Rayakan HUT, Golkar Gelar Webinar Secara Marathon
JAKARTA, NusaBali
Memperingati HUT ke 56 tahun, Partai Golkar menggelar webinar secara marathon. Mereka melakukannya selama dua hari berturut-turut yakni 20-21 Oktober 2020. Tema yang diangkat berbeda-beda.
"Hari ini HUT Golkar ke 56 tahun. Sebagai rasa syukur, Golkar senantiasa menjaga komitmen untuk terus menerus memberikan sumbangsih kepada masyarakat Indonesia. Wujudnya, kami realisasikan dengan berbagai kegiatan bermanfaat nyata bagi bangsa dan negara. Setelah 17 Oktober kemarin meluncurkan program 3M, hari ini dan besok webinar," ujar Wakil Ketua Umum Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita, secara virtual, Selasa (20/10).
Menurut pria yang juga menjadi Ketua Penyelenggara Peringatan HUT ke 56 tahun Partai Golkar ini, webinar yang digelar bertujuan memberikan kontribusi pemikiran untuk pemulihan kesehatan masyarakat dan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Melalui webinar itu pula, menunjukan tidak menyurutkan produktivitas.
Melainkan dapat menghasilkan karya serta memanfaatkan teknologi. "Webinar tidak hanya menjadi alternatif di tengah keterbatasan, tapi bisa juga membuat waktu efektif. Webinar membahas isu-isu kebangsaan untuk dicarikan solusi bersama," papar Agus Gumiwang.
Webinar menghadirkan narasumber lintas sektoral, pemangku kebijakan, akademisi dan para ahli seperti di bidang kesehatan dan politik guna menyumbangkan pemikirannya. Untuk hari Selasa (20/10) ada lima sesi webinar. Salah satunya terkait Protokol Kesehatan Dalam Pelaksanaan Pemilu Selama Pandemi Covid-19.
Narasumber di sesi tersebut Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi dan Dubes RI untuk Prancis, Adora, Monako serta delegasi tetap RI untuk Unesco Armanatha C Nasir. Mereka memaparkan bagaimana Prancis dan Korea sukses menggelar Pemilu di masa pandemi.
Lalu ada Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan dan Komisioner KPU RI Ilham Saputra. Menurut Ilham, pemilu atau pilkada serentak pada 9 Desember 2020 berbeda dengan pemilu dimasa biasa. Pemilu kali ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena masih pandemi Covid-19.
Konser maupun bazzar yang kerap ada di pemilu/pilkada tidak ada di masa pandemi guna menghindari kerumunan. Oleh karena itu, diganti secara daring. Begitupula dengan kampanye melalui daring. "Bagi daerah yang tidak memiliki akses internet, kami memperbolehkan kampanye tatap muka dengan batasan tidak lebih 50 orang. Kami menghimbau agar parpol yang mengusung calon kepala daerah juga mengingatkan kepada mereka agar menaati itu," jelas Ilham.
Sedangkan Ketua Bawaslu RI Abhan menyatakan, di masa pandemi ini memang kampanye tatap muka dibatasi tidak boleh lebih dari 50 orang. Namun kegiatan itu bisa dilakukan empat kali dalam sehari. "Yang penting tidak lebih dari 50 orang," ucap Abhan. *k22
Menurut pria yang juga menjadi Ketua Penyelenggara Peringatan HUT ke 56 tahun Partai Golkar ini, webinar yang digelar bertujuan memberikan kontribusi pemikiran untuk pemulihan kesehatan masyarakat dan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Melalui webinar itu pula, menunjukan tidak menyurutkan produktivitas.
Melainkan dapat menghasilkan karya serta memanfaatkan teknologi. "Webinar tidak hanya menjadi alternatif di tengah keterbatasan, tapi bisa juga membuat waktu efektif. Webinar membahas isu-isu kebangsaan untuk dicarikan solusi bersama," papar Agus Gumiwang.
Webinar menghadirkan narasumber lintas sektoral, pemangku kebijakan, akademisi dan para ahli seperti di bidang kesehatan dan politik guna menyumbangkan pemikirannya. Untuk hari Selasa (20/10) ada lima sesi webinar. Salah satunya terkait Protokol Kesehatan Dalam Pelaksanaan Pemilu Selama Pandemi Covid-19.
Narasumber di sesi tersebut Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi dan Dubes RI untuk Prancis, Adora, Monako serta delegasi tetap RI untuk Unesco Armanatha C Nasir. Mereka memaparkan bagaimana Prancis dan Korea sukses menggelar Pemilu di masa pandemi.
Lalu ada Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan dan Komisioner KPU RI Ilham Saputra. Menurut Ilham, pemilu atau pilkada serentak pada 9 Desember 2020 berbeda dengan pemilu dimasa biasa. Pemilu kali ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena masih pandemi Covid-19.
Konser maupun bazzar yang kerap ada di pemilu/pilkada tidak ada di masa pandemi guna menghindari kerumunan. Oleh karena itu, diganti secara daring. Begitupula dengan kampanye melalui daring. "Bagi daerah yang tidak memiliki akses internet, kami memperbolehkan kampanye tatap muka dengan batasan tidak lebih 50 orang. Kami menghimbau agar parpol yang mengusung calon kepala daerah juga mengingatkan kepada mereka agar menaati itu," jelas Ilham.
Sedangkan Ketua Bawaslu RI Abhan menyatakan, di masa pandemi ini memang kampanye tatap muka dibatasi tidak boleh lebih dari 50 orang. Namun kegiatan itu bisa dilakukan empat kali dalam sehari. "Yang penting tidak lebih dari 50 orang," ucap Abhan. *k22
1
Komentar