RSD Mangusada Dilengkapi Lab PCR
Alat PCR Hibah dari Provinsi, Diujicoba 17 Oktober 2020
Dengan adanya Laboratorium PCR, hasil uji swab untuk deteksi Covid-19 bisa diketahui hanya dalam tempo 9 jam
MANGUPURA, NusaBali
Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung sudah dilengkapi Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR), untuk mendeteksi Covid-19. Alat PCR yang merupakan hibah dari Pemprov Bali bakal diujicoba, 17 Oktober 2020 nanti. Artinya, Laboratorium PCR RSD Mangusada sudah siap-siap beroperasi.
Untuk memastikan kesiapan tersebut, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Badung I Ketut Lihadnyana meninjau langsung Laboratorium PCR di RSD Mangusada, Selasa (13/10). Saat itu juga dilakukan penyerahan alat PCR secara simbolis oleh Pemprov Bali melalui Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya, kepada Pjs Bupati Badung, yang selanjutnya diserahkan ke Direktur RSD Mangusada dr I Ketut Japa.
Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, menyampaikan bantuan satu alat PCR ini sebagai bentuk dukungan Pemprov Bali dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 di Kabupaten Badung. "Alat PCR berguna untuk melakukan pemeriksaan testing Covid-19," ujar Suarjaya dalam acara yang juga dihadiri Kadis Kesehatan Badung dr I Nyoman Gunarta dan Kabag Humas Setda Kabupaten Badung, I Made Suardita tersebut.
Suarjaya mengingatkan upaya untuk mengatasi Covid-19 adalah dengan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, serta diupayakan pelayanan dengan 3T yaitu tracing (penelusuran), testing (pengujian), dan treatment (perawatan). "Kami harapkan kita konsisten dengan 3T ini, sementara masyarakat disiplin menerapkan 3M," harap Suarjaya.
Dari sisi tracing dan testing di Bali, kata Suarjaya, bila dilihat jumlahnya kini sudah memenuhi standar WHO, yakni dapat memeriksa rata-rata 700-800 per hari. Kapasitas pemeriksaan di Bali saat ini mencapai 1.500 per hari dari 10 Laboratorium PCR yang ada.
Menurut Suarjaya, kapasitas pemeriksaan di Bali akan mampu ditingkatkan menjadi 3.000 per hari, sesuai harapan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pasalnya, karena Bali sudah menambah 3 alat baru dengan kapasitas 90 pemeriksaan per hari dan 4 alat tambahan dari bantuan BNPB.
"Kini ada 7 alat PCR baru guna memperkuat upaya tracing dan testing Covid-19 di Bali. Kami masih menunggu mana laboratorium yang siap. Karena semua rumah sakit daerah kami tawari, belum siap. Kalau Badung mau siap lagi, mungkin kita tambahkan alat lagi satu bantuan dari BNPB," terang birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Suarjaya percaya RSD Mangusada mampu melakukan upaya-upaya tracing dan testing dengan baik. Dengan upaya ini dipastikan kasus akan naik, namun tidak perlu khawatir karena akan dilanjutkan dengan treatment baik di rumah sakit maupun tempat isolasi di provinsi dan kabupaten/kota. “Harapannya, angka kesembuhan meningkat dan angka kematian menurun, sementara pada fase tertentu kasus akan berkurang bahkan habis,” tegas alumnus Fakultas Kedokteran Unud angkatan 1980 ini.
Sementara itu, Pjs Bupati Ketut Lihadnyana atas nama Pemkab Badung mengucapkan terima atas bantuan alat PCR dari Pemprov Bali, yang dalam waktu dekat sudah dapat dioperasikan. Menurut Lihadnyana, dalam menjalankan kebijakan penanganan Covid-19 di Badung, setiap saat sudah dilakukan koordinasi dan menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan agar lebih banyak melakukan penanganan di hulu. Sedangkan di hilirnya, juga secara masif melakukan edukasi kepada masyarakat melalui penegakan disiplin, agar masyarakat secara budaya melaksanakan 3M.
