Jaya-Wibawa Vs Amerta Adu Program di Debat Pertama
Dari Bangun Krematorium hingga Hibah Sekaa Teruna-Banjar
DENPASAR, NusaBali
Debat pertama Calon Walikota-Calon Wakil Walikota (Cawali-Cawawali) Denpasar 2020, Sabtu (10/10) malam jadi ajang adu program bagi kedua pasangan calon (Paslon).
Pasangan I Gusti Ngurah Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa, yang diusung PDIP-Gerindra-Hanura-PSI siapkan program penguatan adat, salah satunya membangun krematorium di Setra Badung untuk masyarakat Denpasar. Sementara Paslon I Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kerthanegara (Amerta) yang diusung Golkar-Demokrat-NasDem berjanji guyur Krama Banjar, Sekaa Teruna dan Dadya bantuan hibah setiap tahun.
Debat kandidat, Sabtu malam dimoderatori I Ketut Udi Prayudi, mantan Komisioner KPU Bali 2008-2013. Sementara tampil sebagai penyusun materi Prof Dr I Wayan Ramantha (Akademisi Unud), Prof Dr Anak Agung Anom Kumbara (Akademisi Universitas Udayana), Dr dr Ni Nyoman Sri Budayanti SpMK (K) Anggota Pakar Tim Penanganan Covid-19, Dr I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa (Ketua KPU Bali 2008-2013) dan Dr Ni Wayan Widhiasthini SSos MSi (Akademisi dari Universitas Pendidikan Nasional Denpasar, Anggota DKPP). Hadir Ketua KPU Kota Denpasar, I Wayan Arsa Jaya dan Komisioner lainnya.
Dalam debat tersebut Paslon Jaya-Wibawa lebih dulu menyampaikan visi-misi ‘Kota Kreatif Berbasis Budaya menuju Denpasar Maju’. Denpasar yang Makmur, Denpasar yang Aman, Denpasar yang Jujur, dan Denpasar yang Unggul. Sasaran visi misi adalah di bidang kemajuan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi di mana salah satunya dengan digitalisasi pasar modern. Misinya menjaga keamanan Denpasar, dengan ketahanan pangan, sistem keamanan di wilayah Denpasar, kesiapsiagaan bencana hingga pemulihan ekonomi pada pandemi Covid-19.
Visi misi ini adalah terintegrasi dengan Visi Misi Pemprov Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan selaras dengan Program Pemerintah Joko Widodo. "Visi misi ini dilandasi Vasudhaiva Kutumbakam, bahwa kita semua adalah bersaudara," ujar Jaya Negara.
Sementara Paslon Amerta, secara bergantian membeber Visi Misi membangun Denpasar Bersih, Sejahera, dan Indah (Berseri) berlandaskan Tri Hita Karana, dengan jaminan kesinambungan pendidikan, dengan fasilitas pendidikan, tunjangan memadai tenaga kependidikan. Sementara di bidang kesehatan dengan menyiapkan puskesmas rawat inap, dan menyiapkan rapid test gratis untuk masyarakat di tengah Pandemi Covid-19. Paslon Amerta juga siap mengadopsi program Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dengan menjalankan pemerintahan yang transparan.
"Kami pastikan pemerintahan yang bersih transparan dengan sistem digitalisasi pelayanan birokrasi," ujar Ambara Putra. Sementara untuk bidang ekonomi, Paslon Amerta tawarkan revitalisasi pasar tradisional, siapkan aturan perlindungan UMKM lokal. Sedangkan untuk seni, adat dan budaya dengan target pelestarian budaya, hidupkan sanggar, kegiatan adat, bantuan Pura, Dadya, Sekaa Teruna.
"Kami siapkan insentif kepada Banjar, Sekaa Teruna untuk penguatan adat dan budaya di Denpasar," ujar Ambara. Saat sesi menjawab pertanyaan tentang strategi mensejahterakan Krama Denpasar, Paslon Ambara menegaskan bahwa komitmen meningkatkan akses masyarakat dalam Pandemi Covid-19. Kemudian optimalisasi pendapatan daerah. "Pola sistem terintegrasi dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah. Caranya dengan digitalisasi dan membangkitkan ekonomi masyarakat, subsidi kepada masyarakat terdampak," ujar Ambara.
