Duo Manchester Incar Pochettino
MANCHESTER, NusaBali
Duo Manchester bergolak, usai kekalahan besar pada laga Premier League.
Akhir September lalu, Manchester City dipermalukan Leicester City 2-5 di Etihad Stadium. Pekan lalu, Manchester United (MU) dilindas Tottenham Hotspur 1-6, juga di kandang sendiri, di Old Trafford. Karena hal itulah, baik City maupun MU dikhabarkan sama-sama mengincar Mauricio Pochettino.
Dilansir dari Mirror, manajer City, Pep Guardiola dinilai makin ketebak permainannya. Apalagi, sektor lini pertahanan bak jadi pekerjaan rumah yang belum juga terselesaikan.
Begitu pula dengan MU, manajer Ole Gunnar Solskjaer dinilai gagal membenahi lini pertahanan. Bahkan MU tak membeli bek baru, khususnya bek tengah. Isu pemecatan kedua manajer itu pun berhembus. Guardiola dirasa mandek khususnya di Liga Champions, juga Solskjaer dirasa belum bisa memuaskan yang mana musim lalu gagal di tiga semifinal di tiga kompetisi.
Maka, Pochettino menjadi alternatif. Eks manajer Spurs itu masih menganggur sejak dipecat pada November 2019. Pochettino memberi kejutan bersama Spurs di masa jabatannya sebagai manajer pada 2014 sampai 2019.
Di bawah asuhan pelatih asal Argentina itu, Spurs jadi kuda hitam yang merangsek ke papan atas klasemen. Spurs juga tembus final Liga Champions dua musim lalu. Dengan pemain-pemain akademinya, Spurs disebut berbahaya.
Berita itu seolah menyusul rumor pemecatan Solskjaer. Diberitakan media Mirror, CEO Manchester United, Ed Woodward tak ragu memecat Ole Gunnar Solskajer jika dirasa harus dilakukan.
Sementara itu, City memprioritaskan kontrak baru Pep Guardiola. Namun, jika Guardiola ingin pergi City tidak akan menghalangi, setelah
memasuki tahun kelimanya di Etihad. Hal itu periode manajerial terpanjang Guardiola dalam kariernya setelah empat tahun bersama Barcelona dan tiga tahun di Bayern Muenchen.
Sejak menangani City pada 2016, Guardiola mempersembahkan delapan trofi juara, di antaranya dua titel juara Premier League beruntun. Namun the Citizens kurang kompetitif pada musim lalu setelah finis kedua di bawah Liverpool dengan selisih 18 poin.
Spekulasi berkembang, musim 2020/21 berpotensi jadi musim terakhir Guardiola membesut Kevin de Bruyne dkk, apalagi kontraknya habis pada musim panas tahun depan.*
Dilansir dari Mirror, manajer City, Pep Guardiola dinilai makin ketebak permainannya. Apalagi, sektor lini pertahanan bak jadi pekerjaan rumah yang belum juga terselesaikan.
Begitu pula dengan MU, manajer Ole Gunnar Solskjaer dinilai gagal membenahi lini pertahanan. Bahkan MU tak membeli bek baru, khususnya bek tengah. Isu pemecatan kedua manajer itu pun berhembus. Guardiola dirasa mandek khususnya di Liga Champions, juga Solskjaer dirasa belum bisa memuaskan yang mana musim lalu gagal di tiga semifinal di tiga kompetisi.
Maka, Pochettino menjadi alternatif. Eks manajer Spurs itu masih menganggur sejak dipecat pada November 2019. Pochettino memberi kejutan bersama Spurs di masa jabatannya sebagai manajer pada 2014 sampai 2019.
Di bawah asuhan pelatih asal Argentina itu, Spurs jadi kuda hitam yang merangsek ke papan atas klasemen. Spurs juga tembus final Liga Champions dua musim lalu. Dengan pemain-pemain akademinya, Spurs disebut berbahaya.
Berita itu seolah menyusul rumor pemecatan Solskjaer. Diberitakan media Mirror, CEO Manchester United, Ed Woodward tak ragu memecat Ole Gunnar Solskajer jika dirasa harus dilakukan.
Sementara itu, City memprioritaskan kontrak baru Pep Guardiola. Namun, jika Guardiola ingin pergi City tidak akan menghalangi, setelah
memasuki tahun kelimanya di Etihad. Hal itu periode manajerial terpanjang Guardiola dalam kariernya setelah empat tahun bersama Barcelona dan tiga tahun di Bayern Muenchen.
Sejak menangani City pada 2016, Guardiola mempersembahkan delapan trofi juara, di antaranya dua titel juara Premier League beruntun. Namun the Citizens kurang kompetitif pada musim lalu setelah finis kedua di bawah Liverpool dengan selisih 18 poin.
Spekulasi berkembang, musim 2020/21 berpotensi jadi musim terakhir Guardiola membesut Kevin de Bruyne dkk, apalagi kontraknya habis pada musim panas tahun depan.*
Komentar