"Kami harapkan di Badung sebanyak-banyaknya bisa dilakukan tracing dan testing. Jangan takut kalau kasus di Badung banyak, saya lebih condong memberikan sebuah gambaran nyata kepada masyarakat atas terkonfirmasi Covid-19," tandas Lihadnyana yang notabene Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali.
Terkait operasional Laboratorium PCR di RSD Mangusada, menurut Lihadnyana, untuk menangani wilayah Kecamatan Mengwi, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta, dan Kecamatan Kuta Selatan. Sedangkan untuk kawasan Badung Utara (Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Petang), rencananya akan dilayani di Puskesmas Abiansemal 1, yang nantinya didorong menjadi rumah sakit.
"Atas kerja sama dan koordinasi yang baik dalam menangani Covid-19, mudah-mudahan Badung dan Bali bisa keluar dari wabah ini. Karena wabah ini sangat mengganggu tatanan sosial ekonomi masyarakat. Penanganan Covid-19 ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, diperlukan kerja sama seluruh komponen masyarakat," tegas birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Sementara itu, Direktur RSD Mangusada, dr I Ketut Japa, menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Bali yang telah memberikan alat PCR untuk penanganan Covid-19. RSD Mangusada menyiapkan tempat dan SDM penunjangnya untuk operasional alat PCR ini.
Menurut Ketut Japa, Laboratorium PCR di RSD Mangusada diperkirakan sudah dapat diuji coba, 17 Oktober 2020 nanti. "Sebelum uji coba, kami akan lakukan pelatihan kepada SDM yang bakal mengoperasikannya. Mudah-mudahan, dalam waktu dekat sudah bisa diuji coba," harap Japa.
Ddisebutkan, dengan alat ini, target pemeriksaan per hari mencapai 90 sampel, sehingga penanganan Covid-19 di Badung akan lebih cepat, terutama mengetahui hasilnya. "Kemarin kendalanya kita belum punya Lab PCR, kita mengirim sampel ke RS Unud, Universitas Warmadewa, dan RSUP Sanglah yang memerlukan waktu 4-7 hari. Sehingga, penanganan pasien terhambat gara-gara hasil belum kunjung datang," kata Japa.
"Dengan adanya Lab PCR, pagi kita ambil swab, paling cepat sore hasilnya sudah kita dapat. Jadi, dalam waktu sekitar 8-9 jam, hasilnya sudah diketahui. Penanganan pasien pun dapat lebih cepat," imbuhnya. *asa
Untuk memastikan kesiapan tersebut, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Badung I Ketut Lihadnyana meninjau langsung Laboratorium PCR di RSD Mangusada, Selasa (13/10). Saat itu juga dilakukan penyerahan alat PCR secara simbolis oleh Pemprov Bali melalui Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya, kepada Pjs Bupati Badung, yang selanjutnya diserahkan ke Direktur RSD Mangusada dr I Ketut Japa.
Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, menyampaikan bantuan satu alat PCR ini sebagai bentuk dukungan Pemprov Bali dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 di Kabupaten Badung. "Alat PCR berguna untuk melakukan pemeriksaan testing Covid-19," ujar Suarjaya dalam acara yang juga dihadiri Kadis Kesehatan Badung dr I Nyoman Gunarta dan Kabag Humas Setda Kabupaten Badung, I Made Suardita tersebut.
Suarjaya mengingatkan upaya untuk mengatasi Covid-19 adalah dengan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, serta diupayakan pelayanan dengan 3T yaitu tracing (penelusuran), testing (pengujian), dan treatment (perawatan). "Kami harapkan kita konsisten dengan 3T ini, sementara masyarakat disiplin menerapkan 3M," harap Suarjaya.
Dari sisi tracing dan testing di Bali, kata Suarjaya, bila dilihat jumlahnya kini sudah memenuhi standar WHO, yakni dapat memeriksa rata-rata 700-800 per hari. Kapasitas pemeriksaan di Bali saat ini mencapai 1.500 per hari dari 10 Laboratorium PCR yang ada.
Menurut Suarjaya, kapasitas pemeriksaan di Bali akan mampu ditingkatkan menjadi 3.000 per hari, sesuai harapan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pasalnya, karena Bali sudah menambah 3 alat baru dengan kapasitas 90 pemeriksaan per hari dan 4 alat tambahan dari bantuan BNPB.
