Dewan Ingatkan Anggaran 2021 untuk Pemulihan Ekonomi
Program tidak ada kaitan terancam dicoret
SINGARAJA, NusaBali
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buleleng menegaskan peruntukan anggaran tahun 2021 dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi.
Program yang tak berkaitan dengan prioritas pemerintah pusat terancam akan dicoret dari daftar kegiatan tahun mendatang. Hal tersebut disepakati seluruh anggota DPRD Buleleng saat rapat badan aAnggaran (Banggar) dengan komisi-komisi di ruang gabungan, Senin (19/10).
Wakil Ketua DPRD Buleleng Ketut Susila Umbara usai memimpin rapat mengatakan laporan dari rapat kerja komisi bersama instansi terkait akan menjadi catatan Banggar dalam rapat pembahasan selanjutnya dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Buleleng.
Menurutnya yang menjadi penegasan dalam RAPBD 2021 terpenting adalah untuk pemulihan ekonomi masyarakat.
“Tentu akan ada perubahan anggaran dalam PPAS karena kebutuhan SKPD berbeda. Terlebih kalau ada program yang tidak menyangkut pemulihan ekonomi masyarakat akan kami pertimbangkan kembali,” jelas kader partai beringin ini.
Jika ditemukan program di luar prioritas, Banggar akan melihat sejauh mana urgensi program tersebut membawa dampak ekonomi.
Susila Umbara juga menyebutkan situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat hingga tahun depan. Sehingga yang menjadi program prioritas dalam penggunaan anggaran daerah tahun 2021 adalah pemulihan ekonomi masyarakat.
“Sudah jelas sekali tema pusat adalah masyarakat sehat ekonomi bangkit. Sedangkan di daerah, temanya pemulihan ekonomi masyarakat berintegrasi dengan petanian pariwisata dan UMKM,” imbuh dia.
Dewan juga menyoroti soal pengusulan Pinjaman Ekonomi Nasional (PEN) yang diajukan oleh Pemerintah Daerah ke Pemerintah Pusat. Hingga kini Susila Umbara mengaku belum mengetahui program apa saja yang akan diajukan Pemkab Buleleng.
“Apakah sudah dibahas? Kan belum. Anggaran pinjaman itu apakah sudah diformulasikan dalam KUA-PPAS? Nanti akan kami tanyakan juga di rapat selanjutnya. Yang jelas harus berkaitan dengan pemulihan ekonomi,” kata politisi asal Desa Panji Kecamatan Sukasada ini. *k23
Program yang tak berkaitan dengan prioritas pemerintah pusat terancam akan dicoret dari daftar kegiatan tahun mendatang. Hal tersebut disepakati seluruh anggota DPRD Buleleng saat rapat badan aAnggaran (Banggar) dengan komisi-komisi di ruang gabungan, Senin (19/10).
Wakil Ketua DPRD Buleleng Ketut Susila Umbara usai memimpin rapat mengatakan laporan dari rapat kerja komisi bersama instansi terkait akan menjadi catatan Banggar dalam rapat pembahasan selanjutnya dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Buleleng.
Menurutnya yang menjadi penegasan dalam RAPBD 2021 terpenting adalah untuk pemulihan ekonomi masyarakat.
“Tentu akan ada perubahan anggaran dalam PPAS karena kebutuhan SKPD berbeda. Terlebih kalau ada program yang tidak menyangkut pemulihan ekonomi masyarakat akan kami pertimbangkan kembali,” jelas kader partai beringin ini.
Jika ditemukan program di luar prioritas, Banggar akan melihat sejauh mana urgensi program tersebut membawa dampak ekonomi.
Susila Umbara juga menyebutkan situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat hingga tahun depan. Sehingga yang menjadi program prioritas dalam penggunaan anggaran daerah tahun 2021 adalah pemulihan ekonomi masyarakat.
“Sudah jelas sekali tema pusat adalah masyarakat sehat ekonomi bangkit. Sedangkan di daerah, temanya pemulihan ekonomi masyarakat berintegrasi dengan petanian pariwisata dan UMKM,” imbuh dia.
Dewan juga menyoroti soal pengusulan Pinjaman Ekonomi Nasional (PEN) yang diajukan oleh Pemerintah Daerah ke Pemerintah Pusat. Hingga kini Susila Umbara mengaku belum mengetahui program apa saja yang akan diajukan Pemkab Buleleng.
“Apakah sudah dibahas? Kan belum. Anggaran pinjaman itu apakah sudah diformulasikan dalam KUA-PPAS? Nanti akan kami tanyakan juga di rapat selanjutnya. Yang jelas harus berkaitan dengan pemulihan ekonomi,” kata politisi asal Desa Panji Kecamatan Sukasada ini. *k23
1
Komentar