Diguyur Hujan Deras, Muara Sungai Penuh Sampah
MANGUPURA, NusaBali
Pascahujan mengguyur wilayah Badung dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah di muara sungai.
Seperti halnya di Pantai Berawa hingga Pantai Canggu di Kecamatan Kuta Utara dan Pantai Munggu di Kecamatan Mengwi.
Tak ayal Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung harus berjibaku membersihkan sampah yang didominasi batang dan ranting pohon itu. Proses pembersihan dilakukan secara manual.
Pembersihan dilakukan pada Senin (12/10) dan Selasa (13/10), tercatat tak kurang dari 12 ton sampah yang telah diangkut dari muara sungai. Petugas Dinas LHK pun masih disiagakan mengantisipasi sampah kembali terbawa saat wilayah Badung dan sekitarnya kembali diguyur hujan.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas LHK Badung AA Gede Agung Dalem mengakui adanya penumpukan sampah di bibir pantai. Namun, sampah-sampah tersebut bukan sampah kiriman akibat angin barat, melainkan hanyut terbawa aliran sungai saat hujan beberapa waktu lalu.
“Dari beberapa muara sungai di Kecamatan Kuta Utara dan Mengwi sudah kami angkut 6 truk sampah atau sekitar 12 ton. Dua hari kami lakukan pembersihan dan sekarang (kemarin) sudah bersih,” ungkap AA Gede Agung Dalem yang biasa disapa Gung Dalem.
Menurut Gung Dalem, menumpuknya sampah di muara sungai sebetulnya sudah lumrah terjadi. Saat hujan biasanya ada saja sampah yang terbawa aliran sungai hingga ke muara. Namun, jumlahnya tidak banyak. Tidak seperti kalau sampah kiriman akibat angin barat yang bisa puluhan hingga ratusan ton.
“Untuk fenomena angin barat saat ini belum, biasanya antara bulan November dan Desember,” tandas birokrat asal Klungkung, ini.
Gung Dalem menambahkan, dalam upaya mengantisipasi fenomena angin barat yang biasanya membawa begitu banyak sampah ke bibir pantai, seluruh kekuatan Dinas LHK disiagakan. Tidak saja kekuatan personel, alat berat pun disiagakan untuk lebih memudahkan petugas mengangkut sampah. “Biasanya kita bantu pakai alat berat, sehingga cepat,” tuturnya. *asa
Tak ayal Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung harus berjibaku membersihkan sampah yang didominasi batang dan ranting pohon itu. Proses pembersihan dilakukan secara manual.
Pembersihan dilakukan pada Senin (12/10) dan Selasa (13/10), tercatat tak kurang dari 12 ton sampah yang telah diangkut dari muara sungai. Petugas Dinas LHK pun masih disiagakan mengantisipasi sampah kembali terbawa saat wilayah Badung dan sekitarnya kembali diguyur hujan.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas LHK Badung AA Gede Agung Dalem mengakui adanya penumpukan sampah di bibir pantai. Namun, sampah-sampah tersebut bukan sampah kiriman akibat angin barat, melainkan hanyut terbawa aliran sungai saat hujan beberapa waktu lalu.
“Dari beberapa muara sungai di Kecamatan Kuta Utara dan Mengwi sudah kami angkut 6 truk sampah atau sekitar 12 ton. Dua hari kami lakukan pembersihan dan sekarang (kemarin) sudah bersih,” ungkap AA Gede Agung Dalem yang biasa disapa Gung Dalem.
Menurut Gung Dalem, menumpuknya sampah di muara sungai sebetulnya sudah lumrah terjadi. Saat hujan biasanya ada saja sampah yang terbawa aliran sungai hingga ke muara. Namun, jumlahnya tidak banyak. Tidak seperti kalau sampah kiriman akibat angin barat yang bisa puluhan hingga ratusan ton.
“Untuk fenomena angin barat saat ini belum, biasanya antara bulan November dan Desember,” tandas birokrat asal Klungkung, ini.
Gung Dalem menambahkan, dalam upaya mengantisipasi fenomena angin barat yang biasanya membawa begitu banyak sampah ke bibir pantai, seluruh kekuatan Dinas LHK disiagakan. Tidak saja kekuatan personel, alat berat pun disiagakan untuk lebih memudahkan petugas mengangkut sampah. “Biasanya kita bantu pakai alat berat, sehingga cepat,” tuturnya. *asa
Komentar