Tikungan Gelap, Truk Bermuatan Pasir Nyemplung ke Jurang
Truk DK 9497 AQ yang dikemudikan I Gede Putu Tantra Ariawan, 47, terjun bebas ke jurang di kawasan Tempek Berina, Banjar Tista, Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem, Kamis (20/10) malam.
AMLAPURA, NusaBali
Diduga truk tersebut tidak kuat nanjak ssehingga bergerak mundur lalu nyungsep ke jurang di tikungan pertama Tempek Berina. Tak ada korban jiwa dalam musibah itu, posisi truk yang terjatuh masih tegak berdiri.
Hingga Jumat (21/10), truk naas tersebut belum divekuasi dari TKP sehingga jadi tontonan warga. Informasi di lapangan, kecelakaan tunggal dialami sopir Tantra Ariawan yang tinggal di Jalan Kebo Iwa 17 Denpasar, terjadi sekitar pukul 22.30 Wita. Korban melintas di TKP sepulang dari ambil pasir di Desa Kubu, Kecamatan Kubu dengan tujuan Denpasar. Setelah melintasi Banjar Kang Kang, Desa Kerta Mandala, Kecamatan Abang, truk sarat beban itu melaju menyusuri tanjakan lurus.
Selanjutnya memasuki tikungan pertama dengan tanjakan terjal di Tempek Berina, Desa Tista, tiba-tiba truk tersebut terhenti. Sopir Tantra Ariawan tak mampu mengendalikan kendaraannya, sehingga bergerak mundur. Sopir tanpa kernet sehingga tak ada yang membantu ganjal ban belakang. Truk yang ngatret tak terkendali karena melintasi tikungan gelap, sehingga mengarah ke jurang di barat jalan. Kecelakaan itu membuat Tantra Ariawan mengalami luka ringan, benjol di dahi kiri, dan dilarikan ke RSUD Karangasem.
Ditemui di RSUD Karangasem, Tantra Ariawan mengaku kebingungan saat melintas, terutama memasuki tikungan dan tanjakan yang gelap. Apalagi baru pertama melintas di jalur itu mengambil pasir untuk diangkut ke Denpasar. Selama ini, ia mengambil pasir di Desa Sebudi, Kecamatan Selat. “Memang truk itu tidak kuat menanjak,” katanya.
Kapolsek Abang AKP I Nyoman Sugitayasa mengatakan, kasus lakalantas murni akibat OC (out of control). Di jalur tersebut, sering terjadi kecelakaan nyemplung ke jurang, korbannya pengemudi yang baru pertama melintasi jalur itu. “Kalau tidak nyemplung, biasanya terjebak di tikungan atas, sehingga sering menyebabkan kemacetan,” kata AKP Sugitayasa.
Mantan Kapolsek Selemadeg Barat Tabanan dan KBO Reskrim Polres Tabanan ini mengimbau sopir truk agar memuat material sesuai ketentuan, maksimal 7 meter kubik, agar lebih mudah melintasi tikungan, tanjakan dan jalan berliku. Truk sarat beban terkadang sulit berpapasan di tikungan bagian atas. “Truk sarat beban sering bermasalah,” tandas perwira asal Kecamatan Kediri, Tabanan ini. k16
Diduga truk tersebut tidak kuat nanjak ssehingga bergerak mundur lalu nyungsep ke jurang di tikungan pertama Tempek Berina. Tak ada korban jiwa dalam musibah itu, posisi truk yang terjatuh masih tegak berdiri.
Hingga Jumat (21/10), truk naas tersebut belum divekuasi dari TKP sehingga jadi tontonan warga. Informasi di lapangan, kecelakaan tunggal dialami sopir Tantra Ariawan yang tinggal di Jalan Kebo Iwa 17 Denpasar, terjadi sekitar pukul 22.30 Wita. Korban melintas di TKP sepulang dari ambil pasir di Desa Kubu, Kecamatan Kubu dengan tujuan Denpasar. Setelah melintasi Banjar Kang Kang, Desa Kerta Mandala, Kecamatan Abang, truk sarat beban itu melaju menyusuri tanjakan lurus.
Selanjutnya memasuki tikungan pertama dengan tanjakan terjal di Tempek Berina, Desa Tista, tiba-tiba truk tersebut terhenti. Sopir Tantra Ariawan tak mampu mengendalikan kendaraannya, sehingga bergerak mundur. Sopir tanpa kernet sehingga tak ada yang membantu ganjal ban belakang. Truk yang ngatret tak terkendali karena melintasi tikungan gelap, sehingga mengarah ke jurang di barat jalan. Kecelakaan itu membuat Tantra Ariawan mengalami luka ringan, benjol di dahi kiri, dan dilarikan ke RSUD Karangasem.
Ditemui di RSUD Karangasem, Tantra Ariawan mengaku kebingungan saat melintas, terutama memasuki tikungan dan tanjakan yang gelap. Apalagi baru pertama melintas di jalur itu mengambil pasir untuk diangkut ke Denpasar. Selama ini, ia mengambil pasir di Desa Sebudi, Kecamatan Selat. “Memang truk itu tidak kuat menanjak,” katanya.
Kapolsek Abang AKP I Nyoman Sugitayasa mengatakan, kasus lakalantas murni akibat OC (out of control). Di jalur tersebut, sering terjadi kecelakaan nyemplung ke jurang, korbannya pengemudi yang baru pertama melintasi jalur itu. “Kalau tidak nyemplung, biasanya terjebak di tikungan atas, sehingga sering menyebabkan kemacetan,” kata AKP Sugitayasa.
Mantan Kapolsek Selemadeg Barat Tabanan dan KBO Reskrim Polres Tabanan ini mengimbau sopir truk agar memuat material sesuai ketentuan, maksimal 7 meter kubik, agar lebih mudah melintasi tikungan, tanjakan dan jalan berliku. Truk sarat beban terkadang sulit berpapasan di tikungan bagian atas. “Truk sarat beban sering bermasalah,” tandas perwira asal Kecamatan Kediri, Tabanan ini. k16
Komentar