Gandeng Korsel, AP I Buka Koridor Aman Bagi Pelancong
MANGUPURA, NusaBali
Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung menggandeng pengelola Bandara Incheon, Korea Selatan dalam membentuk koridor aman bagi pelancong asal negeri ginseng itu.
Kerjasama tersebut meliputi peningkatan protokol kesehatan di bandara tersibuk ke dua di Indonesia ini. Diharapkan, dengan adanya kerjasama itu, para pelancong bisa berdatangan ke Pulau Dewata.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Daik Fahmi, mengatakan kerjasama dalam peningkatan protokol kesehatan di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Dengan peningkatan sejumlah fasilitas, utamanya dalam kebiasaan era baru.
"Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan bisa memulihkan kepercayaan wisatawan dari Korea Selatan untuk berlibur ke Bali seperti tahun sebelumnya," katanya.
Dijelaskan, berdasarkan data yang dimiliki Angkasa Pura I, pada tahun 2018 lalu tercatat 303.982 wisatawan asal Korea Selatan yang masuk ke Pulau Dewata melalui Bandara Internasional Ngurah Rai. Bahkan, pada tahun 2019, terjadi pertumbuhan trafik penumpang 31 persen pada rute yang sama sebanyak 398.223 penumpang.
Namun pada periode Januari-September 2020, trafik penumpang pada rute dua bandara tersebut hanya mencapai 85.868 penumpang akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2020. "Oleh karena itu diharapkan koridor aman antara Bandara Incheon dengan Bandara Internasional Ngurah Rai dapat memulihkan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali terbang pada rute ini dan pada akhirnya kembali meningkatkan trafik pada rute tersebut," harapnya.
Dalam rangkaian kerjasama itu, Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai juga sudah mengantongi sertifikat SCI. Dengan raihan itu menunjukkan pengakuan dunia internasional atas penerapan protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran Covid-19. Raihan itu setelah melalui rangkaian penilaian dari tim Incheon Internasional Airport Corporation (IIAC) terhadap protokol kesehatan.
"Tentunya dengan raihan itu menambah kepercayaan dunia Internasional terhadap standar protokol kesehatan yang ada di Bandara Ngurah Rai," ungkapnya.
Masih menurut Daik Fahmi, dalam penilaian itu, mencakup lima komponen utama, yaitu manajemen inventaris, SDM terlatih, komunikasi kesehatan, pencegahan epidemi, protokol dan prosedur yang diturunkan ke dalam tiga kompetensi utama, yaitu kompetensi umum, kompetensi terkait keberangkatan, dan kompetensi terkait kedatangan. "Berdasarkan 3 kategori kompetensi umum tersebut terdapat 262 daftar periksa pada 15 area sesuai dengan alur penumpang di bandara. Nah, dengan raihan ini, tentu memberikan angin segar ke depannya dalam menyambut wisatawan termasuk dari Korea Selatan," katanya. *dar
Direktur Utama Angkasa Pura I, Daik Fahmi, mengatakan kerjasama dalam peningkatan protokol kesehatan di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Dengan peningkatan sejumlah fasilitas, utamanya dalam kebiasaan era baru.
"Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan bisa memulihkan kepercayaan wisatawan dari Korea Selatan untuk berlibur ke Bali seperti tahun sebelumnya," katanya.
Dijelaskan, berdasarkan data yang dimiliki Angkasa Pura I, pada tahun 2018 lalu tercatat 303.982 wisatawan asal Korea Selatan yang masuk ke Pulau Dewata melalui Bandara Internasional Ngurah Rai. Bahkan, pada tahun 2019, terjadi pertumbuhan trafik penumpang 31 persen pada rute yang sama sebanyak 398.223 penumpang.
Namun pada periode Januari-September 2020, trafik penumpang pada rute dua bandara tersebut hanya mencapai 85.868 penumpang akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2020. "Oleh karena itu diharapkan koridor aman antara Bandara Incheon dengan Bandara Internasional Ngurah Rai dapat memulihkan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali terbang pada rute ini dan pada akhirnya kembali meningkatkan trafik pada rute tersebut," harapnya.
Dalam rangkaian kerjasama itu, Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai juga sudah mengantongi sertifikat SCI. Dengan raihan itu menunjukkan pengakuan dunia internasional atas penerapan protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran Covid-19. Raihan itu setelah melalui rangkaian penilaian dari tim Incheon Internasional Airport Corporation (IIAC) terhadap protokol kesehatan.
"Tentunya dengan raihan itu menambah kepercayaan dunia Internasional terhadap standar protokol kesehatan yang ada di Bandara Ngurah Rai," ungkapnya.
Masih menurut Daik Fahmi, dalam penilaian itu, mencakup lima komponen utama, yaitu manajemen inventaris, SDM terlatih, komunikasi kesehatan, pencegahan epidemi, protokol dan prosedur yang diturunkan ke dalam tiga kompetensi utama, yaitu kompetensi umum, kompetensi terkait keberangkatan, dan kompetensi terkait kedatangan. "Berdasarkan 3 kategori kompetensi umum tersebut terdapat 262 daftar periksa pada 15 area sesuai dengan alur penumpang di bandara. Nah, dengan raihan ini, tentu memberikan angin segar ke depannya dalam menyambut wisatawan termasuk dari Korea Selatan," katanya. *dar
Komentar