SMS Siapkan 6.000 Relawan Awasi ‘Serangan Fajar’
Cabup-Cawabup Karangasem yang diusung PDIP I Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati (SMS) menyiapkan 6.000 relawan untuk mencegah terjadinya ‘serangan fajar’ atau politik uang di Pilkada Karangasem 9 Desember 2015 mendatang.
DENPASAR,NusaBali
Ketua Relawan pasangan calon SMS, Putu Wirata Dwikora di Denpasar, Sabtu (21/11) mengatakan pasangan SMS bahkan menggelar sayembara dengan memberikan hadiah Rp 10 juta per kasus, kalau relawan berhasil menangkap pelaku ‘serangan fajar’. Wirata Dwikora yang juga aktivis anti korupsi ini mengatakan gerakan 6.000 relawan menangkap serangan fajar ini sudah mulai dikerahkan di seluruh Karangasem. “Kami sudah siapkan posko dan ada 6.000 relawan kami di Karangasem sudah bergerak. Banyak yang menelpon dan siap bahu membahu. Minimal bisa mencegah politik uang di Pilkada Karangasem supaya tidak terjadi,” tegas Wirata Dwikora.
Kata Wirata pemberian hadiah Rp 10 juta per kasus kalau ada temuan tangkapan money politic tersebut karena terinspirasi sayembara polisi yang memberikan hadiah bagi yang berhasil menangkap atau memberikan informasi bagi pelaku kejahatan.”Kami terinspirasi dengan pola yang diterapkan polisi dalam menangkap pelaku kejahatan ini. Money politic adalah kejahatan luar biasa dalam demokrasi,” ujar Wirata Dwikora.
Kasus money politic di Pilkada termasuk di Pilkada Karangasem menurut Wirata Dwikora banyak ditemukan selama ini. Pada Pilkada 2010 lalu pernah ada pencegatan dan pemeriksaan oleh masyarakat terhadap sorang oknum yang membawa ratusan juta uang menjelang coblosan Pilkada. Begitu ketangkap oknum itu mengakui itu adalah untuk ‘serangan fajar’. “Nah kami mencegah supaya money politic ini nggak terjadi lagi,” ujar pria yang juga advokat ini.
Kata Wirata Dwikora kebanyakan relawan SMS di Karangasem sangat merespon sayembara berhadiah Rp 10 juta untuk menangkap dan menyeret pelaku money politic ke pengadilan. Berapa dana yang disiapkan untuk sayembara kalau relawan berhasil menangkap ‘serangan fajar’? Wirata Dwikora menegaskan jumlahnya tidak banyak. Namun semua itu dikumpulkan relawan. Dan hal tersebut tidak menyalahi aturan. Karena itu untuk mencegah kejahatan.,” tegas pria asal Tabanan ini.
Komentar