Buruh Proyek Villa Kesetrum Listrik, Satu Orang Tewas, Dua Pingsan
Kecelakaan di lokasi kerja terjadi di proyek pembangunan Villa House, di Banjar Katik, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Rabu (19/10).
GIANYAR, NusaBali
Tiga buruh tersetrum listrik. Akibatnya, seorang buruh tewas dan dua orang lainnya, pingsan. Ketiga buruh itu sempat mendapatkan pertolongan sesmaa buruh untuk dilarikan ke rumah sakit. Informasi di TKP, buruh yang tewas asal Lombok Timur, Derum,28, dan dua orang lainnya, Andri,21, dan Agung,31. Sekitar pukul 17.00 Wita, korban tersengat listrik saat memindahkan mesin molen bersama rekan-rekannya. Ketiganya sempat pingsan, dua buruh dilarikan ke Ubud Klinik, Kelurahan Ubud, dan Derum dilarikan ke RS Ari Santi, Desa Mas, Ubud.
Sebelumnya korban diperintahkan oleh bos proyek untuk memindahkan molen, mesin pengaduk semen, pukul 15.30 Wita. Tiga korban, Derum, Andri dan Agung, memindahkan molen dengan hati-hati. Mesin molen itu dipindah karena penggunaannya sudah selesai. Pada saat memindahkan dengan cara mendorong, tak disangka roda mesin molen yang terbuat dari besi melindas sebuah kabel listrik melintang sepanjang 25 meter. Ada bagian kabel kebetulan terkelupas, akhirnya kabel yang mengelupas ini tertekan lalu mengeluarkan setrum.
Para korban yang sedang mendorong molen terpental bahkan jarak terpental kurang lebih 6,5 meter dari posisi molen. Akibatnya para korban pingsan, kemudian beberapan teman korban di lokasi proyek berusaha memberikan pertolongan. Sebelum korban dievakuasi, terlebih dulu stop kontak listrik dicabut agar tidak ada aliran listrik.
Ketiganya kemudian dilarikan ke Ubud Klinik. Lalu, karena Derum mengalami sengatan cukup kuat, dia kemudian sempat dirujuk ke RS Ari Santi. Pada saat dibawa ke RS ketiga dalam keadaan pucat dan tak sadarkan diri. Saat diperiksa Andre dan Agung tidak mengalami luka bakar, hanya detak jantung yang sedikit lemah. Setelah diobserasi, keduanya berangsur membaik.
Berbeda dengan korban Derum, saat dirujuk ke RS Ari Santi, kondisinya makin melemah. Derum pun dinyatakan meninggal pukul 17.00 Wita. Untuk sementara, jenazah Derum dititipkan di RS Sanjiwani, Gianyar. Dua korban, Andre dan Agung masih dalam observasi selama sehari.
Kapolsek Ubud AKP Nyoman Wirajaya, membenarkan kejadian itu. Atas kejadian itu, parsonel langsung ke lokasi dan telah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) termasuk mengamankan kabel yang menjadi pemicu korban jiwa. "Kami masih dalami pemeriksaan," ujarnya. Beberapa saksi mata juga diperiksa atas kejadian itu termasuk mandor, Putu Sila,37, asal Desa Kaba-Kaba, Tabanan. Pemilik Molen, Wayan Sumerta,50, juga asal Desa Kaba-Kaba, dimintai keterangan. cr62
Sebelumnya korban diperintahkan oleh bos proyek untuk memindahkan molen, mesin pengaduk semen, pukul 15.30 Wita. Tiga korban, Derum, Andri dan Agung, memindahkan molen dengan hati-hati. Mesin molen itu dipindah karena penggunaannya sudah selesai. Pada saat memindahkan dengan cara mendorong, tak disangka roda mesin molen yang terbuat dari besi melindas sebuah kabel listrik melintang sepanjang 25 meter. Ada bagian kabel kebetulan terkelupas, akhirnya kabel yang mengelupas ini tertekan lalu mengeluarkan setrum.
Para korban yang sedang mendorong molen terpental bahkan jarak terpental kurang lebih 6,5 meter dari posisi molen. Akibatnya para korban pingsan, kemudian beberapan teman korban di lokasi proyek berusaha memberikan pertolongan. Sebelum korban dievakuasi, terlebih dulu stop kontak listrik dicabut agar tidak ada aliran listrik.
Ketiganya kemudian dilarikan ke Ubud Klinik. Lalu, karena Derum mengalami sengatan cukup kuat, dia kemudian sempat dirujuk ke RS Ari Santi. Pada saat dibawa ke RS ketiga dalam keadaan pucat dan tak sadarkan diri. Saat diperiksa Andre dan Agung tidak mengalami luka bakar, hanya detak jantung yang sedikit lemah. Setelah diobserasi, keduanya berangsur membaik.
Berbeda dengan korban Derum, saat dirujuk ke RS Ari Santi, kondisinya makin melemah. Derum pun dinyatakan meninggal pukul 17.00 Wita. Untuk sementara, jenazah Derum dititipkan di RS Sanjiwani, Gianyar. Dua korban, Andre dan Agung masih dalam observasi selama sehari.
Kapolsek Ubud AKP Nyoman Wirajaya, membenarkan kejadian itu. Atas kejadian itu, parsonel langsung ke lokasi dan telah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) termasuk mengamankan kabel yang menjadi pemicu korban jiwa. "Kami masih dalami pemeriksaan," ujarnya. Beberapa saksi mata juga diperiksa atas kejadian itu termasuk mandor, Putu Sila,37, asal Desa Kaba-Kaba, Tabanan. Pemilik Molen, Wayan Sumerta,50, juga asal Desa Kaba-Kaba, dimintai keterangan. cr62
1
Komentar