Wijaya Siap Dipanggil Induk Partai
Terkait Tudingan Membelot di Pilkada Tabanan 2020
Di Jembrana, Cabup Nengah Tamba tidak mau menggubris isu pembelotan kader partai koalisinya dan memilih fokus turun ke masyarakat.
DENPASAR, NusaBali
Di tengah instruksi DPD I Golkar Bali agar kader memberikan perlawanan maksimal dalam pertarungan Pilkada serentak 9 Desember di 6 kabupaten dan kota malah terjadi pembelotan oleh kader Golkar. Salah satu kader senior Golkar Bali yang membelot di Pilkada Tabanan, I Gusti Putu Wijaya, Rabu (21/10) siang mengaku siap diklarifikasi induk partainya.
Wijaya di Tabanan terbongkar dan dituding cawe-cawe oleh induk partai karena mendukung pasangan Cabup-Cawabup, Komang Gede Sanjaya-Made Edy Wirawan yang diusung PDIP. Padahal Golkar bersama Partai NasDem dan koalisi mengusung Paslon, Anak Agung Ngurah Panji-Dewa Nyoman Budiasa (Panji-Budi).
Wijaya mengatakan dirinya akan siap memberikan penjelasan detail jika memang dipanggil untuk klarifikasi. "Saya akan jelaskan semuanya. Kalau sekalian buka-bukaan ayo," ujar mantan Ketua Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali di era Ketua DPD I Golkar Bali dijabat I Ketut Sudikerta, ini.
Wijaya menegaskan sampai hari ini tidak ada ditegur, maupun dipanggil induk partainya terkait dengan tudingan pembelotan di Pilkada Tabanan. Termasuk surat panggilan juga tidak ada.
"Surat tidak ada, ditegur juga nggak ada. Kalau dipanggil ya saya akan jelaskan semuanya. Seperti apa, lihat saja nanti," ujar mantan Calon Bupati Tabanan di Pilkada 2005 ini. Sementara isu pembelotan Wakil Sekretaris Bidang Politik DPD II Golkar Jembrana, H Nasrun di Pilkada Jembrana dengan mendukung paket Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa yang diusung PDIP tidak membuat paslon Nengah Tamba-Gede Patriana Krisna (Tamba-Ipat) yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKB-PPP itu terpangaruh.
Cabup Nengah Tamba dikonfirmasi NusaBali atas manuver kader Golkar Jembrana, H Nasrun, Rabu kemarin tidak menggubris. "Nggak mempengaruhi soliditas para parpol koalisi yang mengusung Tamba-Ipat. Kita jalan terus. Solid semuanya," ujar Tamba.
Dirinya bersama partai koalisi akan lebih fokus turun di masyarakat ketimbang menggubris masalah pembelotan oknum. "Saya lebih fokus turun memenuhi undangan masyarakat Jembrana. Apalagi koalisi kita saat ini sangat solid dan masyarakat menaruh harapan besar untuk paket Tamba-Ipat untuk kejayaan Jembrana," ujar mantan Ketua Komisi III DPRD Bali periode 2014-2019 ini.
Terpisah kader senior Golkar Bali, Anak Agung Ngurah Agung, secara terpisah di Denpasar, Rabu kemarin mendesak DPD I Golkar Bali dan DPD II Golkar Kabupaten dan Kota untuk tegas kepada kader pembelot. "Saya baru bicara mengkritisi kebijakan elite di Golkar Bali saja sudah diadili. Ini sudah melawan garis partai dan membelot masih tenang-tenang saja, nggak disentuh," ujar Ngurah Agung.
Tokoh Puri Gerenceng Denpasar yang menjabat Wakil Sekretaris DPD I Golkar Bali ini meminta elite Golkar Bali tidak pilih kasih. "Kalau memang sanksinya pecat ya pecat. Banyak kok yang ingin aturan partai ditegakkan. Supaya tidak jadi kesan pilih kasih," ujar Ngurah Agung.
