Likuiditas Menurun, Koperasi Diperkuat dengan Bimtek LPDB
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi, terutama yang bergerak di sektor keuangan/simpan pinjam, mengalami penurunan likuiditas di tengah pandemi Covid-19.
Menyikapi kondisi tersebut Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Klungkung, menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) proposal Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Sosialisasi ini digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di Kantor Dekopinda Klungkung, Jalan Subali II, Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Kecamatan Klungkung, pada Jumat (9/10). Acara ini dibuka langsung Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Klungkung I Wayan Ardiasa, dengan pemateri Kepala Kantor LPDB KUMKM Jawa Timur, Mahendrato Adi. Hadir, Ketua Dekopinda Klungkung, Ngakan Made Nata, dan peserta dari pengurus/pengelola koperasi baik di Klungkung Daratan maupun Nusa Penida.
Ketua Dekopinda Klungkung, Ngakan Made Nata, menjelaskan dalam hal ini Dekopinda memiliki peran untuk mengedukasi dan advokasi terhadap koperasi, di mana untuk di Klungkung saat ini terdapat 146 koperasi. "Lewat kegiatan ini kami di Dekopinda hanya memfasilitasi bagi koperasi yang ingin mengajukan proposal kepada Lembaga LPDB-KUMKM, yang merupakan satuan kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM)," ujar Ngakan Nata, yang juga Ketua Koperasi Pasar (Koppas Srinadi) Klungkung tersebut.
Kata Ngakan Nata, kondisi sekarang ini di tengah pandemi Covid-19 ini, teman-teman koperasi seluruh Indonesia sangat merasakan dampaknya, terutama koperasi yang bergerak di sektor keuangan/simpan pinjam (KSP). "Dampaknya terjadi penurunan likuiditas, lewat kegiatan ini tentu akan ada follow up dari dari LPDB-KUKM sehingga likuiditas teman-teman koperasi bisa meningkat," katanya.
Di satu sisi untuk mencegah penyebaran Covid-19, Dekopinda bersama semua koperasi se-Kabupaten Klungkung akan menggelar penyemprotan disinfektan di masing-masing koperasi, pada Rabu (14/10) nanti. "Kita tidak ingin muncul kluster Covid-19 dari koperasi, untuk itu langkah pencegahan dan protokol kesehatan harus dilakukan dengan baik," katanya, sembari menyebut sosialisasi ini digelar tiga sesi untuk tetap menjaga jarak.
Sementara itu, dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilakukan LPDB-KUMKM terdiri dari tiga fase yaitu fase induksi, fase pemulihan, dan fase penumbuhan. Masing-masing fase induksi berupa restrukturisasi pinjaman, fase pemulihan berupa penyaluran bunga murah, dan fase penumbuhan berupa relaksasi peraturan yakni murah, mudah, dan ramah. *wan
Sosialisasi ini digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di Kantor Dekopinda Klungkung, Jalan Subali II, Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Kecamatan Klungkung, pada Jumat (9/10). Acara ini dibuka langsung Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Klungkung I Wayan Ardiasa, dengan pemateri Kepala Kantor LPDB KUMKM Jawa Timur, Mahendrato Adi. Hadir, Ketua Dekopinda Klungkung, Ngakan Made Nata, dan peserta dari pengurus/pengelola koperasi baik di Klungkung Daratan maupun Nusa Penida.
Ketua Dekopinda Klungkung, Ngakan Made Nata, menjelaskan dalam hal ini Dekopinda memiliki peran untuk mengedukasi dan advokasi terhadap koperasi, di mana untuk di Klungkung saat ini terdapat 146 koperasi. "Lewat kegiatan ini kami di Dekopinda hanya memfasilitasi bagi koperasi yang ingin mengajukan proposal kepada Lembaga LPDB-KUMKM, yang merupakan satuan kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM)," ujar Ngakan Nata, yang juga Ketua Koperasi Pasar (Koppas Srinadi) Klungkung tersebut.
Kata Ngakan Nata, kondisi sekarang ini di tengah pandemi Covid-19 ini, teman-teman koperasi seluruh Indonesia sangat merasakan dampaknya, terutama koperasi yang bergerak di sektor keuangan/simpan pinjam (KSP). "Dampaknya terjadi penurunan likuiditas, lewat kegiatan ini tentu akan ada follow up dari dari LPDB-KUKM sehingga likuiditas teman-teman koperasi bisa meningkat," katanya.
Di satu sisi untuk mencegah penyebaran Covid-19, Dekopinda bersama semua koperasi se-Kabupaten Klungkung akan menggelar penyemprotan disinfektan di masing-masing koperasi, pada Rabu (14/10) nanti. "Kita tidak ingin muncul kluster Covid-19 dari koperasi, untuk itu langkah pencegahan dan protokol kesehatan harus dilakukan dengan baik," katanya, sembari menyebut sosialisasi ini digelar tiga sesi untuk tetap menjaga jarak.
Sementara itu, dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilakukan LPDB-KUMKM terdiri dari tiga fase yaitu fase induksi, fase pemulihan, dan fase penumbuhan. Masing-masing fase induksi berupa restrukturisasi pinjaman, fase pemulihan berupa penyaluran bunga murah, dan fase penumbuhan berupa relaksasi peraturan yakni murah, mudah, dan ramah. *wan
Komentar