Kebiadaban Terungkap, Pelajar SMP Digilir 10 Pelaku
Aksi keji yang dilakukan sejumlah pelaku ini pun diduga terjadi hampir lima kali di tempat dan dalam kurun waktu yang berbeda.
SINGARAJA, NusaBali
Kasus dugaan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Kelurahan Penarukan, Desa Jinengdalem Kecamatan/Kabupaten Buleleng terus bergulir. Dari hasil penyelidikan sementara terkait peristiwa yang menimpa korban berinisial KMW, 13, polisi menemukan sejumlah fakta baru. Di antaranya adalah soal bertambahnya jumlah dugaan aksi pemerkosaan hingga terduga pelaku.
Pelaku yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap korban yang masih berstatus pelajar SMP ini bertambah 6 orang menjadi 10 orang dari sebelumnya 4 orang. Aksi keji yang dilakukan sejumlah pelaku ini pun diduga terjadi hampir lima kali di tempat dan dalam kurun waktu yang berbeda.
Kejadian pertama diduga dilakukan oleh 6 orang di Kelurahan Penarukan, Desa Jinengdalem Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Sedangkan kejadian kedua hingga kelima terjadi di Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dengan waktu dan tempat yang berbeda serta pelaku yang berbeda.
"Kejadian ini terjadi lima kali di tempat yang berbeda. Pertama terjadi di Kelurahan Penarukan yang diduga dilakukan oleh sejumlah pelaku. Kedua hingga kelima terjadi di Desa Alasangker di empat tempat yang berbeda, di antaranya di bengkel, rumah, dan kebun," ungkap Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya, saat ditemui NusaBali, Senin (19/10).
Diketahui, peristiwa pemerkosaan terhadap korban KMW, terjadi sejak Minggu (11/10) malam ketika ia kabur dari rumah. "Kepastian rentetan waktu kejadian di masing-masing lokasi masih belum bisa disampaikan karena korban masih trauma dan belum bisa dimintai keterangan," katanya.
Ia menambahkan, peristiwa ini sudah dilaporkan oleh orangtua korban berinisial KA kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Buleleng dengan lima laporan kepolisian yang berbeda. "Peristiwa ini masih dalam proses penyelidikan intensif. Orangtua korban sudah melaporkan dugaan perbuatan cabul yang menimpa anaknya ke unit PPA. Laporan yang dilayangkan oleh orangtua korban terdiri dari lima laporan," imbuhnya.
Penyidik Reskrim Polres Buleleng pun masih menelusuri sejumlah pelaku yang diduga melakukan aksi keji tersebut. Penyidik juga telah mendatangi beberapa tempat yang menjadi lokasi aksi pencabulan ini. "Terhadap terduga pelaku nanti masih dalam perkembangan penyelidikan. Hasil keterangan awal, terduga pelaku ada yang di bawah umur dan ada orang dewasa," sebut Iptu Sumarajaya.
Sementara terhadap korban yang masih trauma, dilakukan pendampingan psikiater. Sebelumnya, korban juga telah divisum namun hasil visum belum diterima oleh pihak kepolisian. "Korban masih trauma, saat ini masih dalam pendampingan psikiater," katanya. Untuk sementara ini, barang bukti yang berhasil diamankan yakni baju korban yang dipakai saat itu.*cr75
Pelaku yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap korban yang masih berstatus pelajar SMP ini bertambah 6 orang menjadi 10 orang dari sebelumnya 4 orang. Aksi keji yang dilakukan sejumlah pelaku ini pun diduga terjadi hampir lima kali di tempat dan dalam kurun waktu yang berbeda.
Kejadian pertama diduga dilakukan oleh 6 orang di Kelurahan Penarukan, Desa Jinengdalem Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Sedangkan kejadian kedua hingga kelima terjadi di Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dengan waktu dan tempat yang berbeda serta pelaku yang berbeda.
"Kejadian ini terjadi lima kali di tempat yang berbeda. Pertama terjadi di Kelurahan Penarukan yang diduga dilakukan oleh sejumlah pelaku. Kedua hingga kelima terjadi di Desa Alasangker di empat tempat yang berbeda, di antaranya di bengkel, rumah, dan kebun," ungkap Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya, saat ditemui NusaBali, Senin (19/10).
Diketahui, peristiwa pemerkosaan terhadap korban KMW, terjadi sejak Minggu (11/10) malam ketika ia kabur dari rumah. "Kepastian rentetan waktu kejadian di masing-masing lokasi masih belum bisa disampaikan karena korban masih trauma dan belum bisa dimintai keterangan," katanya.
Ia menambahkan, peristiwa ini sudah dilaporkan oleh orangtua korban berinisial KA kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Buleleng dengan lima laporan kepolisian yang berbeda. "Peristiwa ini masih dalam proses penyelidikan intensif. Orangtua korban sudah melaporkan dugaan perbuatan cabul yang menimpa anaknya ke unit PPA. Laporan yang dilayangkan oleh orangtua korban terdiri dari lima laporan," imbuhnya.
Penyidik Reskrim Polres Buleleng pun masih menelusuri sejumlah pelaku yang diduga melakukan aksi keji tersebut. Penyidik juga telah mendatangi beberapa tempat yang menjadi lokasi aksi pencabulan ini. "Terhadap terduga pelaku nanti masih dalam perkembangan penyelidikan. Hasil keterangan awal, terduga pelaku ada yang di bawah umur dan ada orang dewasa," sebut Iptu Sumarajaya.
Sementara terhadap korban yang masih trauma, dilakukan pendampingan psikiater. Sebelumnya, korban juga telah divisum namun hasil visum belum diterima oleh pihak kepolisian. "Korban masih trauma, saat ini masih dalam pendampingan psikiater," katanya. Untuk sementara ini, barang bukti yang berhasil diamankan yakni baju korban yang dipakai saat itu.*cr75
Komentar