Pemeliharaan Akses Internet, Badung Kucurkan Rp 3,3 Miliar
MANGUPURA, NusaBali
Pemakaian internet di Kabupaten Badung tergolong tinggi. Baik yang digunakan untuk gedung perkantoran maupun masyarakat.
Untuk itu, Pemkab Badung harus mengucurkan anggaran hingga Rp 3,3 miliar guna menyediakan internet gratis serta pemeliharaannya. Pemkab Badung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) secara khusus pada 2020 ini mengucurkan anggaran sebesar Rp 3.349.062.770,00. Anggaran ini terpasang pada APBD 2020. Saat ini penggunaan anggaran ini masih proses tender di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Badung. Tender dengan nama Belanja Pemeliharaan Akses Internet di Kabupaten Badung ini memakai sistem gugur.
Kepala Diskominfo Badung IGN Gede Jaya Saputra yang dikonfirmasi, Kamis (15/10), membenarkan ada tender untuk belanja pemeliharaan akses internet di Kabupaten Badung. Saat ini tender masih proses di LPSE Badung dengan pagu anggaran sebesar Rp 3.349.062.770,00. “Pemeliharaan perangkat internet memang rutin dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan tidak ada gangguan. Anggaran pemeliharaan (perangkat internet) untuk satu tahun,” katanya.
Menurut Jaya Saputra, secara keseluruhan layanan akses internet di Kabupaten Badung total mencapai 967 titik wifi. Tersebar di enam kecamatan di Badung. Meliputi, Kecamatan Petang 103 titik wifi, Kecamatan Abiansemal 230 titik, Kecamatan Mengwi 325 titik, Kecamatan Kuta Utara 128 titik, Kecamatan Kuta 66 titik, dan Kecamatan Kuta Selatan sebanyak 135 titik wifi.
Sementara bandwidth, untuk kantor camat masing-masing diberikan bandwidth sebesar 50 Mbps. Kemudian RSD Mangusada 200 Mbps. Untuk bandwidth seluruh Kabupaten Badung sebesar 20 Gbps yang dialokasikan ke kantor desa/kelurahan sebesar 100 Mbps, Puskesmas dan Pustu sebesar 100 Mbps, SD dan SMP sebesar 100 Mbps, serta banjar dan objek wisata sebesar 100 Mbps.
Untuk wifi sekolah selama masa pandemi Covid-19, menurut Jaya Saputra yang juga mantan Camat Mengwi, ini tetap beroperasi seperti biasa. Pasalnya, meski siswa belajar dari rumah, aktivitas sekolah terutama untuk urusan administrasi tetap jalan. Jadi pemanfaatan internet juga tetap seperti biasa.
“Selama masa pandemi Covid-19, internet bisa digunakan seperti biasa. Seperti di sekolah tetap bisa digunakan karena ada saja guru yang memanfaatkan internet,” tandasnya.
“Untuk wifi masuk ke rumah warga kami masih sosialisasikan. Kami mengapresiasi seperti yang dilakukan di Desa Adat Bindu, Kecamatan Abiansemal. Di sana jaringan internet yang ada di balai banjar setempat sudah tersambung sampai ke rumah-rumah penduduk. Jadi masyarakat bisa menikmati layanan internet gratis tidak perlu lagi ke balai banjar, karena sudah bisa dari rumah,” kata Jaya Saputra. *asa
Kepala Diskominfo Badung IGN Gede Jaya Saputra yang dikonfirmasi, Kamis (15/10), membenarkan ada tender untuk belanja pemeliharaan akses internet di Kabupaten Badung. Saat ini tender masih proses di LPSE Badung dengan pagu anggaran sebesar Rp 3.349.062.770,00. “Pemeliharaan perangkat internet memang rutin dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan tidak ada gangguan. Anggaran pemeliharaan (perangkat internet) untuk satu tahun,” katanya.
Menurut Jaya Saputra, secara keseluruhan layanan akses internet di Kabupaten Badung total mencapai 967 titik wifi. Tersebar di enam kecamatan di Badung. Meliputi, Kecamatan Petang 103 titik wifi, Kecamatan Abiansemal 230 titik, Kecamatan Mengwi 325 titik, Kecamatan Kuta Utara 128 titik, Kecamatan Kuta 66 titik, dan Kecamatan Kuta Selatan sebanyak 135 titik wifi.
Sementara bandwidth, untuk kantor camat masing-masing diberikan bandwidth sebesar 50 Mbps. Kemudian RSD Mangusada 200 Mbps. Untuk bandwidth seluruh Kabupaten Badung sebesar 20 Gbps yang dialokasikan ke kantor desa/kelurahan sebesar 100 Mbps, Puskesmas dan Pustu sebesar 100 Mbps, SD dan SMP sebesar 100 Mbps, serta banjar dan objek wisata sebesar 100 Mbps.
Untuk wifi sekolah selama masa pandemi Covid-19, menurut Jaya Saputra yang juga mantan Camat Mengwi, ini tetap beroperasi seperti biasa. Pasalnya, meski siswa belajar dari rumah, aktivitas sekolah terutama untuk urusan administrasi tetap jalan. Jadi pemanfaatan internet juga tetap seperti biasa.
“Selama masa pandemi Covid-19, internet bisa digunakan seperti biasa. Seperti di sekolah tetap bisa digunakan karena ada saja guru yang memanfaatkan internet,” tandasnya.
“Untuk wifi masuk ke rumah warga kami masih sosialisasikan. Kami mengapresiasi seperti yang dilakukan di Desa Adat Bindu, Kecamatan Abiansemal. Di sana jaringan internet yang ada di balai banjar setempat sudah tersambung sampai ke rumah-rumah penduduk. Jadi masyarakat bisa menikmati layanan internet gratis tidak perlu lagi ke balai banjar, karena sudah bisa dari rumah,” kata Jaya Saputra. *asa
1
Komentar