Langgar Protokol CHSE, Panitia ‘Tolak’ Foto Peserta
Program We Love Bali
DENPASAR,NusaBali
Panitia penyelenggara Program We Love Bali punya jurus membuat peserta tertib agar efektif menerapkan protocol Cleanliness Healty Safety dan Enviroment (CHSE).
Salah salah satunya menolak melayani permintaan foto maupun video untuk peserta yang ogah menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) di antaranya masker. Wisnu Arimbawa salah seorang dari pihak panitia menyatakan Minggu(11/10).
“Karena memang kan salah satu tujuan program implementasi CHSE,” ujar pria yang merupakan Koordinator BPW Program We Love Bali tersebut.
Hal tersebut disampaikan Wisnu Arimbawa, menyusul pelaksanaan sesi kedua trip We Love Bali, setelah kegiatan serupa (Rabu, 7/10).
Pelaksanaan trip untuk sesi kedua kemarin berlangsung lebih lancar dari kegiatan sesi pertama. Peserta juga tertib dan mematuhi ketentuan yang berlaku Salah satu yang pokok wajib pemakaian masker.
“Pada hari pertama, ada peserta yang kelupaan pakai masker,” ungkapnya. Penyebabnya karena belum terbiasa. Maklum karena baru pertama kali. Dari hasil evaluasi,ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Pemakaian masker dan penerapan protocol CHSE tersebut. “Kadang-kadang karena merasa biasa, kita kan lupa,”ucapnya.
Namun kata Wisnu Arimbawa, itu tidak bisa dipakai alasan. Karena penekanannya penerapan CHSE, peserta harus taat. “Jika melanggar, kita tak layani permintaan foto atau video,” ungkapnya. Semua itu dilakukan untuk memastikan penerapan protocol CHSE diterapkan, karena program We Love Bali sebagai percontohan.
Program We Love Bali untuk yang kedua kalinya melakukan perjalanan atau trip pada 10 trip yang sudah ditetapkan, meliputi kunjungan ke kawasan daya tarik wisata (DTW), mengikuti berbagai kegiatan serta menginap, pada lokasi yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan Program We Love Bali, kemarin berlangsung lancar. Cuaca cukup cerah, sehingga peserta bisa mengawali dengan lancar. “Astungkara, kita berangkat dari Renon (Denpasar) cuaca bagus,” kata Wisnu Arimbawa.
Program We Love Bali dicanangkan untuk memulihkan kondisi pariwisata Bali yang terpuruk karena pandemi Covid-19. Kegiatan utama adalah melakukan trip sambil mensosialisasikan penerapan protocol kesehatan atau CHSE. Kegiatan dilakukan bersama Kemenparkeraf, Pemprov Bali dan industri pariwisata dan stakeholder terkait lain.
10 Program We Love Bali tersebut yakni Program 1 Denpasar-Lovina- Kintamani- Denpasar. Program 2; Denpasar – Desa Wisata Gunung Salak-TNNB- Denpasar. Program 3 Denpasar – Taro-Trunyan-Undisan- Denpasar. Program 4 Denpasar- Tabanan-Lovina-SCTPB-Lempuyang-Denpasar.
Kemudian Program 5 Denpasar-Jatiluwih-Batukaru-Kerambitan- Denpasar. Program 6 Denpasar-Kerthagosa-Besakih -Sibetan- Candidasa- Karangasem- Denpasar. Program 7 Karangasem-Klungkung- Sanur-Pecatu- Tanah Lot- Bedugul-Singaraja. Program 8 Singaraja-Kintamani-Sanur-Pecatu- Tanah Lot- Bedugul – Singaraja. Kemudian Program 9 Jembrana- Tabanan- Nusa Dua- GWK- Karangasem – Jembrana. Dan Program 10 Sanur-Nusa Penida-Lembongan-Sanur. Program ‘We Love’ Bali yang canangkan di Inna Haritage Hotel Denpasar Selasa (22/9). *K17
Komentar