Draft RUU Cipta Kerja dari Elemen Masyarakat Dibawa DPRD Bali ke Pusat
DENPASAR, NusaBali
Penolakan draft RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang disodirkan elemen masyarakat saat aksi demo di depan Kantor DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Jumat (16/10) lalu, ditindaklanjuti lembaga Dewan.
Rencananya, draft tersebut akan dibawa DPRD Bali ke DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (19/10) ini.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bali, I Gede Suralaga, mengatakan sesuai dengan mekanisme, setiap penyampaian aspirasi masyarakat ke DPRD Bali dikoordinasikan dengan Pimpinan Dewan terlebih dulu. Namun, aspirasi tidak dibedah lagi, melainkan langsung dibungkus alias dipaketkan ke pusat.
“Paling lambat besok (hari ini, Red) ditindaklanjuti dengan mengirim draft ke pusat. Bidang persidangan sudah komunikasi dengan Pimpinan Dewan. Kita Sekretariat Dewan mengirimkan draft itu ke pusat. Kita meneruskan saja. Nanti respons dari pusat juga akan disampaikan,” jelas Suralaga saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Minggu (18/10).
Sedangkan Kabag Persidangan Setwan DPRD Bali, I Gusti Agung Nyoman Alit Wikrama, mengatakan akan digelar Rapat Pimpinan Dewan seusai sidang paripurna DPRD Bali, Senin pagi ini. "Mungkin dalam Rapat Pimpinan Dewan itulah akan disampaikan soal aspirasi dari elemen masyarakat untuk tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Setelah itu, sudah langsung dipaketkan ke pusat," ujar Alit Wikrama yang dihubungi perpisah, Minggu kemarin.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Demokrat, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Tjok Asmara, yang sebelumnya menerima langsung draft RUU Cipta Kerja itu dari elemn masyarakat saat aksi demo, mengatakan DPRD Bali adalah rumah rakyat, tempat masyarakat dalam beraspirasi. Karena itu, aspirasi elemen masyarakat mesti ditindaklanjuti.
"Kalau kita tidak tindaklanjuti, mereka pasti akan mempertanyakan. Jadi, kami akan langsung tindaklanjuti menyampaikan materi draf RUU Cita Kerja yang disampaikan elemen masyarakat untuk diteruskan ke DPR RI. Mungkin Senin besok (hari ini) sudah jalan itu, " ujar Tjok Asmara.
Sebagai sikap serius dan kesungguhan DPRD Bali menindaklanjuti aspirasi masyarakat, menurut Tjok Asmara, dirinya akan langsung membawanya ke Jakarta bersama Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta alias Gung De. "Itu sebagai bentuk keseriusan. Kami rencananya akan bawa langsung, tentunya disampaikan dulu ke pimpinan," jelas politisi Demokrat asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar ini.
Menurut Cok Asmara, draft RUU Cipta Kerja yang disodorkan elemen masyarakat tersebut akan dikomunikasikan dengan lintas pimpinan di DPRD Bali, Senin ini. Sebab, DPRD Bali hanya sebatas menerima, tidak dalam kewenangan memutuskan. Apalagi, yang membahas RUU Cipta Kerja itu adalah DPR RI. "Kami tidak ada kewenangan memutuskan. Semuanya ada di DPR RI dan pemerintah pusat," ujar wakil rakyat yang juga menjabat Ketua DPC Demokrat Gianyar ini. 7 nat
Aksi demo elemen masyarakat yang menamakan diri ‘Soladaritas Aliansi Rakyat Pro Demokrasi (Santi)’ sebelumnya digelar di depan Kantor DPRD Bali, Jumat siang pukul 14.00 Wita. Tiba di depan Kantor DPRD Bali, massa pendemo yang dikoordinasikan Made Gerry Gunawan langsung meneriakkan yel-yel meminta wakil rakyat menemui mereka. Namun, tak satu pun anggota DPRD Bali menemui pendemo yang memenuhi jalan raya seputar Kantor Dewan.
Saat itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta alias Gung De (dari Fraksi PDIP) dan Wakil Ketua DPRD Bali Tjok Asmara (dari Fraksi Demokrat) pilih menunggu di Lobi Gedung Dewan dan siap menerima aspirasi, dengan syarat pendemo dialog melalui perwakilan. Dengan dikawal pasukan Dalmas Polda Bali, Made Gerry Gunawan didampingi Maria Goretti dan sejumlah rekannya, kemudian mendatangi Gung De dan Tjok Asmara. Gerry Gunawan cs meminta Gung De dan Tjok Asmara untuk menemui pendemo yang ada di depan kantor.
