Penimbangan dan Pelabuhan Buleleng Dibenahi
Dari pengajuan dana PEN, sebanyak Rp 25 miliar dialokasikan untuk dua objek wisata ini.
SINGARAJA, NusaBali
Dua Daya Tarik Wisata (DTW) di Buleleng tahun ini akan ditata kembali fasilitas penunjang pariwisatanya. Keduanya yakni Kawasan Pantai Penimbangan dan Eks Pelabuhan Buleleng. Objek wisata ini diajukan Pemkab erintah Daerah Kabupate Buleleng untuk mendapatkan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 25 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana, Jumat (16/10), menjelaskan sektor pariwisata mendapatkan prioritas dalam pengajuan PEN yang dibuka pemerintah pusat. Hal ini dimaksudkan untuk menggerakkan kembali roda perekonomian pada masa pandemi Covid-19. Dua DTW yang diajukan mendapatkan pinjaman PEN adalah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bali Utara.
Menurut Sudama awalnya Dispar Buleleng mengusulkan untuk melakukan penataan dari kawasan Pantai Lovina hingga Pantai Kerobokan. Jalur tersebut juga melintasi Pantai Penimbangan dan eks Pelabuhan Buleleng. Namun dengan adanya penyempurnaan dari Bupati Buleleng, akhirnya diprioritaskan pada Pantai Penimbangan dan Eks Pelabuhan Buleleng. “Rancangan penataan yang sebelumnya menelan anggaran sekitar Rp 50 miliar dirampingkan menjadi Rp 25 miliar karena yang diprioritaskan Pantai Penimbangan dan Eks Pelabuhan Buleleng saja dulu, sehingga pengusulan besaran pinjaman hanya Rp 25 miliar,” jelas mantan Camat Busungbiu ini
Dalam rencana penataan di kawasan Pantai Penimbangan yang berlokasi di Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng akan memanfaatkan lahan kosong aset Pemkab Buleleng. Lahan seluas 40 are akan dimohonkan menjadi aset Dispar Buleleng. Lahan itu rencananya akan dimanfaatkan untuk dijadikan tempat wisata seperti panggung terbuka, kios kuliner representatif yang dilengkapi dengan taman-taman dalam satu titik.
Pada lokasi menuju pantai, rencananya akan dipenuhi dengan kursi-kursi besi yang mengarah ke laut setelah dilakukan perbaikan jalan. “Warung yang masih menutup pantai juga kami arahkan pada kios kuliner yang kami dirikan nanti. selain juag penataan di pintu masuk kawasan, trotoar, lampu-lampu termasuk patung penyu yang baru setengah jadi, nanti kami akan lakukan pendekatan ke desa adat seperti apa rohnya,” kata dia. Rancangan anggaran untuk penataan kawasan Pantai Penimbangan itu dipasang anggaran Rp 10 miliar.
Sedangkan Rp 15 miliar lainnya untuk penataan eks Pelabuhan Buleleng. Fasilitas penunjang yang akan dibangun dan disempurnakan salah satunya panggung terbuka yang baru, renovasi patung pahlawan
perjuangan, roof top di atas gedung UPTD sebagai sentra aktivitas pemuda dan juga bergola-bergola yang selama ini tak dimanfaatkan masksimal oleh pengunjung.
“Khusus panggung selama ini memanfaatkan depan restoran dermaga, sedangkan kalau ada event menggunakan panggung terbuka itu pedagang di restoran agak terganggu karena menghambat akses mereka, sehingga nanti rencananya panggung terbuka baru kita bangun di pojok timur laut sekitaran patung pahlawan menghadap ke barat,” jelas Kadis Sudama.
Anggaran yang direncanakan diusulkan mendapatkan pinjaman PEN juga akan dipakai untuk perbaikan gedung Mr I Gusti ketut Poeja dan dermaga yang dimanfaatkan sebagai restoran apung. “Penataannya dari gambar yang sudah kami rancang nanti akan dibuat semacam kawasan. Satu tempat ada panggung atraksi, kuliner dan tempat wisata jadi satu. Tata kelola mendekatkan ke generasi muda kreatif selain targetnya mendatangkan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” ulas dia.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat melakukan rapat terkait perencanaan pemanfaatan dana PEN mengatakan hal ini harus dimanfaatkan dengan baik. Dirinya mengharapkan agar seluruh SKPD lingkup Pemkab Buleleng yang menerima bantuan dana PEN agar benar-benar mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. “Jadi maksud dari pemanfaatannya, dapat memberikan sesuatu kepada masyarakat dalam perspektif yang monumental,” ucapnya. *k23
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana, Jumat (16/10), menjelaskan sektor pariwisata mendapatkan prioritas dalam pengajuan PEN yang dibuka pemerintah pusat. Hal ini dimaksudkan untuk menggerakkan kembali roda perekonomian pada masa pandemi Covid-19. Dua DTW yang diajukan mendapatkan pinjaman PEN adalah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bali Utara.
