Jembatan Medewi Berlubang
Pengguna jalan harus ekstra hati-hati melintasi jembatan Medewi di perbatasan Desa Medewi dengan Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Pasalnya, terdapat lubang menganga dengan diameter 50 centimeter di sisi utara jembatan tersebut. Lubang pada jembatan itu sudah terlihat sejak tiga bulan lalu dan sempat ditambal dengan semen.
Hanya saja, tambalan semen itu tak bertahan lama sehingga lubang kembali menganga hingga tembus ke bawah jembatan. Tambalan semen itu diketahui jebol pada Kamis (20/10) pagi. “Tambalan semennya tak kuat sehingga jebol lagi,” ungkap warga sekitar, Jarkoni, 42. Ditambahkan, lubang itu sempat dilindas kendaraan roda empat yang datang dari arah barat (Gilimanuk) menuju Denpasar. Beruntung, ban mobil itu tidak terperosok.
Khawatir makan korban, warga sekitar beserta Babinsa Sertu Putu Ariasa, berinisiatif memberikan tanda menggunakan pepohonan serta triplek pada lobang tersebut. Selanjutnya, Dinas Hubkominfo Jembrana bawakan tanda tanda bahayata berupa traffic cone. “Harus diperbaiki total. Pemakaian semen seperti kemarin, khawatir kembali jebol,” tandas warga lainnya.
Perbekel Desa Medewi, I Komang Suartika mengakui lubang di jembatan itu. Setelah menerima laporan lubang yang kembali menganga Kamis kemarin, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PU Jembrana, yang telah melakukan perbaikan sementara terhadap lubang tersebut. Sementara untuk perbaikan permanen, pihaknya menyatakan berusaha melapor ke pihak BPJN VIII, yang berwenang atas jembatan di Jalan Nasional itu. “Tadi sudah langsung diperbaiki. Tetapi baru perbaikan sementara, sambil menunggu perbaikan permanen dari BPJN VIII,” ujarnya. ode
Pasalnya, terdapat lubang menganga dengan diameter 50 centimeter di sisi utara jembatan tersebut. Lubang pada jembatan itu sudah terlihat sejak tiga bulan lalu dan sempat ditambal dengan semen.
Hanya saja, tambalan semen itu tak bertahan lama sehingga lubang kembali menganga hingga tembus ke bawah jembatan. Tambalan semen itu diketahui jebol pada Kamis (20/10) pagi. “Tambalan semennya tak kuat sehingga jebol lagi,” ungkap warga sekitar, Jarkoni, 42. Ditambahkan, lubang itu sempat dilindas kendaraan roda empat yang datang dari arah barat (Gilimanuk) menuju Denpasar. Beruntung, ban mobil itu tidak terperosok.
Khawatir makan korban, warga sekitar beserta Babinsa Sertu Putu Ariasa, berinisiatif memberikan tanda menggunakan pepohonan serta triplek pada lobang tersebut. Selanjutnya, Dinas Hubkominfo Jembrana bawakan tanda tanda bahayata berupa traffic cone. “Harus diperbaiki total. Pemakaian semen seperti kemarin, khawatir kembali jebol,” tandas warga lainnya.
Perbekel Desa Medewi, I Komang Suartika mengakui lubang di jembatan itu. Setelah menerima laporan lubang yang kembali menganga Kamis kemarin, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PU Jembrana, yang telah melakukan perbaikan sementara terhadap lubang tersebut. Sementara untuk perbaikan permanen, pihaknya menyatakan berusaha melapor ke pihak BPJN VIII, yang berwenang atas jembatan di Jalan Nasional itu. “Tadi sudah langsung diperbaiki. Tetapi baru perbaikan sementara, sambil menunggu perbaikan permanen dari BPJN VIII,” ujarnya. ode
1
Komentar