Sementara Paslon Jaya Wibawa melalui Calon Wakil Walikota, Arya Wibawa mengatakan Jaya Wibawa sudah siapkan program untuk peningkatan indeks kebahagiaan masyarakat dalam situasi Pandemi Covid-19 yang sudah pasti terjadi gangguan. "Kami akan mempercepat penataan destinasi wisata baru, menyiapkan program keluarga sehat dan bahagia, menyiapkan taman kota. Kemudian pada UKM/UMKM di fasilitas permodalan dan fasilitas, sehingga indeks kebahagiaan masyarakat meningkat," ujar Arya Wibawa.
Suasana debat masih adem hingga sesi materi tentang upaya memajukan kebudayaan, Paslon Jaya Wibawa mendapatkan kesempatan pertama. Jaya Negara pun tegaskan komitmen untuk menguatkan pondasi budaya sebagai modal pembangunan memajukan Kota Denpasar.
"Orange ekonomi itu adalah kolaborasi kultur, inheresi budaya dan ekonomi kreatif. Kami sudah bangun Gedung Dharma Negara Alaya di Denpasar sebagai wadah kegiatan kebudayaan," ujar Jaya Negara. Jaya Negara juga siapkan program pembangunan krematorium di Setra Badung yang terintegrasi.
"Hal ini untuk memenuhi pelayanan adat untuk masyarakat yang terkendala ekonomi. Krematorium ini melibatkan Desa Adat di Denpasar dan komponen pendukung lainnya dalam pelaksanaan pelayanan krematorium," ujar Wakil Walikota Denpasar ini.
Saat memasuki sesi tema pelayanan publik, Jaya Negara menegaskan siapkan program unggulan merevitalisasi Pasar Kumbasari sebagai pasar seni modern, pembangunan embung di Sanur dengan destinasi wisata baru, maksimalkan koordinasi dengan stakeholder dari Bendesa, tokoh masyarakat dalam pengadaan penataan Kawasan Pelabuhan Pelindo.
Ambara pun tak mau kalah beber strategi. Cawali yang seorang pengusaha ini mengidentifikasi masalah UMKM di Denpasar. Sehingga perlu database dalam memantau kegiatan masyarakat dalam UMKM, dalam sistem pelayanan sosial ekonomi, kesehatan dalam masa Pandemi. "Mau buat pasar di mana, data sudah lengkap. Dalam pendapatan UMKM pun pendapatan daerah bisa ditingkatkan," tegas Ambara.
Arya Wibawa selaku Calon Wakil Walikota balik menyodorkan program unggulannya, yakni penghargaan kepada siswa berprestasi. "Kami sekolahkan 10 siswa berprestasi ke luar negeri. Kita akan maksimalkan sister city kita. Karena meningkat saya saing SDM ini penting. Sekaligus menciptakan duta daerah di tingkat internasional. Ini mewujudkan Denpasar Smart City," balas Arya Wibawa.
Saat sesi strategi penanganan pandemi Covid-19 di tengah aturan yang tumpang tindih, Paslon Amerta yang mendapatkan kesempatan pertama mengatakan menyiapkan pelayanan karantina bagi pasien Covid-19. "Termasuk tracing dan karantina supaya penyebaran tidak terjadi. Tentunya dengan pola 3 M," ujar Ambara.
Paslon Jaya Wibawa melalui Jaya Negara membeber bahwa aturan di Denpasar tidak ada tumpang tindih. Justru harmonis dan sinergi soal penanganan Covid-19. Mulai dari adanya Instruksi Presiden, Peraturan Gubernur, sampai dengan Peraturan Walikota yang terintegrasi dalam menangani pandemi covid19 dan penegakan Prokes. "Bahkan kami di Denpasar sampai melibatkan Jagabaya di tingkat Desa Adat untuk Penanganan Covid-19 di Denpasar. Jadi pelaksanaan Prokes dan penanganan covid19 sangat sinergis," ujar politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur ini.
