Lantai Jembatan Kuning Bolong
Yang diperbaiki delapan bidang seukuran papan triplek satu lembar (1,2 meter x 2,4 meter).
SEMARAPURA, NusaBali
Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Ceningan - Nusa Lembongan, Desa Lembonga, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, bolong pada delapan titik plat lantai. Kondisi ini akibat korosi karena pasang air laut. Di samping itu, dua sisi pada pinggir jembatan tersebut merupakan konstruksi lama.
Bolong plat lantai itu karena tempelan las terlepas. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Klungkung, memperbaiki jembatan itu, Sabtu (17/10), sejak siang hingga malam hari.
Kepala Dinas PUPR Klungkung Anak Agung Lesmana mengatakan, perbaikan serangkaian pemeliharaan Jembatan Kuning. ‘’Semua ruas yang bolong itu sudah diperbaiki. Yang diperbaiki delapan bidang seukuran papan triplek satu lembar (1,2 meter x 2,4 meter). Untuk menutupi beberapa lobang lantai bolong," ujar Agung Lesmana, saat dihubungi Minggu (18/9). Kata dia, jembatan yang diperbaiki tersebut merupakan infrastruktur lama.
Agung Lesmana menambahkan, perbaikan jembatan ini karena saat turun ke lapangan bersama tim dan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, ruas yang mengalami kerusakan memang harus segera diperbaiki. Disamping juga ada laporan dari Perbekel Lembongan Ketut Gede Arjaya. "Selain menutup plat lobang, kami juga las bagian terlepas. Karena itu sangat riskan makanya ditempel lagi," katanya.
Kata dia, saat ini Dinas PUPR tengah merancang perbaikan secara menyeluruh jembatan lama. Mengingat aset Jembatan Kuning yang menjadi salah satu ikon pariwisata ini baru diserahkan oleh Balai Jalan Wilayah VIII kepada Pemkab Klungkung, pada Oktober 2020. "Untuk anggaran perbaikan belum bisa kami pastikan," katanya.
Sekadar diketahui, pasca Jembatan Kuning ambruk pada Minggu, 6 Oktober 2016, hingga merenggut 8 korban jiwa, Jembatan Kuning hanya dibangun pada bagian tengahnya. Dengan ukuran panjang 140 meter dan lebar 1,8 meter Ini lebih lebar dari ukuran sebelum jembatan ambruk, yang semula hanya 1,4 meter. Di mana Jembatan bernilai Rp 3,4 miliar sudah tersambung, pada Selasa, 7 Februari 2017.
Perbekel Lembongan, Ketut Gede Arjaya, mengatakan, terkait korosi jembatan ini juga sudah menyampaikan langsung menyampaikan hal ini dengan Dinas PUPR Klungkung, termasuk bupati. Untuk melakukan pemeliharaan pada ruas jembatan yang mengalami korosi. "Korosi ini disebabkan karena jembatan berada di atas jembatan, terlebih saat Purnama Tilem air laut pasang," ujar Perbekel Arjaya. Kata di, Jembatan Kuning ini akses satu-satunya penghubung Nusa Lembongan - Nusa Ceningan. Sebelumnya, jembatan Kuning untuk penyeberangan Nusa Lembongan-Nusa Ceningan sebelumnya mendadak ambruk, 16 Oktober 2016 petang pukul 18.10 Wita. Akibatnya, 8 pamedek (umat yang tangkil ke pura) tewas mengenaskan, sementara 34 korban lainnya terluka.
Diduga kuat, jembatan yang dibangun era 1990-an ini ambruk karena beberapa tali sling sudah putus sejak lama.
Saat jembatan ambruk petang itu, sekitar 75 pamedek yang rata-rata berpakaian adat sembahyang melintas di atas Jembatan Kuning. Mereka akan tangkil ke Pura Bakung di Banjar Ceningan Kangin, Desa Pakraman Lembongan, Radite Wage Krulut. *wan
Bolong plat lantai itu karena tempelan las terlepas. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Klungkung, memperbaiki jembatan itu, Sabtu (17/10), sejak siang hingga malam hari.
Kepala Dinas PUPR Klungkung Anak Agung Lesmana mengatakan, perbaikan serangkaian pemeliharaan Jembatan Kuning. ‘’Semua ruas yang bolong itu sudah diperbaiki. Yang diperbaiki delapan bidang seukuran papan triplek satu lembar (1,2 meter x 2,4 meter). Untuk menutupi beberapa lobang lantai bolong," ujar Agung Lesmana, saat dihubungi Minggu (18/9). Kata dia, jembatan yang diperbaiki tersebut merupakan infrastruktur lama.
Agung Lesmana menambahkan, perbaikan jembatan ini karena saat turun ke lapangan bersama tim dan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, ruas yang mengalami kerusakan memang harus segera diperbaiki. Disamping juga ada laporan dari Perbekel Lembongan Ketut Gede Arjaya. "Selain menutup plat lobang, kami juga las bagian terlepas. Karena itu sangat riskan makanya ditempel lagi," katanya.
Kata dia, saat ini Dinas PUPR tengah merancang perbaikan secara menyeluruh jembatan lama. Mengingat aset Jembatan Kuning yang menjadi salah satu ikon pariwisata ini baru diserahkan oleh Balai Jalan Wilayah VIII kepada Pemkab Klungkung, pada Oktober 2020. "Untuk anggaran perbaikan belum bisa kami pastikan," katanya.
Sekadar diketahui, pasca Jembatan Kuning ambruk pada Minggu, 6 Oktober 2016, hingga merenggut 8 korban jiwa, Jembatan Kuning hanya dibangun pada bagian tengahnya. Dengan ukuran panjang 140 meter dan lebar 1,8 meter Ini lebih lebar dari ukuran sebelum jembatan ambruk, yang semula hanya 1,4 meter. Di mana Jembatan bernilai Rp 3,4 miliar sudah tersambung, pada Selasa, 7 Februari 2017.
Perbekel Lembongan, Ketut Gede Arjaya, mengatakan, terkait korosi jembatan ini juga sudah menyampaikan langsung menyampaikan hal ini dengan Dinas PUPR Klungkung, termasuk bupati. Untuk melakukan pemeliharaan pada ruas jembatan yang mengalami korosi. "Korosi ini disebabkan karena jembatan berada di atas jembatan, terlebih saat Purnama Tilem air laut pasang," ujar Perbekel Arjaya. Kata di, Jembatan Kuning ini akses satu-satunya penghubung Nusa Lembongan - Nusa Ceningan. Sebelumnya, jembatan Kuning untuk penyeberangan Nusa Lembongan-Nusa Ceningan sebelumnya mendadak ambruk, 16 Oktober 2016 petang pukul 18.10 Wita. Akibatnya, 8 pamedek (umat yang tangkil ke pura) tewas mengenaskan, sementara 34 korban lainnya terluka.
Diduga kuat, jembatan yang dibangun era 1990-an ini ambruk karena beberapa tali sling sudah putus sejak lama.
Saat jembatan ambruk petang itu, sekitar 75 pamedek yang rata-rata berpakaian adat sembahyang melintas di atas Jembatan Kuning. Mereka akan tangkil ke Pura Bakung di Banjar Ceningan Kangin, Desa Pakraman Lembongan, Radite Wage Krulut. *wan
Komentar