Sebelumnya diberitakan kader senior Golkar, I Gusti Putu Wijaya, 65, membelot dukung pasangan I Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan (Jaya-Wira), Cabup-Cawabup Tabanan yang diusung PDIP bersama Gerindra, di Pilkada Tabanan 2020. IGP Wijaya yang notabene mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan 2005-2010 ini menggelar deklarasi dukung Jaya-Wira di rumahnya Jero Jambe, Banjar Kutuh Kelod, Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Sabtu (3/10) lalu. *nat
Wijaya di Tabanan terbongkar dan dituding cawe-cawe oleh induk partai karena mendukung pasangan Cabup-Cawabup, Komang Gede Sanjaya-Made Edy Wirawan yang diusung PDIP. Padahal Golkar bersama Partai NasDem dan koalisi mengusung Paslon, Anak Agung Ngurah Panji-Dewa Nyoman Budiasa (Panji-Budi).
Wijaya mengatakan dirinya akan siap memberikan penjelasan detail jika memang dipanggil untuk klarifikasi. "Saya akan jelaskan semuanya. Kalau sekalian buka-bukaan ayo," ujar mantan Ketua Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali di era Ketua DPD I Golkar Bali dijabat I Ketut Sudikerta, ini.
Wijaya menegaskan sampai hari ini tidak ada ditegur, maupun dipanggil induk partainya terkait dengan tudingan pembelotan di Pilkada Tabanan. Termasuk surat panggilan juga tidak ada.
"Surat tidak ada, ditegur juga nggak ada. Kalau dipanggil ya saya akan jelaskan semuanya. Seperti apa, lihat saja nanti," ujar mantan Calon Bupati Tabanan di Pilkada 2005 ini. Sementara isu pembelotan Wakil Sekretaris Bidang Politik DPD II Golkar Jembrana, H Nasrun di Pilkada Jembrana dengan mendukung paket Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa yang diusung PDIP tidak membuat paslon Nengah Tamba-Gede Patriana Krisna (Tamba-Ipat) yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKB-PPP itu terpangaruh.
Cabup Nengah Tamba dikonfirmasi NusaBali atas manuver kader Golkar Jembrana, H Nasrun, Rabu kemarin tidak menggubris. "Nggak mempengaruhi soliditas para parpol koalisi yang mengusung Tamba-Ipat. Kita jalan terus. Solid semuanya," ujar Tamba.
Dirinya bersama partai koalisi akan lebih fokus turun di masyarakat ketimbang menggubris masalah pembelotan oknum. "Saya lebih fokus turun memenuhi undangan masyarakat Jembrana. Apalagi koalisi kita saat ini sangat solid dan masyarakat menaruh harapan besar untuk paket Tamba-Ipat untuk kejayaan Jembrana," ujar mantan Ketua Komisi III DPRD Bali periode 2014-2019 ini.
Terpisah kader senior Golkar Bali, Anak Agung Ngurah Agung, secara terpisah di Denpasar, Rabu kemarin mendesak DPD I Golkar Bali dan DPD II Golkar Kabupaten dan Kota untuk tegas kepada kader pembelot. "Saya baru bicara mengkritisi kebijakan elite di Golkar Bali saja sudah diadili. Ini sudah melawan garis partai dan membelot masih tenang-tenang saja, nggak disentuh," ujar Ngurah Agung.
Tokoh Puri Gerenceng Denpasar yang menjabat Wakil Sekretaris DPD I Golkar Bali ini meminta elite Golkar Bali tidak pilih kasih. "Kalau memang sanksinya pecat ya pecat. Banyak kok yang ingin aturan partai ditegakkan. Supaya tidak jadi kesan pilih kasih," ujar Ngurah Agung.
Sebelumnya diberitakan kader senior Golkar, I Gusti Putu Wijaya, 65, membelot dukung pasangan I Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan (Jaya-Wira), Cabup-Cawabup Tabanan yang diusung PDIP bersama Gerindra, di Pilkada Tabanan 2020. IGP Wijaya yang notabene mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan 2005-2010 ini menggelar deklarasi dukung Jaya-Wira di rumahnya Jero Jambe, Banjar Kutuh Kelod, Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Sabtu (3/10) lalu. *nat
Komentar