"Kini ada 7 alat PCR baru guna memperkuat upaya tracing dan testing Covid-19 di Bali. Kami masih menunggu mana laboratorium yang siap. Karena semua rumah sakit daerah kami tawari, belum siap. Kalau Badung mau siap lagi, mungkin kita tambahkan alat lagi satu bantuan dari BNPB," terang birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Suarjaya percaya RSD Mangusada mampu melakukan upaya-upaya tracing dan testing dengan baik. Dengan upaya ini dipastikan kasus akan naik, namun tidak perlu khawatir karena akan dilanjutkan dengan treatment baik di rumah sakit maupun tempat isolasi di provinsi dan kabupaten/kota. “Harapannya, angka kesembuhan meningkat dan angka kematian menurun, sementara pada fase tertentu kasus akan berkurang bahkan habis,” tegas alumnus Fakultas Kedokteran Unud angkatan 1980 ini.
Sementara itu, Pjs Bupati Ketut Lihadnyana atas nama Pemkab Badung mengucapkan terima atas bantuan alat PCR dari Pemprov Bali, yang dalam waktu dekat sudah dapat dioperasikan. Menurut Lihadnyana, dalam menjalankan kebijakan penanganan Covid-19 di Badung, setiap saat sudah dilakukan koordinasi dan menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan agar lebih banyak melakukan penanganan di hulu. Sedangkan di hilirnya, juga secara masif melakukan edukasi kepada masyarakat melalui penegakan disiplin, agar masyarakat secara budaya melaksanakan 3M.
"Kami harapkan di Badung sebanyak-banyaknya bisa dilakukan tracing dan testing. Jangan takut kalau kasus di Badung banyak, saya lebih condong memberikan sebuah gambaran nyata kepada masyarakat atas terkonfirmasi Covid-19," tandas Lihadnyana yang notabene Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali.
Terkait operasional Laboratorium PCR di RSD Mangusada, menurut Lihadnyana, untuk menangani wilayah Kecamatan Mengwi, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta, dan Kecamatan Kuta Selatan. Sedangkan untuk kawasan Badung Utara (Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Petang), rencananya akan dilayani di Puskesmas Abiansemal 1, yang nantinya didorong menjadi rumah sakit.
"Atas kerja sama dan koordinasi yang baik dalam menangani Covid-19, mudah-mudahan Badung dan Bali bisa keluar dari wabah ini. Karena wabah ini sangat mengganggu tatanan sosial ekonomi masyarakat. Penanganan Covid-19 ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, diperlukan kerja sama seluruh komponen masyarakat," tegas birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Sementara itu, Direktur RSD Mangusada, dr I Ketut Japa, menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Bali yang telah memberikan alat PCR untuk penanganan Covid-19. RSD Mangusada menyiapkan tempat dan SDM penunjangnya untuk operasional alat PCR ini.
Menurut Ketut Japa, Laboratorium PCR di RSD Mangusada diperkirakan sudah dapat diuji coba, 17 Oktober 2020 nanti. "Sebelum uji coba, kami akan lakukan pelatihan kepada SDM yang bakal mengoperasikannya. Mudah-mudahan, dalam waktu dekat sudah bisa diuji coba," harap Japa.
Ddisebutkan, dengan alat ini, target pemeriksaan per hari mencapai 90 sampel, sehingga penanganan Covid-19 di Badung akan lebih cepat, terutama mengetahui hasilnya. "Kemarin kendalanya kita belum punya Lab PCR, kita mengirim sampel ke RS Unud, Universitas Warmadewa, dan RSUP Sanglah yang memerlukan waktu 4-7 hari. Sehingga, penanganan pasien terhambat gara-gara hasil belum kunjung datang," kata Japa.
"Dengan adanya Lab PCR, pagi kita ambil swab, paling cepat sore hasilnya sudah kita dapat. Jadi, dalam waktu sekitar 8-9 jam, hasilnya sudah diketahui. Penanganan pasien pun dapat lebih cepat," imbuhnya. *asa
Komentar