Minta Patung Siwa Murti Dibangun Kembali
Puri Kaleran Kediri All Out Menangkan Jaya-Wira
Patung Siwa Murti sebelumnya sempat berdiri di Catus Pata Kediri, Tabanan, namun kemudian diganti dengan Patung Bung Karno, 30 Juni 2014
TABANAN, NusaBali
Puri Kaleran Kediri, Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan siap all out menangkan pasangan I Komang Gede Sanaya-I Made Edi Wirawan (Jaya-Wira), Cabup-Cawabup yang diusung PDIP berama Gerindra, di Pilkada Tabanan 2020. Jika Jaya-Wira nanti berkuasa, Puri Kareleran Kediri minta Patung Siwa Murti agar dibangun kembali di Catus Pata (Perempatan Agung) Kediri.
Permintaan untuk membangun kembali Patung Siwa Murti ini disampaikan saat Jaya-Wira melakukan simakrama dan sekaligus deklarasi dukungan di Puri Kaleran Kediri, Minggu (18/10) sore. Selain tokoh Puri Kaleran Kediri selaku tuan rumah, perwakilan krama Desa Adat Demung (Kecamatan Kediri) dan Desa Adat Puseh (Kecamatan Kediri) juga hadir dalam acara deklarasi dukung Jaya-Wira.
Dalam simakrama sore itu, Ketua DPP PDIP, I made Urip, yang sekaligus bertindak sebagai Ketua Tim Pemengan Jaya-Wira, I Made Urip, juga ikut hadir. Bahkan, Raja dari Puri Tabanan, Ida Cokorda Anglurah Tabanan, juga terlihat hadir dalam deklarasi dukungan Jaya-Wira di Puri Kaleran Kediri.
Adalah panglingsir Puri Kaleran Kediri, Ida Anak Agung Ngurah Gede Sadiartha, yang mewakili Desa Adat Kediri meminta kepada Jaya-Wira jika untuk mengembalikan Patung Siwa Murti di Catus Pata Kediri, jika nanti memenangkan Pilkada Tabanan, 9 Desember 2020. Patung Siwa Murti sebelumnya diganti dengan Patung Bung Karno, 30 Juni 2014 lalu, hingga sempat menuai polemik.
Menurut Ida Anak Agung Ngurah Gede Sudiarta, keberadaan Patung Siswa Murti di Catus Pata Kediri sangat penting dari aspek niskala, terutama terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka. “Bukan berarti Patung Bung Karno tidak penting. Bung Karno adalah tokoh bangsa dan Bapak Proklamator yang diakui dunia. Maka, beliau bisa diberikan tempat yang lebih afdol, lebih layak, dan lebih bernuansa internasional,” papar Ngurah Sudiarta.
Ngurah Sudiarta sendiri mengaku siap all out memenangkan Jaya-Wira di Pilkada Tabanan 2020. Alasanya, karena Jaya-Wira memiliki visi misi yang bisa membangun Tabanan ke arah lebih sejahtera. Selain, IKG Sanjaya yang menempati posisi Calon Bupati Tabanan dan Made Edi Wirawan yang menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tabanan, juga telah memiliki pengalaman di bidang birokrasi dan pemerintahan.
Alasan lainnya, Jaya-Wira dianggap bisa mengakomodir kepentingan puri-puri yang berbasis adat dan budaya. “Kita berharap puri juga ikut aktif di dalam kepentingan Tabanan,” katanya. Karena itu, Puri Kaleran Kediri yang didukung oleh Desa Adat Demung dan Desa Adat Puseh, siap all out memenangkan Jaya-Wira di Pilkada. “Kita siap dukung Jaya-Wira dengan target kemenengan 98 persen,” tegas Ngurah Sudiarta.
Sementara itu, Cabup IKG Sanjaya berjanji akan menindaklanjuti aspirasi pihak Puri Kaleran Kediri dan Desa Kediri untuk membangun kembali Patung Siwa Murti di Catus Pata Kediri. Namun, menurut Sanjaya, masalah ini terlebih dulu akan dirapatkan dengan para wakil rakyat di DPRD Tabanan. Alasannya, semua harus berdasarkan keputusan wakil rakyat.
“Astungkara, kalau sudah ada keputusan bersama dengan wakil rakyat, maka Patung Bung Karno akan direlokasi ke Taman Kota Tabanan. Apalagi, sekarang kan sudah dibuatkan Taman Bung Karno. Nah, yang di sini (Catus Pata Kediri, Red) akan dibangun kembali Patung Catur Muka yang lebih baik, keren, dan kualitasnya bagus. Tempatnya kan sakral,” tegas Sanjaya.
Politisi PDIP asal Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini juga mengakui ketika Patung Bung Karni dibangun di Catus Pata Kediri, sempat menimbulkan sedikit gejolak dan perbedaan persepsi. Tapi, semua itu diakuinya sudah dikaji dengan sangat mendalam.
“Dulu, ampura sebelumnya tiyang sampaikan, Patung ini dibuat waktu Ibu Megawati (Ketua Umum DPP PDIP) datang ke Tabanan untuk meresmikan Jalan Dr Ir Soekarno. Karena nama jalannya adalah Soekarno, maka bikinlah Patung Bung Karno. Itu ide spontanitas,” kenang Sanjaya soal berdirinya Patung Bung Karno yang berada di ujung timur Jalan Dr Ir Soekarno Kediri.
