Bisnis Forex Berkembang di Masa Pandemi
DENPASAR, NusaBali
Bisnis industri forex yang berbasis online atau berjaringan saat pandemi Covid-19 berkembang dan memberi peluang menjanjikan.
"Saat kondisi pandemi banyak bisnis anjlok, namun pada saat yang sama, tumbuh bisnis-bisnis baru lainnya. Salah satunya adalah perusahaan foreign exchange,” ungkap Andreas Andreyanto, CEO PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) yang mengembangkan NET89.
Di sela-sela Business Training Development (BTD) di Denpasar, Sabtu (17/10), Andreas mengungkap bahwa pada masa pandemi Covid-19 diperlukan bisnis yang bisa memberikan solusi, yakni, bagaimana memberikan peluang baru.
Industri forex itulah, lanjut Andreas, punya potensi besar di saat bisnis lain mengalami masa-masa sulit di tengah pandemi. Namun buru-buru ditambahkan agar risiko-risiko bisa dikendalikan, maka diperlukan sistensi berupa robat trading yang memiliki kemampuan baik. “Robot trading bisa menjadi asisten virtual para pemula di industri forex,” saran Andreas.
Untuk mendukung lahirya para pemula dan mereka yang serius menekuni industri forex, PT SMI pun merilis NET89. "Kami ingin memberikan training bisnis, edukasi kepada anggota atau member supaya mereka memiliki kemampuan lebih, untuk mengembangkan jaringan," ujarnya.
Ia mengatakan perusahaan IT dengan jenis produk yang dipasarkan berupa software trading cryptocurrency dan forex ini bisa dijalankan dimana saja dengan modal relatif tidak besar. Apalagi, sudah ada sistem yang mapan sehingga sangat mudah diduplikasi
Saat ini jumlah member NET89 mencapai 35-50 ribu tersebar di Indonesia. Selain itu, jaringan NET89 ini telah berkembang di 14 negara dari kawasan Asia dan Eropa seperti Singapura, Malaysia, Jerman hingga Belanda.
“Keunggulan bisnis ini, memiliki produk yang tidak dimiliki kompetitor. Karena itu, kami melakukan edukasi bagaimana mereka bisa menjalankan sotfware trading sendiri,” tuntas Andreas soal training yang digelar di Aston Denpasar tersebut. *ant
1
Komentar