Menurut Sudama awalnya Dispar Buleleng mengusulkan untuk melakukan penataan dari kawasan Pantai Lovina hingga Pantai Kerobokan. Jalur tersebut juga melintasi Pantai Penimbangan dan eks Pelabuhan Buleleng. Namun dengan adanya penyempurnaan dari Bupati Buleleng, akhirnya diprioritaskan pada Pantai Penimbangan dan Eks Pelabuhan Buleleng. “Rancangan penataan yang sebelumnya menelan anggaran sekitar Rp 50 miliar dirampingkan menjadi Rp 25 miliar karena yang diprioritaskan Pantai Penimbangan dan Eks Pelabuhan Buleleng saja dulu, sehingga pengusulan besaran pinjaman hanya Rp 25 miliar,” jelas mantan Camat Busungbiu ini
Dalam rencana penataan di kawasan Pantai Penimbangan yang berlokasi di Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng akan memanfaatkan lahan kosong aset Pemkab Buleleng. Lahan seluas 40 are akan dimohonkan menjadi aset Dispar Buleleng. Lahan itu rencananya akan dimanfaatkan untuk dijadikan tempat wisata seperti panggung terbuka, kios kuliner representatif yang dilengkapi dengan taman-taman dalam satu titik.
Pada lokasi menuju pantai, rencananya akan dipenuhi dengan kursi-kursi besi yang mengarah ke laut setelah dilakukan perbaikan jalan. “Warung yang masih menutup pantai juga kami arahkan pada kios kuliner yang kami dirikan nanti. selain juag penataan di pintu masuk kawasan, trotoar, lampu-lampu termasuk patung penyu yang baru setengah jadi, nanti kami akan lakukan pendekatan ke desa adat seperti apa rohnya,” kata dia. Rancangan anggaran untuk penataan kawasan Pantai Penimbangan itu dipasang anggaran Rp 10 miliar.
Sedangkan Rp 15 miliar lainnya untuk penataan eks Pelabuhan Buleleng. Fasilitas penunjang yang akan dibangun dan disempurnakan salah satunya panggung terbuka yang baru, renovasi patung pahlawan
perjuangan, roof top di atas gedung UPTD sebagai sentra aktivitas pemuda dan juga bergola-bergola yang selama ini tak dimanfaatkan masksimal oleh pengunjung.
“Khusus panggung selama ini memanfaatkan depan restoran dermaga, sedangkan kalau ada event menggunakan panggung terbuka itu pedagang di restoran agak terganggu karena menghambat akses mereka, sehingga nanti rencananya panggung terbuka baru kita bangun di pojok timur laut sekitaran patung pahlawan menghadap ke barat,” jelas Kadis Sudama.
Anggaran yang direncanakan diusulkan mendapatkan pinjaman PEN juga akan dipakai untuk perbaikan gedung Mr I Gusti ketut Poeja dan dermaga yang dimanfaatkan sebagai restoran apung. “Penataannya dari gambar yang sudah kami rancang nanti akan dibuat semacam kawasan. Satu tempat ada panggung atraksi, kuliner dan tempat wisata jadi satu. Tata kelola mendekatkan ke generasi muda kreatif selain targetnya mendatangkan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” ulas dia.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat melakukan rapat terkait perencanaan pemanfaatan dana PEN mengatakan hal ini harus dimanfaatkan dengan baik. Dirinya mengharapkan agar seluruh SKPD lingkup Pemkab Buleleng yang menerima bantuan dana PEN agar benar-benar mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. “Jadi maksud dari pemanfaatannya, dapat memberikan sesuatu kepada masyarakat dalam perspektif yang monumental,” ucapnya. *k23
1
Komentar