Awalnya, Tjok Asmara dan Gung De menolak. Tapi, karena terus didesak, akhirnya mereka turun menemui massa di pintu masuk DPRD Bali. Saat itulah, para pendemo todong Tjok Asmara dan Gung De naik ke atas mobil Pick Up yang sudah disiapkan, sembari diminta menya-mpaikan sikap atas nama DPRD Bali. Keduanya nurut naik ke atas mobil, namun Gung De pilih turun lagi dengan dengan alasan situasi sesak dan berkerumun. Akhirnya, Tjok Asmara yang tandatangan dan sekaligus menerima draft RUU Cipta Kerja yang diterima dari pendemo, buat diteruskan ke DPR RI. *nat
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bali, I Gede Suralaga, mengatakan sesuai dengan mekanisme, setiap penyampaian aspirasi masyarakat ke DPRD Bali dikoordinasikan dengan Pimpinan Dewan terlebih dulu. Namun, aspirasi tidak dibedah lagi, melainkan langsung dibungkus alias dipaketkan ke pusat.
“Paling lambat besok (hari ini, Red) ditindaklanjuti dengan mengirim draft ke pusat. Bidang persidangan sudah komunikasi dengan Pimpinan Dewan. Kita Sekretariat Dewan mengirimkan draft itu ke pusat. Kita meneruskan saja. Nanti respons dari pusat juga akan disampaikan,” jelas Suralaga saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Minggu (18/10).
Sedangkan Kabag Persidangan Setwan DPRD Bali, I Gusti Agung Nyoman Alit Wikrama, mengatakan akan digelar Rapat Pimpinan Dewan seusai sidang paripurna DPRD Bali, Senin pagi ini. "Mungkin dalam Rapat Pimpinan Dewan itulah akan disampaikan soal aspirasi dari elemen masyarakat untuk tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Setelah itu, sudah langsung dipaketkan ke pusat," ujar Alit Wikrama yang dihubungi perpisah, Minggu kemarin.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Demokrat, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Tjok Asmara, yang sebelumnya menerima langsung draft RUU Cipta Kerja itu dari elemn masyarakat saat aksi demo, mengatakan DPRD Bali adalah rumah rakyat, tempat masyarakat dalam beraspirasi. Karena itu, aspirasi elemen masyarakat mesti ditindaklanjuti.
"Kalau kita tidak tindaklanjuti, mereka pasti akan mempertanyakan. Jadi, kami akan langsung tindaklanjuti menyampaikan materi draf RUU Cita Kerja yang disampaikan elemen masyarakat untuk diteruskan ke DPR RI. Mungkin Senin besok (hari ini) sudah jalan itu, " ujar Tjok Asmara.
Sebagai sikap serius dan kesungguhan DPRD Bali menindaklanjuti aspirasi masyarakat, menurut Tjok Asmara, dirinya akan langsung membawanya ke Jakarta bersama Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta alias Gung De. "Itu sebagai bentuk keseriusan. Kami rencananya akan bawa langsung, tentunya disampaikan dulu ke pimpinan," jelas politisi Demokrat asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar ini.
Menurut Cok Asmara, draft RUU Cipta Kerja yang disodorkan elemen masyarakat tersebut akan dikomunikasikan dengan lintas pimpinan di DPRD Bali, Senin ini. Sebab, DPRD Bali hanya sebatas menerima, tidak dalam kewenangan memutuskan. Apalagi, yang membahas RUU Cipta Kerja itu adalah DPR RI. "Kami tidak ada kewenangan memutuskan. Semuanya ada di DPR RI dan pemerintah pusat," ujar wakil rakyat yang juga menjabat Ketua DPC Demokrat Gianyar ini. 7 nat
Aksi demo elemen masyarakat yang menamakan diri ‘Soladaritas Aliansi Rakyat Pro Demokrasi (Santi)’ sebelumnya digelar di depan Kantor DPRD Bali, Jumat siang pukul 14.00 Wita. Tiba di depan Kantor DPRD Bali, massa pendemo yang dikoordinasikan Made Gerry Gunawan langsung meneriakkan yel-yel meminta wakil rakyat menemui mereka. Namun, tak satu pun anggota DPRD Bali menemui pendemo yang memenuhi jalan raya seputar Kantor Dewan.
Saat itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta alias Gung De (dari Fraksi PDIP) dan Wakil Ketua DPRD Bali Tjok Asmara (dari Fraksi Demokrat) pilih menunggu di Lobi Gedung Dewan dan siap menerima aspirasi, dengan syarat pendemo dialog melalui perwakilan. Dengan dikawal pasukan Dalmas Polda Bali, Made Gerry Gunawan didampingi Maria Goretti dan sejumlah rekannya, kemudian mendatangi Gung De dan Tjok Asmara. Gerry Gunawan cs meminta Gung De dan Tjok Asmara untuk menemui pendemo yang ada di depan kantor.
Awalnya, Tjok Asmara dan Gung De menolak. Tapi, karena terus didesak, akhirnya mereka turun menemui massa di pintu masuk DPRD Bali. Saat itulah, para pendemo todong Tjok Asmara dan Gung De naik ke atas mobil Pick Up yang sudah disiapkan, sembari diminta menya-mpaikan sikap atas nama DPRD Bali. Keduanya nurut naik ke atas mobil, namun Gung De pilih turun lagi dengan dengan alasan situasi sesak dan berkerumun. Akhirnya, Tjok Asmara yang tandatangan dan sekaligus menerima draft RUU Cipta Kerja yang diterima dari pendemo, buat diteruskan ke DPR RI. *nat
Komentar