PHRI Bangli Ingin Penguatan Pariwisata
BANGLI, NusaBali
Potensi Kabupaten Bangli memberi kontribusi yang lebih besar bagi pariwisata Bali belum digarap sepenuhnya.
Padahal jika digarap lebih optimal, niscaya Bangli menjadi kabupaten yang bisa berharap banyak pada sektor pariwisata.
Penilaian ini dungkapkan oleh Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bangli, I Ketut Marjana, Senin (12/10). “Bangli menjadi satu-satunya daerah di Bali yang tidak memiliki pantai, namun jangan lupa keindahan panorama pegunungan, danau dan budaya lainnya,” kata Mardjana.
Karena itu, lanjut Mardjana, siapapun yang terpilih pada kontestasi Pilkada Kabupaten Bangli pada 9 Desember mendatang, diharapkan bisa memperkuat sektor pariwisata.
“Pemerintah daerah hendaknya tidak semata-mata mengejar peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), melainkan harus memikirkan program-program unggulan yang ujungnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” urai owner Toya Devasya Kintamani ini.
Mantan Direktur Utama PT Pos Indonesia ini pun menyorot kembali soal retribusi di jalanan yang dikeluhkan masyarakat belum lama ini. “Seharusnya bukan sekadar ditangguhkan pelaksanaannya sampai akhir tahun, seharusnya bukan hanya ditangguhkan tapi hendaknya ditiadakan sehingga wisatawan tak merasa teganggu dengan persoalan sepele itu," terang Mardjana.
Pilkada Bangli sendiri menjadi ajang kontestasi Made Subrata - Ngakan Kuta Parwata dan Sang Nyoman Sedana Arta - Wayan Diar. "PHRI Bangli bersikap independen dan terbuka untuk semua paslon dalam Pilkada Bangli 2020,” tepis Marjana.
Namun dia tak mengelak jika pada Minggu (11/10) petang PHRI Bangli menerima kunjungan Subrata dan Ngakan Kuta Parwata di Hotel de' Klumpu Bali di Desa Undisan, Kecamatan Tembuku.
Diketahui, paslon Suta-Bagus bersurat kepada BPC PHRI Bangli pada akhir September lalu dengan tujuan penyampaian visi-misi dan meminta masukan untuk pembangunan pariwisata dan ekonomi Bangli. “PHRI akan menerima semua paslon lain yang ingin memaparkan visi-misinya demi kemajuan pariwisata Bangli,” kata Mardjana. *mao
Penilaian ini dungkapkan oleh Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bangli, I Ketut Marjana, Senin (12/10). “Bangli menjadi satu-satunya daerah di Bali yang tidak memiliki pantai, namun jangan lupa keindahan panorama pegunungan, danau dan budaya lainnya,” kata Mardjana.
Karena itu, lanjut Mardjana, siapapun yang terpilih pada kontestasi Pilkada Kabupaten Bangli pada 9 Desember mendatang, diharapkan bisa memperkuat sektor pariwisata.
“Pemerintah daerah hendaknya tidak semata-mata mengejar peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), melainkan harus memikirkan program-program unggulan yang ujungnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” urai owner Toya Devasya Kintamani ini.
Mantan Direktur Utama PT Pos Indonesia ini pun menyorot kembali soal retribusi di jalanan yang dikeluhkan masyarakat belum lama ini. “Seharusnya bukan sekadar ditangguhkan pelaksanaannya sampai akhir tahun, seharusnya bukan hanya ditangguhkan tapi hendaknya ditiadakan sehingga wisatawan tak merasa teganggu dengan persoalan sepele itu," terang Mardjana.
Pilkada Bangli sendiri menjadi ajang kontestasi Made Subrata - Ngakan Kuta Parwata dan Sang Nyoman Sedana Arta - Wayan Diar. "PHRI Bangli bersikap independen dan terbuka untuk semua paslon dalam Pilkada Bangli 2020,” tepis Marjana.
Namun dia tak mengelak jika pada Minggu (11/10) petang PHRI Bangli menerima kunjungan Subrata dan Ngakan Kuta Parwata di Hotel de' Klumpu Bali di Desa Undisan, Kecamatan Tembuku.
Diketahui, paslon Suta-Bagus bersurat kepada BPC PHRI Bangli pada akhir September lalu dengan tujuan penyampaian visi-misi dan meminta masukan untuk pembangunan pariwisata dan ekonomi Bangli. “PHRI akan menerima semua paslon lain yang ingin memaparkan visi-misinya demi kemajuan pariwisata Bangli,” kata Mardjana. *mao
1
Komentar