Musim Penghujan, Diskes Badung Waspada DBD
MANGUPURA, NusaBali
Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan.
Pasalnya, genangan air hujan di tempat-tempat yang kotor sangat disenangi nyamuk untuk berkembang biak, termasuk nyamuk aedes aegypti yang dapat menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Antisipasi dini penting dilakukan, jangan sampai karena pandemi Covid-19 jadi lengah dengan kasus yang lain. Makanya, memasuki musim penghujan kami imbau masyarakat tetap waspada terhadap penyakit DBD,” kata Kadiskes Badung, dr Nyoman Gunarta, Jumat (9/10).
Gunarta mengatakan, yang harus dilakukan sebagai bentuk antisipasi merebaknya penyakit DBD salah satunya adalah dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan. Saat musim penghujan banyak terdapat genangan air dan sampah yang menjadi media berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti. “Kita harus antisipasi sejak dini, jangan sampai setelah ada kasus baru melakukan pembersihan lingkungan,” katanya.
Diskes Badung, lanjut birokrat asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal ini, turut bersiap melakukan fogging sebagai upaya pencegahan. Disamping itu turut menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat. “Untuk promosi kesehatan kita akan turunkan Jumantik (Juru Pemantau Jentik) juga di setiap desa,” katanya lagi.
Berdasarkan data dari Diskes Badung, kasus DBD dari awal tahun 2020 sebagai berikut bulan Januari terjadi 99 kasus DBD, bulan Februari ada 234 kasus, Maret ada 484 kasus, bulan April 746 kasus, Mei ada 613 kasus, Juni ada 200 kasus, Juli ada 90 kasus, Agustus ada 60 kasus, September ada 21 kasus. Bulan Oktober hingga saat ini belum ada kasus.
“Kasus DBD memang tinggi di awal bulan, makanya biasanya bulan bulan Maret hingga Mei 2020 puncak kasusnya,” bebernya. Di samping itu, dr Gunarta menyarankan agar masyarakat tetap menjaga asupan makanan yang sehat, sehingga kekebalan tubuh tidak mudah menurun. “Walaupun faktornya binatang seperti DBD, kalau kondisi kita fit, gejalanya tidak akan seberat pada orang yang tidak fit,” tandas mantan Dirut RSD Mangusada Badung itu.
Ditanya mulai kapan menurunkan tenaga jumantik, dr Gunarta menyebut mulai November 2020 mendatang. “Kita siaga November ini sudah mulai bergerak,” katanya. *asa
Komentar