Hari Ke-5, Pencarian Nelayan Penuktukan Belum Berhasil
Penyisiran Diperluas ke Wilayah Barat
SINGARAJA, NusaBali
Keberadaan Nyoman Indrawan, 38, nelayan asal Banjar Dinas Belimbing, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang dilaporkan menghilang pada Minggu (11/10) lalu, hingga kini belum diketahui.
Petugas Pos Basarnas Buleleng bersama anggota Sat Polair Polres Buleleng, Polsek Tejakula, anggota TNI AL masih berupaya melakukan pencarian terhadap korban. Terhitung sudah lima hari petugas melakukan penyisiran di pinggir pantai dan wilayah laut Desa Penuktukan. "Sudah lima hari kami lakukan pencarian terhadap korban (Nyoman Indrawan) hasilnya nihil. Belum ada kami temukan orang atau korban yang mengambang ditengah laut. Begitu pula tergelak dipinggir pantai," kata Kepala Pos Basarnas Buleleng Dewa Hendri Gunawan, Kamis, (15/10).
Hendri mengungkapkan, tim gabungan yang dibantu oleh masyarakat nelayan desa setempat telah melakukan perluasan pencarian. Penyisidam tidak lagi hanya di daerah pantai Desa Penuktukan. Melainkan ke pesisir Pantai Les dan Desa Tejakula. Bahkan pencarian diperluas lebih dari 20 Nautical mile (Nm) namun belum juga membuahkan hasil.
Penyisiran pun akan diperluas ke wilayah barat dari lokasi hilangnya korban. "Mulai besok, (Jumat, hari ini) kami akan menyisir wilayah pantai bagian barat seperti di daerah Kecamatan Buleleng, Seririt dan Gerokgak. Karena saat korban hilang tenggelam ke laut, arus laut saat itu lumayan deras. Kemungkinkan korban terbawa arus ke barat," ujarnya.
Petugas masih akan terus melakukan pencarian hingga 7 hari terhitung sejak korban menghilang. Petugas juga telah berkoordinasi dengan nelayan-nelayan yang berada di daerah pesisir pantai timur dan barat. Jika ada nelayan yang menemukan korban diharapkan segera menghubungi Pos Basarnas dan Polsek Setempat.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, nelayan bernama Nyoman Indrawan, terjatuh dan tenggelam di tengah laut wilayah Desa Penuktukan pada Minggu (11/10) sore sekira pukul 17.30 Wita. Korban awalnya pergi melaut bersama iparnya, Made Adi Setiawan, 34, sekitar pukul 16.30 Wita. Mereka berangkat ke tengah laut untuk mencari ikan menggunakan jukung warna putih.
Saat itu korban duduk di posisi belakang perahu sebagai pengemudi, dan saksi Adi duduk di depan. Setelah perjalanan satu jam ke tengah laut, tiba-tiba saksi Adi mendengar ada suara benda terjatuh di belakang. Saat melihat ke belakang, saksi Adi sudah mendapati korban tidak ada di perahu.
Lantaran saksi Adi tidak bisa mengemudikan perahu, maka perahu terus melaju ke depan hingga menjauhi korban. Setelah 100 meter menjauh, saksi sudah melihat korban tidak ada. Adi berusaha mengendalikan laju perahu hingga perahu akhirnya bergerak ke arah barat mengikuti arus laut. Karena panik, saksi Adi langsung berusaha menghubungi rekan-rekannya yang berada di darat untuk membantu mencari korban.*cr75
1
Komentar