“Tetapi, sekarang ada instruksi baru di mana setiap kabupaten/kota yang pemimpinnya kader PDIP agar membuat Taman Bung Karno untuk mengenang pahlawan bangsa kita. Bung Karno bukan hanya milik PDI Perjuangan, tapi tokoh dunia kita,” lanjut Ketua DPC PDIP Tabanan yang sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati Tabanan pendamping Ni Putu Eka Wiryastuti (2010-2015, 2016-2021) ini. *des
Permintaan untuk membangun kembali Patung Siwa Murti ini disampaikan saat Jaya-Wira melakukan simakrama dan sekaligus deklarasi dukungan di Puri Kaleran Kediri, Minggu (18/10) sore. Selain tokoh Puri Kaleran Kediri selaku tuan rumah, perwakilan krama Desa Adat Demung (Kecamatan Kediri) dan Desa Adat Puseh (Kecamatan Kediri) juga hadir dalam acara deklarasi dukung Jaya-Wira.
Dalam simakrama sore itu, Ketua DPP PDIP, I made Urip, yang sekaligus bertindak sebagai Ketua Tim Pemengan Jaya-Wira, I Made Urip, juga ikut hadir. Bahkan, Raja dari Puri Tabanan, Ida Cokorda Anglurah Tabanan, juga terlihat hadir dalam deklarasi dukungan Jaya-Wira di Puri Kaleran Kediri.
Adalah panglingsir Puri Kaleran Kediri, Ida Anak Agung Ngurah Gede Sadiartha, yang mewakili Desa Adat Kediri meminta kepada Jaya-Wira jika untuk mengembalikan Patung Siwa Murti di Catus Pata Kediri, jika nanti memenangkan Pilkada Tabanan, 9 Desember 2020. Patung Siwa Murti sebelumnya diganti dengan Patung Bung Karno, 30 Juni 2014 lalu, hingga sempat menuai polemik.
Menurut Ida Anak Agung Ngurah Gede Sudiarta, keberadaan Patung Siswa Murti di Catus Pata Kediri sangat penting dari aspek niskala, terutama terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka. “Bukan berarti Patung Bung Karno tidak penting. Bung Karno adalah tokoh bangsa dan Bapak Proklamator yang diakui dunia. Maka, beliau bisa diberikan tempat yang lebih afdol, lebih layak, dan lebih bernuansa internasional,” papar Ngurah Sudiarta.
Ngurah Sudiarta sendiri mengaku siap all out memenangkan Jaya-Wira di Pilkada Tabanan 2020. Alasanya, karena Jaya-Wira memiliki visi misi yang bisa membangun Tabanan ke arah lebih sejahtera. Selain, IKG Sanjaya yang menempati posisi Calon Bupati Tabanan dan Made Edi Wirawan yang menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tabanan, juga telah memiliki pengalaman di bidang birokrasi dan pemerintahan.
Alasan lainnya, Jaya-Wira dianggap bisa mengakomodir kepentingan puri-puri yang berbasis adat dan budaya. “Kita berharap puri juga ikut aktif di dalam kepentingan Tabanan,” katanya. Karena itu, Puri Kaleran Kediri yang didukung oleh Desa Adat Demung dan Desa Adat Puseh, siap all out memenangkan Jaya-Wira di Pilkada. “Kita siap dukung Jaya-Wira dengan target kemenengan 98 persen,” tegas Ngurah Sudiarta.
Sementara itu, Cabup IKG Sanjaya berjanji akan menindaklanjuti aspirasi pihak Puri Kaleran Kediri dan Desa Kediri untuk membangun kembali Patung Siwa Murti di Catus Pata Kediri. Namun, menurut Sanjaya, masalah ini terlebih dulu akan dirapatkan dengan para wakil rakyat di DPRD Tabanan. Alasannya, semua harus berdasarkan keputusan wakil rakyat.
“Astungkara, kalau sudah ada keputusan bersama dengan wakil rakyat, maka Patung Bung Karno akan direlokasi ke Taman Kota Tabanan. Apalagi, sekarang kan sudah dibuatkan Taman Bung Karno. Nah, yang di sini (Catus Pata Kediri, Red) akan dibangun kembali Patung Catur Muka yang lebih baik, keren, dan kualitasnya bagus. Tempatnya kan sakral,” tegas Sanjaya.
Politisi PDIP asal Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini juga mengakui ketika Patung Bung Karni dibangun di Catus Pata Kediri, sempat menimbulkan sedikit gejolak dan perbedaan persepsi. Tapi, semua itu diakuinya sudah dikaji dengan sangat mendalam.
“Dulu, ampura sebelumnya tiyang sampaikan, Patung ini dibuat waktu Ibu Megawati (Ketua Umum DPP PDIP) datang ke Tabanan untuk meresmikan Jalan Dr Ir Soekarno. Karena nama jalannya adalah Soekarno, maka bikinlah Patung Bung Karno. Itu ide spontanitas,” kenang Sanjaya soal berdirinya Patung Bung Karno yang berada di ujung timur Jalan Dr Ir Soekarno Kediri.
“Tetapi, sekarang ada instruksi baru di mana setiap kabupaten/kota yang pemimpinnya kader PDIP agar membuat Taman Bung Karno untuk mengenang pahlawan bangsa kita. Bung Karno bukan hanya milik PDI Perjuangan, tapi tokoh dunia kita,” lanjut Ketua DPC PDIP Tabanan yang sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati Tabanan pendamping Ni Putu Eka Wiryastuti (2010-2015, 2016-2021) ini. *des
Komentar