Wow, Wahana Bermain Anak Senilai Rp 2 M Sudah Terpasang
Selain wahana permainan anak, di kawasan yang sedang ditata ini juga nanti ada tempat olahraga, tempat bersantai ria yang bisa dimanfaatkan warga secara gratis mulai Desembar 2016.
DENPASAR, NusaBali
Upaya penataan kawasan civic centre yang tengah dilakukan Pemprov Bali sudah mendekati rampung. Rencanya kawasan yang berada di sisi timur Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar (atau yang kerap disebut Lapangan Renon) ini akan dilengkapi dengan taman keluarga dan fasilitas olahraga. Kamis (20/10) kemarin, tampak pekerja sudah mulai memasang wahana permainan (play ground) anak di kawasan tersebut. Tak tanggung-tanggung wahana permainan itu didatangkan langsung dari Malaysia dan dibeli seharga Rp 2 Miliar.
Project Manager Penataan Civic Centre, Gede Harumbawa mengatakan, jika seluruh wahana permainan (play ground) mengunakan kualitas berstandar internasional yang pastinya akan menjamin kualitas dan keamanan permainan itu sendiri. “Kalau itu (wahana permainan) kan belum semua dipasang. Nanti akan ada pagarnya, kanopi, jungkat jungkit dan lainnya termasuk alas atau lantainya yang lembut dan aman bagi anak-anak saat bermain,” ujarnya ditemui saat mendampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meninjau lokasi, kemarin siang. Gede Harumbawa menyebut, seluruh set play ground itu didatangkan langsung dari pabriknya di Malaysia. “Kalau harganya ya sekitar Rp 2 miliar dan garansi 5 tahun,” ungkapnya.
Dijelaskannya, jika terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh kerusakan alat permainan, korban akan mendapatkan santunan asuransi. “Kualitas yang kita gunakan sudah standar internasional, jadi soal kualitas bahan dan lainnya tidak usah diragukan lagi. Kalau memang ada kecelakaan yang diakibatkan oleh kerusakan tempat permainan itu sendiri, seperti patah atau jebol, mereka (korban-red) akan mendapatkan santunan asuransi dari AXA International sebesar Rp 3,5 miliar, jika memang kesalahannya dari produk permainan itu sendiri,” ujar pria asal Desa Mendoyo Dauh Tukad, Jembrana itu.
Sementara itu Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, kemarin, meninjau langsung proyek pengerjaannya didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi dan Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha. “Jika nanti sudah selesai penataan taman, tempat olah raga ini dapat dimanfaatkan oleh warga, dan tentusaja tidak hanya memanfaatkan namun warga harus menjaganya dengan baik. Jadi, masyarakat tidak hanya berfokus di lapangan utama (Lapangan Renon, red) semata, sehingga memberikan banyak pilihan bagi warga. Dengan adanya ini, masyarakat tidak perlu keluar negeri untuk liburan, sekarang di sini (Renon-red) bisa menjadi tujuan baru. Gratis lagi,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sudikerta berharap proyek penataan civic center yang menghabiskan biaya sekitar Rp 9 miliar dari anggaran pusat ini diharapkan bisa selesai secara menyeluruh pada akhir tahun 2016. “Targetnya memang 6 bulan pengerjaan. Jadi Desember, masyarakat sudah bisa memanfaatkan kawasan ini, mulai permainan anak, tempat berolahraga, tempat bersantai ria secara gratis,” kata Sudikerta sembari berharap kedepan fasilitas seperti ini tidak hanya dibangun di kawasan Renon, namun di tempat lain. “Selain di sini, kita akan buat di tempat lain juga (kabupaten-red), agar masyarakat bisa menikmati juga secara langsung. Ini upaya kita untuk menjadikan masyarakat Bali yang sehat baik fisik dan rohani, serta sejalan dengan visi dan misi Bali Mandara,yaitu Bali Clean Green,” imbuhnya. *isu
Project Manager Penataan Civic Centre, Gede Harumbawa mengatakan, jika seluruh wahana permainan (play ground) mengunakan kualitas berstandar internasional yang pastinya akan menjamin kualitas dan keamanan permainan itu sendiri. “Kalau itu (wahana permainan) kan belum semua dipasang. Nanti akan ada pagarnya, kanopi, jungkat jungkit dan lainnya termasuk alas atau lantainya yang lembut dan aman bagi anak-anak saat bermain,” ujarnya ditemui saat mendampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meninjau lokasi, kemarin siang. Gede Harumbawa menyebut, seluruh set play ground itu didatangkan langsung dari pabriknya di Malaysia. “Kalau harganya ya sekitar Rp 2 miliar dan garansi 5 tahun,” ungkapnya.
Dijelaskannya, jika terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh kerusakan alat permainan, korban akan mendapatkan santunan asuransi. “Kualitas yang kita gunakan sudah standar internasional, jadi soal kualitas bahan dan lainnya tidak usah diragukan lagi. Kalau memang ada kecelakaan yang diakibatkan oleh kerusakan tempat permainan itu sendiri, seperti patah atau jebol, mereka (korban-red) akan mendapatkan santunan asuransi dari AXA International sebesar Rp 3,5 miliar, jika memang kesalahannya dari produk permainan itu sendiri,” ujar pria asal Desa Mendoyo Dauh Tukad, Jembrana itu.
Sementara itu Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, kemarin, meninjau langsung proyek pengerjaannya didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi dan Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha. “Jika nanti sudah selesai penataan taman, tempat olah raga ini dapat dimanfaatkan oleh warga, dan tentusaja tidak hanya memanfaatkan namun warga harus menjaganya dengan baik. Jadi, masyarakat tidak hanya berfokus di lapangan utama (Lapangan Renon, red) semata, sehingga memberikan banyak pilihan bagi warga. Dengan adanya ini, masyarakat tidak perlu keluar negeri untuk liburan, sekarang di sini (Renon-red) bisa menjadi tujuan baru. Gratis lagi,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sudikerta berharap proyek penataan civic center yang menghabiskan biaya sekitar Rp 9 miliar dari anggaran pusat ini diharapkan bisa selesai secara menyeluruh pada akhir tahun 2016. “Targetnya memang 6 bulan pengerjaan. Jadi Desember, masyarakat sudah bisa memanfaatkan kawasan ini, mulai permainan anak, tempat berolahraga, tempat bersantai ria secara gratis,” kata Sudikerta sembari berharap kedepan fasilitas seperti ini tidak hanya dibangun di kawasan Renon, namun di tempat lain. “Selain di sini, kita akan buat di tempat lain juga (kabupaten-red), agar masyarakat bisa menikmati juga secara langsung. Ini upaya kita untuk menjadikan masyarakat Bali yang sehat baik fisik dan rohani, serta sejalan dengan visi dan misi Bali Mandara,yaitu Bali Clean Green,” imbuhnya. *isu
Komentar