Pujawali di Pura Silayukti Sepi Pamedek
AMLAPURA, NusaBali
Pujawali di Pura Dang Kahyangan Silayukti, Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Buda Kliwon Pahang, Rabu (21/10) sepi pamedek.
Hanya sekitar 50 pamedek dari Desa Adat Padangbai, yang mengikuti prosesi pujawali. Selanjutnya, pamedek yang datang menggelar persembahyangan bisa dihitung dengan jari. Pujawali dipuput Ida Pedanda Istri Buruan dari Geria Menara, Banjar Surabaya, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem.
Bendesa Adat Padangbai, I Komang Nuriada, telah menginstruksikan agar umat sedharma dari luar Desa Adat Padangbai menggelar persembahyangan dengan ngayeng dari Pura Merajan atau Pura Paibon masing-masing. Sehingga tidak perlu datang ke Pura Dang Kahyangan Silayukti. Pujawali di Pura Dang Kahyangan Silayukti satu paket dengan Pura Dang Kahyangan Taman Sari, pamedek juga nampak lengang. Areal parkir yang biasanya padat kendaraan pamedek, nampak sepi. Di sepanjang jalan dari Pantai Banjar Segara menuju Pura Dang Kahyangan Silayukti biasanya padat dengan pedagang jongkok di kanan dan kiri jalan, sama sekali tidak ada yang jualan.
Bendesa Adat Padangbai I Komang Nuriada mengatakan, umat dari luar Desa Adat Padangbai hanya nyayeng sesuai Surat Edaran PHDI Bali dan MDA Provinsi Bali masing-masing nomor 081/PHDI-BALI/IX/2020 dan Nomor 007/SE/MDA-prov bali/IX/2020. “Makanya tidak banyak pamedek yang melakukan persembahyangan, sehingga protokol kesehatan benar-benar bisa dijalankan. Semua pamedek tertib, sebelum memasuki jeroan pura terlebih dahulu mencuci tangan,” jelas I Komang Nuriada.
Sepinya pamedek menyebabkan tidak memerlukan lagi petugas parkir, hanya mengoptimalkan pecalang Desa Adat Padangbai. “Pujawali bisa jalan dan yang utama pamedek tetap sehat, terbebas Covid-19,” ungkap I Komang Nuriada didampingi Baga Parahyangan Desa Adat Padangbai I Nyoman Suarsana dan Bendahara I Ketut Mekariasa. I Komang Nuriada mengatakan, Ida Bhatara nyejer hanya sehari, makemit semalam, selanjutnya masineb pada Wraspati Umanis Pahang, Kamis (22/10) pukul 10.00 Wita. I Nyoman Suarsana, menambahkan pujawali ini juga dijadikan kesempatan mohon anugerah agar pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga seluruh sendi kehidupan sosial di masyarakat kembali normal. *k16
Bendesa Adat Padangbai, I Komang Nuriada, telah menginstruksikan agar umat sedharma dari luar Desa Adat Padangbai menggelar persembahyangan dengan ngayeng dari Pura Merajan atau Pura Paibon masing-masing. Sehingga tidak perlu datang ke Pura Dang Kahyangan Silayukti. Pujawali di Pura Dang Kahyangan Silayukti satu paket dengan Pura Dang Kahyangan Taman Sari, pamedek juga nampak lengang. Areal parkir yang biasanya padat kendaraan pamedek, nampak sepi. Di sepanjang jalan dari Pantai Banjar Segara menuju Pura Dang Kahyangan Silayukti biasanya padat dengan pedagang jongkok di kanan dan kiri jalan, sama sekali tidak ada yang jualan.
Bendesa Adat Padangbai I Komang Nuriada mengatakan, umat dari luar Desa Adat Padangbai hanya nyayeng sesuai Surat Edaran PHDI Bali dan MDA Provinsi Bali masing-masing nomor 081/PHDI-BALI/IX/2020 dan Nomor 007/SE/MDA-prov bali/IX/2020. “Makanya tidak banyak pamedek yang melakukan persembahyangan, sehingga protokol kesehatan benar-benar bisa dijalankan. Semua pamedek tertib, sebelum memasuki jeroan pura terlebih dahulu mencuci tangan,” jelas I Komang Nuriada.
Sepinya pamedek menyebabkan tidak memerlukan lagi petugas parkir, hanya mengoptimalkan pecalang Desa Adat Padangbai. “Pujawali bisa jalan dan yang utama pamedek tetap sehat, terbebas Covid-19,” ungkap I Komang Nuriada didampingi Baga Parahyangan Desa Adat Padangbai I Nyoman Suarsana dan Bendahara I Ketut Mekariasa. I Komang Nuriada mengatakan, Ida Bhatara nyejer hanya sehari, makemit semalam, selanjutnya masineb pada Wraspati Umanis Pahang, Kamis (22/10) pukul 10.00 Wita. I Nyoman Suarsana, menambahkan pujawali ini juga dijadikan kesempatan mohon anugerah agar pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga seluruh sendi kehidupan sosial di masyarakat kembali normal. *k16
Komentar