Saat sesi saling lempar pertanyaan, Jaya Negara mempertanyakan dasar regulasi pemberian hibah setiap tahun untuk Sekaa Teruna. Ambara menjawab bahwa kegiatan kebudayaan ini tidak bisa dibebankan kepada Sekaa Teruna dan masyarakat. "Ini akan tumbuhkan semangat untuk menghidupkan budaya. Stimulus ini bisa dikurangi perlahan," ujar Ambara.
Jaya Negara pun mematahkan bahwa bantuan ogoh-ogoh supaya tidak menimbulkan persoalan hukum akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan program kebudayaan.
"Kebetulan saya diberikan pengalaman menjadi Wakil Walikota Denpasar, untuk bantuan penguatan kebudayaan dan masyarakat sudah saya siapkan program. Karena bantuan berturut-turut yang seperti Pak Ambara sampaikan tidak dibolehkan aturan. Kami tidak mau sampai melanggar aturan dan jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan. Maka solusinya dengan program kebudayaan di Dinas Kebudayaan," ujar Jaya Negara.
Saat giliran Paslon Ambara mendapatkan kesempatan, Calon Walikota Ambara menanyakan program yang saat ini tidak berkesinambungan dan tidak relevan.
Jaya Negara langsung menyambar, bahwa program Pemkot Denpasar saat ini seluruhnya jalan. Salah satunya indeks pembangunan manusia (IPM) di Denpasar yang menempati ranking terbaik nasional dari 500 Kabupaten dan Kota di Indonesia.
"Jadi program pemerintah Kota Denpasar terus bergerak sehingga mendapatkan nilai terbaik ditingkat nasional," tegas Jaya Negara. Dalam sesi closing statement Paslon Amerta berjanji dengan mengguyur bantuan dana kepada Banjar, Sekaa Teruna hingga santunan kematian buat krama di Denpasar. Sementara Jaya Negara dalam closing statement menegaskan di tengah pandemi ini akan fokus menangani pandemi Covid-19. "Bersama Jaya Wibawa menuju Denpasar Maju, Coblos Nomor 1," tutup Paslon Jaya Wibawa. *nat
Debat kandidat, Sabtu malam dimoderatori I Ketut Udi Prayudi, mantan Komisioner KPU Bali 2008-2013. Sementara tampil sebagai penyusun materi Prof Dr I Wayan Ramantha (Akademisi Unud), Prof Dr Anak Agung Anom Kumbara (Akademisi Universitas Udayana), Dr dr Ni Nyoman Sri Budayanti SpMK (K) Anggota Pakar Tim Penanganan Covid-19, Dr I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa (Ketua KPU Bali 2008-2013) dan Dr Ni Wayan Widhiasthini SSos MSi (Akademisi dari Universitas Pendidikan Nasional Denpasar, Anggota DKPP). Hadir Ketua KPU Kota Denpasar, I Wayan Arsa Jaya dan Komisioner lainnya.
Dalam debat tersebut Paslon Jaya-Wibawa lebih dulu menyampaikan visi-misi ‘Kota Kreatif Berbasis Budaya menuju Denpasar Maju’. Denpasar yang Makmur, Denpasar yang Aman, Denpasar yang Jujur, dan Denpasar yang Unggul. Sasaran visi misi adalah di bidang kemajuan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi di mana salah satunya dengan digitalisasi pasar modern. Misinya menjaga keamanan Denpasar, dengan ketahanan pangan, sistem keamanan di wilayah Denpasar, kesiapsiagaan bencana hingga pemulihan ekonomi pada pandemi Covid-19.
