Wapres JK Buka Mahasabha XI PHDI di Surabaya
Mahasabha XI Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat yang berlangsung di Graha Samudera Bumimoro, Morokrembangan Kodiklatal, Surabaya dibuka Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Sabtu (22/10).
JAKARTA, NusaBali
Hadir seluruh pengurus PHDI di tingkat kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia dalam mahasabha yang berlangsung 22-24 Oktober itu. Juga dihadiri organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan organisasi kepemudaan (OKP) Hindu.
Dalam sambutannya, Wapres JK menyatakan terimakasihnya atas pengabdian umat Hindu Indonesia terhadap negara, karena umat Hindu adalah bagian dari sejarah berdirinya bangsa Indonesia. Itu menunjukan Indonesia berdiri di atas perbedaan sehingga harus saling menghargai.
“Kebhinnekaan membuat bangsa ini besar, tapi harus saling menghargai antar perbedaan. Negara harus adil dengan siapapun dan apapun agamanya. Bangganya menjadi Indonesia. Negara luar, semakin berbeda semakin pecah persatuannya. Di Indonesia semakin berbeda, semakin merekat kebersamaan dalam sebuah kesatuan sehingga banyak negara luar belajar dari Indonesia," imbuh JK.
Selain Wapres, turut hadir Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, Menteri Koperasi dan UMKM AAGN Puspayoga, Gubernur Jawa Timur H Soekarwo, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Mahasabha PHDI yang digelar lima tahun sekali ini sebelumnya digelar pada 23 Oktober 2011 di Denpasar, Bali. Saat itu pertemuan juga dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden saat itu, Boediono.
Mahasabha ke sepuluh saat itu menetapkan Pengurus PHDI Pusat masa bakti 2011 hingga 2016, yakni Mayjen TNI (Purn) SN Suwisma sebagai Ketua Pengurus Harian, Ida Pedanda Gde Ketut Sebali Tianyar Arimbawa sebagai Ketua Sabha Pandita serta Ir I Putu Wirata Dwikora sebagai Ketua Sabha Walaka.
Sementara salah satu perwakilan OKP Hindu, yakni Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menyatakan berpartisipasi aktif dalam mensukseskan Mahasabha PHDI. “KMHDI ingin berpartisipasi penuh dalam kegiatan ini, karena PHDI bisa dikatakan sebagai orang tua kami. Nantinya, KMHDI akan berperan aktif dalam proses persidangan," ujar Presidium Pimpinan Pusat KMHDI Putu Wiratnaya kepada NusaBali, Sabtu (22/10).
Salah satu agenda Mahasabha adalah pemilihan Ketua Umum (Ketum) PHDI Pusat. KMHDI pun telah memiliki kriteria tertentu. Selain itu, KMHDI berharap Ketum terpilih menaruh perhatian pada umat, khususnya yang berada di daerah terpencil. KMHDI bekerjasama dengan DPN Peradah Indonesia dan Media Hindu juga telah melakukan survei pada Maret 2016 lalu.
Hasilnya ada lima calon Ketum PHDI, yakni KS Arsana SPsi, Drs Erlangga Mantik, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia dan Kolonel Inf (Purn) I Nengah Dana. * k22
Hadir seluruh pengurus PHDI di tingkat kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia dalam mahasabha yang berlangsung 22-24 Oktober itu. Juga dihadiri organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan organisasi kepemudaan (OKP) Hindu.
Dalam sambutannya, Wapres JK menyatakan terimakasihnya atas pengabdian umat Hindu Indonesia terhadap negara, karena umat Hindu adalah bagian dari sejarah berdirinya bangsa Indonesia. Itu menunjukan Indonesia berdiri di atas perbedaan sehingga harus saling menghargai.
“Kebhinnekaan membuat bangsa ini besar, tapi harus saling menghargai antar perbedaan. Negara harus adil dengan siapapun dan apapun agamanya. Bangganya menjadi Indonesia. Negara luar, semakin berbeda semakin pecah persatuannya. Di Indonesia semakin berbeda, semakin merekat kebersamaan dalam sebuah kesatuan sehingga banyak negara luar belajar dari Indonesia," imbuh JK.
Selain Wapres, turut hadir Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, Menteri Koperasi dan UMKM AAGN Puspayoga, Gubernur Jawa Timur H Soekarwo, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Mahasabha PHDI yang digelar lima tahun sekali ini sebelumnya digelar pada 23 Oktober 2011 di Denpasar, Bali. Saat itu pertemuan juga dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden saat itu, Boediono.
Mahasabha ke sepuluh saat itu menetapkan Pengurus PHDI Pusat masa bakti 2011 hingga 2016, yakni Mayjen TNI (Purn) SN Suwisma sebagai Ketua Pengurus Harian, Ida Pedanda Gde Ketut Sebali Tianyar Arimbawa sebagai Ketua Sabha Pandita serta Ir I Putu Wirata Dwikora sebagai Ketua Sabha Walaka.
Sementara salah satu perwakilan OKP Hindu, yakni Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menyatakan berpartisipasi aktif dalam mensukseskan Mahasabha PHDI. “KMHDI ingin berpartisipasi penuh dalam kegiatan ini, karena PHDI bisa dikatakan sebagai orang tua kami. Nantinya, KMHDI akan berperan aktif dalam proses persidangan," ujar Presidium Pimpinan Pusat KMHDI Putu Wiratnaya kepada NusaBali, Sabtu (22/10).
Salah satu agenda Mahasabha adalah pemilihan Ketua Umum (Ketum) PHDI Pusat. KMHDI pun telah memiliki kriteria tertentu. Selain itu, KMHDI berharap Ketum terpilih menaruh perhatian pada umat, khususnya yang berada di daerah terpencil. KMHDI bekerjasama dengan DPN Peradah Indonesia dan Media Hindu juga telah melakukan survei pada Maret 2016 lalu.
Hasilnya ada lima calon Ketum PHDI, yakni KS Arsana SPsi, Drs Erlangga Mantik, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia dan Kolonel Inf (Purn) I Nengah Dana. * k22
1
Komentar