Wanita Menggelandang Diamankan di Legian
Ngaku Kabur dari Rumah Setelah Cekcok dengan Suami
Wanita berusia 32 tahun yang diduga kabur dari rumahnya itu sudah 11 hari luntang-lantung dan tidur di emperan toko di kawasan Legian
MANGUPURA, NusaBali
Petugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Legian, Kuta, Badung mengamankan seorang wanita bernama, Ni Putu S, 32, di Pasar Seni, Jalan Melasti, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Kamis (22/10) malam. Diamankannya wanita yang mengaku berasal dari Gianyar tersebut lantaran hidup luntang-lantung di Legian. Mirisnya, wanita yang diduga kabur dari rumahnya itu sudah 11 hari tidur di emperan toko.
Ketua LPM Legian, I Wayan Puspa Negara, mengatakan diamankan wanita tersebut berawal dari laporan masyarakat yang menaruh curiga dengan keberadaannya di seputar Pasar Seni Legian itu pada, Kamis pukul 21.30 Wita. Temuan itu dilaporkan ke pihaknya yang sedang patroli di seputaran lokasi dan menemukan wanita paruh baya itu sedang tidur di teras salah satu toko.
"Laporan itu kita tindaklanjuti dengan mengamankan wanita itu. Kemudian, kita minta keterangannya terkait keberadaan di sekitar Pasar Seni Legian itu," beber Puspa Negara, Jumat (23/10) siang.
Dari keterangan wanita itu, dirinya sudah berada dan hidup luntang-lantung di Legian sejak, Senin (12/10) lalu. Wanita tersebut terpaksa kabur dari rumah di Gianyar karena mengalami persoalan dengan suaminya. Sehingga, dia nekat kabur dan tidur di emperan toko di kawasan Legian. "Ngakunya karena cekcok dengan suaminya. Dia nggak berani pulang ke rumah dan hidup di Legian. Setiap hari selama 11 hari itu, dia hanya tidur di emperan toko saja. Karena ada masyarakat yang resah, makanya kita amankan untuk ditindaklanjuti," ungkap Puspa Negara.
Karena kondisi wanita tersebut memprihatinkan, Ketua LPM Puspa Negara langsung berkoordinasi dengan Yayasan Kasih Peduli Anak untuk sekedar menumpang tidur dan mendapat makanan secukupnya. Kemudian, wanita tersebut langsung dijemput pihak yayasan. "Berhubung saya kenal baik dengan orang yayasan, kita langsung koordinasi untuk penanganan sementara, karena kondisinya sangat memprihatinkan juga," ungkap Puspa Negara.
Masih menurut Puspa Negara, di malam yang sama, sejatinya petugas LPM yang sedang patroli mendapati seorang wanita lagi. Wanita tersebut juga karena terlibat persoalan dengan suaminya yang konon seorang WNA. Wanita itu sudah sehari tinggal di Jalan Dewi Sri Legian. Hanya saja, wanita yang identitasnya tidak ingin diungkapkan itu mengaku akan menyelesaikan persoalan dirinya dengan baik.
"Dalam sehari itu ada dua wanita yang mengalami masalah dengan suaminya. Yang wanita satunya itu ngaku ditampar suami, makanya dia bertahan di Jalan Dewi Sri dan tidak mau pulang ke rumahnya. Ya, karena kita terus patroli, kita sarankan untuk pulang. Karena wanita itu orang berada, dia memilih untuk nginap di hotel," bebernya. *dar
Petugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Legian, Kuta, Badung mengamankan seorang wanita bernama, Ni Putu S, 32, di Pasar Seni, Jalan Melasti, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Kamis (22/10) malam. Diamankannya wanita yang mengaku berasal dari Gianyar tersebut lantaran hidup luntang-lantung di Legian. Mirisnya, wanita yang diduga kabur dari rumahnya itu sudah 11 hari tidur di emperan toko.
Ketua LPM Legian, I Wayan Puspa Negara, mengatakan diamankan wanita tersebut berawal dari laporan masyarakat yang menaruh curiga dengan keberadaannya di seputar Pasar Seni Legian itu pada, Kamis pukul 21.30 Wita. Temuan itu dilaporkan ke pihaknya yang sedang patroli di seputaran lokasi dan menemukan wanita paruh baya itu sedang tidur di teras salah satu toko.
"Laporan itu kita tindaklanjuti dengan mengamankan wanita itu. Kemudian, kita minta keterangannya terkait keberadaan di sekitar Pasar Seni Legian itu," beber Puspa Negara, Jumat (23/10) siang.
Dari keterangan wanita itu, dirinya sudah berada dan hidup luntang-lantung di Legian sejak, Senin (12/10) lalu. Wanita tersebut terpaksa kabur dari rumah di Gianyar karena mengalami persoalan dengan suaminya. Sehingga, dia nekat kabur dan tidur di emperan toko di kawasan Legian. "Ngakunya karena cekcok dengan suaminya. Dia nggak berani pulang ke rumah dan hidup di Legian. Setiap hari selama 11 hari itu, dia hanya tidur di emperan toko saja. Karena ada masyarakat yang resah, makanya kita amankan untuk ditindaklanjuti," ungkap Puspa Negara.
Karena kondisi wanita tersebut memprihatinkan, Ketua LPM Puspa Negara langsung berkoordinasi dengan Yayasan Kasih Peduli Anak untuk sekedar menumpang tidur dan mendapat makanan secukupnya. Kemudian, wanita tersebut langsung dijemput pihak yayasan. "Berhubung saya kenal baik dengan orang yayasan, kita langsung koordinasi untuk penanganan sementara, karena kondisinya sangat memprihatinkan juga," ungkap Puspa Negara.
Masih menurut Puspa Negara, di malam yang sama, sejatinya petugas LPM yang sedang patroli mendapati seorang wanita lagi. Wanita tersebut juga karena terlibat persoalan dengan suaminya yang konon seorang WNA. Wanita itu sudah sehari tinggal di Jalan Dewi Sri Legian. Hanya saja, wanita yang identitasnya tidak ingin diungkapkan itu mengaku akan menyelesaikan persoalan dirinya dengan baik.
"Dalam sehari itu ada dua wanita yang mengalami masalah dengan suaminya. Yang wanita satunya itu ngaku ditampar suami, makanya dia bertahan di Jalan Dewi Sri dan tidak mau pulang ke rumahnya. Ya, karena kita terus patroli, kita sarankan untuk pulang. Karena wanita itu orang berada, dia memilih untuk nginap di hotel," bebernya. *dar
1
Komentar