Visi misi ini adalah terintegrasi dengan Visi Misi Pemprov Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan selaras dengan Program Pemerintah Joko Widodo. "Visi misi ini dilandasi Vasudhaiva Kutumbakam, bahwa kita semua adalah bersaudara," ujar Jaya Negara.
Sementara Paslon Amerta, secara bergantian membeber Visi Misi membangun Denpasar Bersih, Sejahera, dan Indah (Berseri) berlandaskan Tri Hita Karana, dengan jaminan kesinambungan pendidikan, dengan fasilitas pendidikan, tunjangan memadai tenaga kependidikan. Sementara di bidang kesehatan dengan menyiapkan puskesmas rawat inap, dan menyiapkan rapid test gratis untuk masyarakat di tengah Pandemi Covid-19. Paslon Amerta juga siap mengadopsi program Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dengan menjalankan pemerintahan yang transparan.
"Kami pastikan pemerintahan yang bersih transparan dengan sistem digitalisasi pelayanan birokrasi," ujar Ambara Putra. Sementara untuk bidang ekonomi, Paslon Amerta tawarkan revitalisasi pasar tradisional, siapkan aturan perlindungan UMKM lokal. Sedangkan untuk seni, adat dan budaya dengan target pelestarian budaya, hidupkan sanggar, kegiatan adat, bantuan Pura, Dadya, Sekaa Teruna.
"Kami siapkan insentif kepada Banjar, Sekaa Teruna untuk penguatan adat dan budaya di Denpasar," ujar Ambara. Saat sesi menjawab pertanyaan tentang strategi mensejahterakan Krama Denpasar, Paslon Ambara menegaskan bahwa komitmen meningkatkan akses masyarakat dalam Pandemi Covid-19. Kemudian optimalisasi pendapatan daerah. "Pola sistem terintegrasi dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah. Caranya dengan digitalisasi dan membangkitkan ekonomi masyarakat, subsidi kepada masyarakat terdampak," ujar Ambara.
Sementara Paslon Jaya Wibawa melalui Calon Wakil Walikota, Arya Wibawa mengatakan Jaya Wibawa sudah siapkan program untuk peningkatan indeks kebahagiaan masyarakat dalam situasi Pandemi Covid-19 yang sudah pasti terjadi gangguan. "Kami akan mempercepat penataan destinasi wisata baru, menyiapkan program keluarga sehat dan bahagia, menyiapkan taman kota. Kemudian pada UKM/UMKM di fasilitas permodalan dan fasilitas, sehingga indeks kebahagiaan masyarakat meningkat," ujar Arya Wibawa.
Suasana debat masih adem hingga sesi materi tentang upaya memajukan kebudayaan, Paslon Jaya Wibawa mendapatkan kesempatan pertama. Jaya Negara pun tegaskan komitmen untuk menguatkan pondasi budaya sebagai modal pembangunan memajukan Kota Denpasar.
"Orange ekonomi itu adalah kolaborasi kultur, inheresi budaya dan ekonomi kreatif. Kami sudah bangun Gedung Dharma Negara Alaya di Denpasar sebagai wadah kegiatan kebudayaan," ujar Jaya Negara. Jaya Negara juga siapkan program pembangunan krematorium di Setra Badung yang terintegrasi.
"Hal ini untuk memenuhi pelayanan adat untuk masyarakat yang terkendala ekonomi. Krematorium ini melibatkan Desa Adat di Denpasar dan komponen pendukung lainnya dalam pelaksanaan pelayanan krematorium," ujar Wakil Walikota Denpasar ini.
Saat memasuki sesi tema pelayanan publik, Jaya Negara menegaskan siapkan program unggulan merevitalisasi Pasar Kumbasari sebagai pasar seni modern, pembangunan embung di Sanur dengan destinasi wisata baru, maksimalkan koordinasi dengan stakeholder dari Bendesa, tokoh masyarakat dalam pengadaan penataan Kawasan Pelabuhan Pelindo.
