Kepergok, Maling Dihakimi Massa
Maling bernama Ahmad Iqbal, 36, nyaris tewas dihakimi massa saat kepergok mencuri di rumah warga kawasan Jalan Gunung Muliawan III Desa Tegal Kertha, Denpasar Barat, Senin (17/10) malam pukul 21.00 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Beruntung, nyawa maling asal Gerokgak, Buleleng ini terselamatkan setelah Perbekel Tegal Kerta turun tangan dan menyerahkannya ke Pos Polisi Munang Maning, Denpasar Barat, dalam kondisi babak belur.
Maling Ahmad Iqbal malam itu kepergok mencuri di rumah keluarga I Wayan Sutarta, 48, Jalan Gunung Muliawan III Nomor 19 Denpasar Barat. Peristiwa berawal ketika korban Wayan Sutarta keluar rumah untuk membeli air isi ulang, Senin malam pukul 20.45 Wita. Saat keluar rumah, Wayan Sutarta hanya menutup pintu gerbang, sementara pintu rumahnya terbuka.
“Waktu itu, gerbang tidak saya gembok, sementara pintu rumah dalam kondisi terbuka,” ungkap Wayan Sutarta, Selasa (18/10). Rumah Sutarta tidaklah dalam keadaan kosong, karena ada istri dan dua anaknya yang sedang nonton televisi.
Tiba-tiba, istri dan anak Sutarta mendengar suara gaduh dari kamar depan. Saat itu, sekitar pukul 21.00 Wita terlihat seorang pria mengendap-ngendap keluar dari kamar menuju gerbang. Pada saat bersamaan, Sutarta yang baru pulang dari membeli air isi ulang, memergoki pelaku hendak keluar gerbang. “Saya langsung pegang orang ini (pelaku) dan teriak maling,” cerita Sutarta, yang kesehariannya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkot Denpasar.
Karena teriakan Sutarta, dalam sekejap puluhan warga langsung berdatangan dan berkumpul ke halaman rumahnya. Warga kemudian menangkap pelaku, yang malam itu beraksi dengan naik motor Honda Beat bernopol DK 7949 QP. Tanpa dikomando, warga beramai-ramai menghajar pelaku yang kemudian diketahui bernama Ahmad Iqbal, asal Gerokgak, Buleleng Barat.
SELANJUTNYA . . .
Maling Ahmad Iqbal malam itu kepergok mencuri di rumah keluarga I Wayan Sutarta, 48, Jalan Gunung Muliawan III Nomor 19 Denpasar Barat. Peristiwa berawal ketika korban Wayan Sutarta keluar rumah untuk membeli air isi ulang, Senin malam pukul 20.45 Wita. Saat keluar rumah, Wayan Sutarta hanya menutup pintu gerbang, sementara pintu rumahnya terbuka.
“Waktu itu, gerbang tidak saya gembok, sementara pintu rumah dalam kondisi terbuka,” ungkap Wayan Sutarta, Selasa (18/10). Rumah Sutarta tidaklah dalam keadaan kosong, karena ada istri dan dua anaknya yang sedang nonton televisi.
Tiba-tiba, istri dan anak Sutarta mendengar suara gaduh dari kamar depan. Saat itu, sekitar pukul 21.00 Wita terlihat seorang pria mengendap-ngendap keluar dari kamar menuju gerbang. Pada saat bersamaan, Sutarta yang baru pulang dari membeli air isi ulang, memergoki pelaku hendak keluar gerbang. “Saya langsung pegang orang ini (pelaku) dan teriak maling,” cerita Sutarta, yang kesehariannya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkot Denpasar.
Karena teriakan Sutarta, dalam sekejap puluhan warga langsung berdatangan dan berkumpul ke halaman rumahnya. Warga kemudian menangkap pelaku, yang malam itu beraksi dengan naik motor Honda Beat bernopol DK 7949 QP. Tanpa dikomando, warga beramai-ramai menghajar pelaku yang kemudian diketahui bernama Ahmad Iqbal, asal Gerokgak, Buleleng Barat.
SELANJUTNYA . . .
Komentar