Pencarian Diperluas Hingga 20 Nm, Nelayan Penuktukan Belum Berhasil Ditemukan
SINGARAJA, NusaBali
Upaya pencarian nelayan asal Banjar Dinas Belimbing, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang dilaporkan menghilang bernama Nyoman Indrawan, 38, terus dilakukan oleh Basarnas.
Meski pencarian pada hari ketiga ini diperluas hingga 20 Nautical mile (Nm), namun nelayan asal Banjar Belimbing, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula ini belum berhasil ditemukan.
Kepala Pos SAR Buleleng, Dewa Putu Hendri Gunawan saat dikonfirmasi menjelaskan, tidak ada kendala selama proses pencarian. Kondisi cuaca selama pencarian disebut sangat bersahabat. "Kendala tidak ada. Sementara nihil. Diperluas hingga 20 Nautical Mile ke arah timur hingga masuk perairan Tembok, Tejakula. Kami dari Basarnas libatkan 10 orang untuk melakukan pencarian," terang Hendri, Selasa (13/10).
Dikatakan Hendri, petugas gabungan akan melakukan proses pencarian selama tujuh hari ke depan terhitung sejak korban Indrawan dinyatakan menghilang. Jika korban tidak ditemukan, maka sesuai SOP proses pencarian akan dihentikan. Pencarian dilakukan oleh tim gabungan tersebut dengan penyisisran di tengah laut sebelah utara Desa Penuktukkan. "Maksimal 7 hari proses pencarian," singkatnya.
Pencarian dilakukan ke tengah laut dengan mengambil jarak sekitar 20 mil dari bibir pantai dengan menerjunkan 10 orang dari anggota Basarnas Buleleng, 3 anggota dari TNI AL, 2 anggota polisi Polsek Tejakula, anggota Sat Polair Polres Buleleng. Mereka juga dibantu warga sekitar menggunakan enam perahu karet (boat).
"Penyisiran juga dilakukan pada daerah pinggiran Pantai Desa Penuktukkan. Tetapi juga belum ditemukan jenazah dari korban. Pencarian di laut saat ini tetap akan kami lakukan," kata Hendri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang nelayan Nyoman Indrawan, terjatuh dan tenggelam di tengah laut wilayah Desa Penuktukan pada Minggu (11/10) sore sekira pukul 17.30 Wita. Korban awalnya pergi melaut bersama iparnya yang bernama Made Adi Setiawan, 34, sekitar pukul 16.30 Wita. Mereka berangkat ke tengah laut untuk mencari ikan menggunakan perahu kayu warna putih.
Saat itu korban duduk di posisi belakang perahu sebagai pengemudi, dan saksi Adi duduk di depan. Setelah perjalanan satu jam ke tengah laut, tiba-tiba saksi Adi mendengar ada suara benda terjatuh di belakang. Saat melihat ke belakang, saksi Adi sudah mendapati korban tidak ada di perahu.
Lantaran saksi Adi tidak bisa mengemudikan perahu, maka perahu terus melaju ke depan hingga menjauhi korban. Setelah 100 meter menjauh, saksi sudah melihat korban tidak ada. Adi berusaha mengendalikan laju perahu hingga perahu akhirnya bergerak ke arah barat mengikuti arus laut. Karena panik, saksi Adi langsung berusaha menghubungi rekan-rekannya yang berada di darat untuk membantu mencari korban.*cr75
Kepala Pos SAR Buleleng, Dewa Putu Hendri Gunawan saat dikonfirmasi menjelaskan, tidak ada kendala selama proses pencarian. Kondisi cuaca selama pencarian disebut sangat bersahabat. "Kendala tidak ada. Sementara nihil. Diperluas hingga 20 Nautical Mile ke arah timur hingga masuk perairan Tembok, Tejakula. Kami dari Basarnas libatkan 10 orang untuk melakukan pencarian," terang Hendri, Selasa (13/10).
Dikatakan Hendri, petugas gabungan akan melakukan proses pencarian selama tujuh hari ke depan terhitung sejak korban Indrawan dinyatakan menghilang. Jika korban tidak ditemukan, maka sesuai SOP proses pencarian akan dihentikan. Pencarian dilakukan oleh tim gabungan tersebut dengan penyisisran di tengah laut sebelah utara Desa Penuktukkan. "Maksimal 7 hari proses pencarian," singkatnya.
Pencarian dilakukan ke tengah laut dengan mengambil jarak sekitar 20 mil dari bibir pantai dengan menerjunkan 10 orang dari anggota Basarnas Buleleng, 3 anggota dari TNI AL, 2 anggota polisi Polsek Tejakula, anggota Sat Polair Polres Buleleng. Mereka juga dibantu warga sekitar menggunakan enam perahu karet (boat).
"Penyisiran juga dilakukan pada daerah pinggiran Pantai Desa Penuktukkan. Tetapi juga belum ditemukan jenazah dari korban. Pencarian di laut saat ini tetap akan kami lakukan," kata Hendri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang nelayan Nyoman Indrawan, terjatuh dan tenggelam di tengah laut wilayah Desa Penuktukan pada Minggu (11/10) sore sekira pukul 17.30 Wita. Korban awalnya pergi melaut bersama iparnya yang bernama Made Adi Setiawan, 34, sekitar pukul 16.30 Wita. Mereka berangkat ke tengah laut untuk mencari ikan menggunakan perahu kayu warna putih.
Saat itu korban duduk di posisi belakang perahu sebagai pengemudi, dan saksi Adi duduk di depan. Setelah perjalanan satu jam ke tengah laut, tiba-tiba saksi Adi mendengar ada suara benda terjatuh di belakang. Saat melihat ke belakang, saksi Adi sudah mendapati korban tidak ada di perahu.
Lantaran saksi Adi tidak bisa mengemudikan perahu, maka perahu terus melaju ke depan hingga menjauhi korban. Setelah 100 meter menjauh, saksi sudah melihat korban tidak ada. Adi berusaha mengendalikan laju perahu hingga perahu akhirnya bergerak ke arah barat mengikuti arus laut. Karena panik, saksi Adi langsung berusaha menghubungi rekan-rekannya yang berada di darat untuk membantu mencari korban.*cr75
Komentar