Ambara pun tak mau kalah beber strategi. Cawali yang seorang pengusaha ini mengidentifikasi masalah UMKM di Denpasar. Sehingga perlu database dalam memantau kegiatan masyarakat dalam UMKM, dalam sistem pelayanan sosial ekonomi, kesehatan dalam masa Pandemi. "Mau buat pasar di mana, data sudah lengkap. Dalam pendapatan UMKM pun pendapatan daerah bisa ditingkatkan," tegas Ambara.
Arya Wibawa selaku Calon Wakil Walikota balik menyodorkan program unggulannya, yakni penghargaan kepada siswa berprestasi. "Kami sekolahkan 10 siswa berprestasi ke luar negeri. Kita akan maksimalkan sister city kita. Karena meningkat saya saing SDM ini penting. Sekaligus menciptakan duta daerah di tingkat internasional. Ini mewujudkan Denpasar Smart City," balas Arya Wibawa.
Saat sesi strategi penanganan pandemi Covid-19 di tengah aturan yang tumpang tindih, Paslon Amerta yang mendapatkan kesempatan pertama mengatakan menyiapkan pelayanan karantina bagi pasien Covid-19. "Termasuk tracing dan karantina supaya penyebaran tidak terjadi. Tentunya dengan pola 3 M," ujar Ambara.
Paslon Jaya Wibawa melalui Jaya Negara membeber bahwa aturan di Denpasar tidak ada tumpang tindih. Justru harmonis dan sinergi soal penanganan Covid-19. Mulai dari adanya Instruksi Presiden, Peraturan Gubernur, sampai dengan Peraturan Walikota yang terintegrasi dalam menangani pandemi covid19 dan penegakan Prokes. "Bahkan kami di Denpasar sampai melibatkan Jagabaya di tingkat Desa Adat untuk Penanganan Covid-19 di Denpasar. Jadi pelaksanaan Prokes dan penanganan covid19 sangat sinergis," ujar politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur ini.
Saat sesi saling lempar pertanyaan, Jaya Negara mempertanyakan dasar regulasi pemberian hibah setiap tahun untuk Sekaa Teruna. Ambara menjawab bahwa kegiatan kebudayaan ini tidak bisa dibebankan kepada Sekaa Teruna dan masyarakat. "Ini akan tumbuhkan semangat untuk menghidupkan budaya. Stimulus ini bisa dikurangi perlahan," ujar Ambara.
Jaya Negara pun mematahkan bahwa bantuan ogoh-ogoh supaya tidak menimbulkan persoalan hukum akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan program kebudayaan.
"Kebetulan saya diberikan pengalaman menjadi Wakil Walikota Denpasar, untuk bantuan penguatan kebudayaan dan masyarakat sudah saya siapkan program. Karena bantuan berturut-turut yang seperti Pak Ambara sampaikan tidak dibolehkan aturan. Kami tidak mau sampai melanggar aturan dan jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan. Maka solusinya dengan program kebudayaan di Dinas Kebudayaan," ujar Jaya Negara.
Saat giliran Paslon Ambara mendapatkan kesempatan, Calon Walikota Ambara menanyakan program yang saat ini tidak berkesinambungan dan tidak relevan.
Jaya Negara langsung menyambar, bahwa program Pemkot Denpasar saat ini seluruhnya jalan. Salah satunya indeks pembangunan manusia (IPM) di Denpasar yang menempati ranking terbaik nasional dari 500 Kabupaten dan Kota di Indonesia.
"Jadi program pemerintah Kota Denpasar terus bergerak sehingga mendapatkan nilai terbaik ditingkat nasional," tegas Jaya Negara. Dalam sesi closing statement Paslon Amerta berjanji dengan mengguyur bantuan dana kepada Banjar, Sekaa Teruna hingga santunan kematian buat krama di Denpasar. Sementara Jaya Negara dalam closing statement menegaskan di tengah pandemi ini akan fokus menangani pandemi Covid-19. "Bersama Jaya Wibawa menuju Denpasar Maju, Coblos Nomor 1," tutup Paslon Jaya Wibawa. *nat
Komentar