Diterjang Ombak, Senderan Ambrol
Senderan di Pelabuhan Tradisional, Desa Sampalan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, ambrol.
SEMARAPURA, NusaBali
Penyebabnya, hantaman bertubi-tubi ombak atau gelombang tinggi hingga 3 meter, Senin (18/10) malam sekitar pukul 21.30 Wita.
Karena membahayakan, di sepanjang senderan yang rusak sudah dipasang tali pengaman oleh petugas pelabuhan. Informasi di lokasi, gelombang di perairan Nusa Penida meninggi sejak pukul 18.00 Wita. Namun, semakin malam gelombang terus naik hingga mencapai ketinggian tiga meter dan naik ke atas senderan, dekat dengan tempat parkir kendaraan roda dua. Setelah digempur gelombang beberapa jam, akhirnya senderan dengan tinggi sekitar 1,5 meter retak 20 meter. Bagitupula pada bawah senderan tersebut juga sudah terongrong gelombang.
“Warga dilarang dekat-dekat dengan senderan ambrol, dengan pemasangan tali pengaman,” Wayan Tama, warga Desa Sampalan, Nusa Penida, Rabu (19/10). Ia berharap pihak terkait segera memperbaiki untuk menghindari kerusakan yang lebih parah dan makan korban. Selain itu, di Pelabuhan Tradisonal Sampalan ini, mobilitas warga cukup padat untuk melayani jasa penyeberangan dari Sanur, Denpasar, Padangbai, Karangasem, maupun Klungkung daratan.
Tama menyebutkan, ketika kejadian memang ada belasan kendaraan yang parkir di dekat senderan. Namun, berhasil digeser sebelum gelombang kian tinggi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Klungkung I Gusti Ngurah Supartana mengaku akan segera mengecek kerusakan ke lokasi. “Akan kami cek dulu, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut,” katanya. wa
Karena membahayakan, di sepanjang senderan yang rusak sudah dipasang tali pengaman oleh petugas pelabuhan. Informasi di lokasi, gelombang di perairan Nusa Penida meninggi sejak pukul 18.00 Wita. Namun, semakin malam gelombang terus naik hingga mencapai ketinggian tiga meter dan naik ke atas senderan, dekat dengan tempat parkir kendaraan roda dua. Setelah digempur gelombang beberapa jam, akhirnya senderan dengan tinggi sekitar 1,5 meter retak 20 meter. Bagitupula pada bawah senderan tersebut juga sudah terongrong gelombang.
“Warga dilarang dekat-dekat dengan senderan ambrol, dengan pemasangan tali pengaman,” Wayan Tama, warga Desa Sampalan, Nusa Penida, Rabu (19/10). Ia berharap pihak terkait segera memperbaiki untuk menghindari kerusakan yang lebih parah dan makan korban. Selain itu, di Pelabuhan Tradisonal Sampalan ini, mobilitas warga cukup padat untuk melayani jasa penyeberangan dari Sanur, Denpasar, Padangbai, Karangasem, maupun Klungkung daratan.
Tama menyebutkan, ketika kejadian memang ada belasan kendaraan yang parkir di dekat senderan. Namun, berhasil digeser sebelum gelombang kian tinggi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Klungkung I Gusti Ngurah Supartana mengaku akan segera mengecek kerusakan ke lokasi. “Akan kami cek dulu, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut,” katanya. wa
Komentar