Pelatihan Menulis Buku Cerita Berbahasa Inggris bagi Guru
DENPASAR, NusaBali
Bali Muda Foundation, sebuah yayasan yang didirikan oleh pemuda-pemudi Bali yang memiliki misi untuk melestarikan kearifan lokal Bali melalui buku cerita anak, melalui divisi Guru Berkarya, kembali mengadakan kegiatan literasi untuk para guru.
Jika sebelumnya Guru Berkarya telah mengadakan pelatihan bagi para guru yang kemudian terwujud dengan penerbitan buku cerita anak Guru Berkarya Batch II, kini dengan menggandeng Brandon Spars, Guru Berkarya Bali mengadakan kegiatan Sharing Session & Writing Workshop yang berlangsung sepanjang Oktober 2020.
Pelatihan yang diikuti oleh sebagian besar guru-guru Bahasa Inggris tingkat SD dan SMP, Sabtu (17/10), bertujuan untuk memberikan inspirasi dan belajar bagi para guru. Tidak hanya guru-guru Bali, guru yang ikut berasal dari Malang, Sidoarjo, dan Lumajang (Jawa Timur). Pelatihan dilakukan secara daring melalui zoom dan dibuka oleh Plt Kabid Tendik Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar I Nyoman Suryawan. Hadir pula I Made Pria Dharsana selaku Ketua Dewan Pengawas Bali Muda Foundation.
Pelatihan dibagi menjadi dua sesi yaitu sharing session dan writing workshop. Dalam pelatihan yang merupakan pertemuan pertama ini, Brandon Spars yang merupakan penulis dan pendongeng internasional berbagi pengalaman tentang perjalanannya sebagai penulis dan pendongeng. Brandon Spars merupakan guru humanities di Sonoma Academy. Dirinya juga merupakan seorang penulis dan pendongeng internasional. Salah satu buku terbitannya yang memuat tentang Bali yaitu Rangda: The Legendary Goddess of Bali, yang diilustratori oleh putrinya, Clara Spars.
Adapun beberapa hal yang menjadi poin penting pada sharing session ini yaitu, pertama, menulis yang ditujukan untuk terhubung dengan pembaca. Kedua, menulis juga bisa untuk menyembuhkan diri dan orang lain. Ketiga, Brandon Spars juga mengutarakan pentingnya menghargai nilai-nilai budaya yang dimasukkan dalam tulisan cerita anak. Seperti halnya dalam buku Rangda: The Legendary Goddess of Bali, Brandon berusaha membangkitkan kekuatan perempuan yang mandiri dan positif.
“Menjadi seorang penulis berarti harus bersedia duduk 1.000 jam di depan laptop. Ketika karya belum diterbitkan atau ditolak harus terbuka pada kritik dan saran dan percaya setiap naskah mempunyai jalannya masing-masing,” kata Brandon Spars dalam sharing session tersebut.
Pelatihan penulisan cerita anak bersama Brandon Spars yang diikuti oleh 34 peserta ini masih dilanjutkan hingga akhir Oktober melalui google classroom dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan. “Pertemuannya baru sekali Sabtu lalu. Jadi masih sharing session menjadi penulis. Tugas pertama yang diberikan itu tentang brainstorming ide dan crafting cerita,” jelas Ketua Bali Muda Foundation Donnie Weda Darmawan, Senin (19/10).
Diharapkan, dalam pertemuan sharing session yang rencananya bakal dilanjutkan pada 24 dan 31 Oktober 2020 ini para guru dapat belajar proses menulis untuk membuat buku cerita anak berbahasa Inggris dan menghasilkan output yang bagus, berupa naskah-naskah cerita anak dalam bahasa Inggris yang berkualitas. *cr74
Pelatihan yang diikuti oleh sebagian besar guru-guru Bahasa Inggris tingkat SD dan SMP, Sabtu (17/10), bertujuan untuk memberikan inspirasi dan belajar bagi para guru. Tidak hanya guru-guru Bali, guru yang ikut berasal dari Malang, Sidoarjo, dan Lumajang (Jawa Timur). Pelatihan dilakukan secara daring melalui zoom dan dibuka oleh Plt Kabid Tendik Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar I Nyoman Suryawan. Hadir pula I Made Pria Dharsana selaku Ketua Dewan Pengawas Bali Muda Foundation.
Pelatihan dibagi menjadi dua sesi yaitu sharing session dan writing workshop. Dalam pelatihan yang merupakan pertemuan pertama ini, Brandon Spars yang merupakan penulis dan pendongeng internasional berbagi pengalaman tentang perjalanannya sebagai penulis dan pendongeng. Brandon Spars merupakan guru humanities di Sonoma Academy. Dirinya juga merupakan seorang penulis dan pendongeng internasional. Salah satu buku terbitannya yang memuat tentang Bali yaitu Rangda: The Legendary Goddess of Bali, yang diilustratori oleh putrinya, Clara Spars.
Adapun beberapa hal yang menjadi poin penting pada sharing session ini yaitu, pertama, menulis yang ditujukan untuk terhubung dengan pembaca. Kedua, menulis juga bisa untuk menyembuhkan diri dan orang lain. Ketiga, Brandon Spars juga mengutarakan pentingnya menghargai nilai-nilai budaya yang dimasukkan dalam tulisan cerita anak. Seperti halnya dalam buku Rangda: The Legendary Goddess of Bali, Brandon berusaha membangkitkan kekuatan perempuan yang mandiri dan positif.
“Menjadi seorang penulis berarti harus bersedia duduk 1.000 jam di depan laptop. Ketika karya belum diterbitkan atau ditolak harus terbuka pada kritik dan saran dan percaya setiap naskah mempunyai jalannya masing-masing,” kata Brandon Spars dalam sharing session tersebut.
Pelatihan penulisan cerita anak bersama Brandon Spars yang diikuti oleh 34 peserta ini masih dilanjutkan hingga akhir Oktober melalui google classroom dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan. “Pertemuannya baru sekali Sabtu lalu. Jadi masih sharing session menjadi penulis. Tugas pertama yang diberikan itu tentang brainstorming ide dan crafting cerita,” jelas Ketua Bali Muda Foundation Donnie Weda Darmawan, Senin (19/10).
Diharapkan, dalam pertemuan sharing session yang rencananya bakal dilanjutkan pada 24 dan 31 Oktober 2020 ini para guru dapat belajar proses menulis untuk membuat buku cerita anak berbahasa Inggris dan menghasilkan output yang bagus, berupa naskah-naskah cerita anak dalam bahasa Inggris yang berkualitas. *cr74
Komentar