019 lalu," tandas politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat yang juga anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali ini.
Sekadar dicatat, dalam Pilkada Badung 2020, PDIP usung pasangan incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa, yang harus tarung melawan kotak kosong karena tidak dapat lawan. Giri Prasta-Suiasa diusung PDIP bersama Golkar-Demokrat.
Sedangkan dalam Pilkada Denpasar 2020, PDIP usung pasangan I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa, yang diusung bersama Gerindra-Hanura-PSI. Mereka akan tarung head to head melawan pasangan I Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara, paket calon yang diusung Golkar-Demokrat-NasDem.
Untuk Pilkada Tabanan 2020, PDIP usung pasangan I Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan, yang diusung bersama Gerindra. Mereka akan tarung head to head melawan pasangan AA Ngurah Panji Astika-Dewa Nyoman Budiasa, paket calon yang diusung Golkar-NasDem-Demokrat.
Kemudian di Pilkada Jembrana 2020, PDIP usung pasangan I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa, yang diusung bersama Hanura. Mereka akan tarung head to head melawan pasangan I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna, paket calon yang diusung Golkar-Gerindra-Demokrat-PKB-PPP.
Sementara dalam Pilkada Karangasem 2020, PDIP usung pasangan I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa, yang diusung bersama Hanura. Mereka akan tarung head to head melawan pasangan I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana, paket calon yang diusung Golkar-NasDem-Gerindra-Demokrat-Perindo-PKS.
Sebaliknya, dalam Pilkada Bangli 2020, PDIP usung pasangan Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar, yang diusung bersama Demokrat-Gerindra-PKPI-Hanura. Mereka akan tarung head to head melawan pasangan I Made Subrata-Ngakan Made Kutha Parwata, paket calon yang diusung Golkar-NasDem.
Sementara itu, Kepala Badan Saksi Nasional DPD I Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara, mengatakan pihaknya menyiapkan 1 saksi per TPS di Pilkada 6 daerah nanti. Saksi tersebut akan diambil penuh dari unsur Golkar. Sedangkan untuk saksi pelapis dalam bentuk koordinator di tingkat desa dan kecamatan, akan menggunakan personel dari parpol mitra koalisi.
Suamba Negara mengatakan, untuk anggaran saksi, dipastikan akan memerlukan biaya miliaran rupiah. "Untuk biaya saksi masih kita hitung. Kalkulasi per orang, pola pembiayaan kita juga hitung. Angkanya belum ketemu, karena saksi baru akan dibentuk akhir Oktober nanti. Nah, akhir November nanti baru bisa kita pastikan berapa biaya saksi. Kalkulasinya, per orang antara Rp 200.000 sampai Rp 400.000,” jelas Suamba Negara. *nat
1
Komentar