Penjualan Ikan Koi di Tengah Pandemi Meningkat
TABANAN, NusaBali
Di tengah pandemi Covid-19, usaha penjualan ikan koi meningkat. Hal ini diakui pedagang ikan koi Agus Dedi Darmawan alias Dedy di Banjar Dadakan, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Per bulan penjualan ikan koi mulai dari size kecil hingga size besar mencapai puluhan ekor. Konsumen yang memburu ikan koi ini kalangan pemula.
Dedy mengakui sejak 9 bulan berbisnis ikan koi, penjualan koi di masa pandemi memang meningkat. Karena semenjak Covid-19 aktivitas masyarakat di luar rumah berkurang. ‘’Nah, untuk mengisi kekosongan aktivitas di rumah, masyarakat memilih memelihara ikan ," ujarnya, Kamis (15/12).
Kata dia, koi yang dijual jenisnya beragam. Mulai dari jenis gosanke dan kohaku. Koi jenis tersebut yang biasanya diminati oleh pembeli pemula karena memiliki perpaduan warna menarik. "Selain karena warna, konsumen juga suka membeli koi jantan karena memiliki badan lebih besar dari yang koi betina," imbuh mantan pekerja di Australia ini.
Diakui Dedy, harga koi yang dijual juga bervariasi. Mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 7 juta. Khusus koi yang harga Rp 7 juta selain memiliki kualitas unggul harga yang mahal ini dilengkapi dengan sertifikat yang menerangkan asal koi. Ditambahkan, untuk memenuhi permintaan pelanggan, dia mendatangkan pasokan koi dari luar Bali. Seperti Malang, Jogjakarta dan Blitar dengan rata-rata untuk size kecil 80 ekor dan size besar 15-20 ekor. "Saya masih memenuhi permintaan koi untuk konsumen lokal," katanya.
Sementara itu, selama bergelut di penjualan koi, awalnya sempat menemui sejumlah kendala. Salah satunya menyangkut kematian pada koi yang baru datang, kiriman dari luar Bali.
Mengatasi hal itu Dedy memberikan perlakuan khusus yakni koi yang baru datang dikarantina. "Tujuan karantina ini untuk mencegah penyebaran penyakit ke ikan lain. Ini juga sebagai upaya agar kualitas koi terjaga," katanya.
Dedi memberikan tips kepada konsumen untuk menjaga kesehatan koi dalam kolam. Paling utama, menjaga kebersihan kolam. Diantaranya, menjaga PH air, secara rutin melakukan pembersihan pada media filter, dan kalaupun melakukan penggantian air maka dilakukan maksimal 30 persen dari debit air. "Ini dilakukan agar menjaga perubahan suhu," tandasnya. *des
Dedy mengakui sejak 9 bulan berbisnis ikan koi, penjualan koi di masa pandemi memang meningkat. Karena semenjak Covid-19 aktivitas masyarakat di luar rumah berkurang. ‘’Nah, untuk mengisi kekosongan aktivitas di rumah, masyarakat memilih memelihara ikan ," ujarnya, Kamis (15/12).
Kata dia, koi yang dijual jenisnya beragam. Mulai dari jenis gosanke dan kohaku. Koi jenis tersebut yang biasanya diminati oleh pembeli pemula karena memiliki perpaduan warna menarik. "Selain karena warna, konsumen juga suka membeli koi jantan karena memiliki badan lebih besar dari yang koi betina," imbuh mantan pekerja di Australia ini.
Diakui Dedy, harga koi yang dijual juga bervariasi. Mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 7 juta. Khusus koi yang harga Rp 7 juta selain memiliki kualitas unggul harga yang mahal ini dilengkapi dengan sertifikat yang menerangkan asal koi. Ditambahkan, untuk memenuhi permintaan pelanggan, dia mendatangkan pasokan koi dari luar Bali. Seperti Malang, Jogjakarta dan Blitar dengan rata-rata untuk size kecil 80 ekor dan size besar 15-20 ekor. "Saya masih memenuhi permintaan koi untuk konsumen lokal," katanya.
Sementara itu, selama bergelut di penjualan koi, awalnya sempat menemui sejumlah kendala. Salah satunya menyangkut kematian pada koi yang baru datang, kiriman dari luar Bali.
Mengatasi hal itu Dedy memberikan perlakuan khusus yakni koi yang baru datang dikarantina. "Tujuan karantina ini untuk mencegah penyebaran penyakit ke ikan lain. Ini juga sebagai upaya agar kualitas koi terjaga," katanya.
Dedi memberikan tips kepada konsumen untuk menjaga kesehatan koi dalam kolam. Paling utama, menjaga kebersihan kolam. Diantaranya, menjaga PH air, secara rutin melakukan pembersihan pada media filter, dan kalaupun melakukan penggantian air maka dilakukan maksimal 30 persen dari debit air. "Ini dilakukan agar menjaga perubahan suhu," tandasnya. *des
1
Komentar