Srikandi DPRD Bangli Bertambah Jadi 3 Orang
Wayan Srianing Gantikan Wayan Diar
BANGLI, NusaBali
Jumlah Srikandi di DPRD Bali hasil Pileg 2019 akan bertambah dari 2 menjadi 3 orang.
Ini setelah Ni Wayan Srianing, 43, naik ke kursi Fraksi PDIP DPRD Bangli 2019-2024 Dapil Kintamani Barat dengan status pengganti antar waktu (PAW), untuk menggantikan I Wayan Diar yang undur diri karena bertarung sebagai Calon Wakil Bupati di Pilkada Bangli 2020.
Ni Wayan Srianing rencananya bakal dilantik secara resmi menjadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli, Senin (26/10) ini. Wayan Sriarning mengikuti jejak 2 Srikandi PDIP lainnya, Ni Nengah Dwi Madyani dan Ni Wayan Indrawati, yang sudah lebih dulu dilantik Oktober 2019 lalu pasca lolos langsung ke DPRD Bangli hasil Pileg 2019.
Nengah Dwi Madya Yani yang berstatus incumbent, lolos ke Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Kecamatan Bangli dengan perolehan 2.777 suara. Sedangkan Ni Wayan Indrawati yang berstatus new comer, lolos ke Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Kecamatan Susut dengan 1.305 suara. Selama setahun terakhir sejak dilantik Oktober 2019 lalu, mereka hanya berdua sebagai Srikndi dari total 30 anggota DPRD Bali 2019-2024. Sementara 28 orang lainnya, semua laki-laki.
Sebaliknya, Wayan Srianing, yang merupakan caleg new comer di Pileg 2019, berhak maju ke Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Kintamani Barat dengan status PAW menggantikan Wayan Diar, bermodalkan 1.600 suara. Pelantikan Wayan Sarning akan dilakukan di DPRD Bangli, Senin ini, bersamaan dengan dilantiknya I Ketut Swastika menjadi Ketua DPRD Bangli.
Ketut Swastika juga naik ke kursi jabatan Ketua DPRD Bangli untuk menggantikan posisi Wayan Diar, yang maju tarung ke Pilkada Bangli 2020. Ketut Swastika adalah politisi PDIP asal Desa Peninjoan, Kecamatan tembuki, Bangli yang dalam Pileg 2020 lolos ke DPRD Bangli Dapil Tembuku dengan perolehan 3.754 suara. Ketut Swastika saat ini pegang jabatan sebagai Bendahara DPC PDIP Bangli.
Wayan Diar sendiri harus mundur dari keanggotaan legislatif dan sekaligus meletakkan jabatan Ketua DPRD Bangli 2019-2024, karena maju tarung sebagai Cawabup Bangli ke Pilkada 2020. Politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani yang juga Sekretaris DPC PDIP Bangli ini manu ke Pilkada 2020 mendampingi Sang Nyoman Sedana Arta, Ketua DPC PDIP Bangli yang menempati posisi Calon Bupati Bangli.
Ni Wayan Srianing berhak menggantikan Wayan Diar jadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Kintamani Barat dengan status PAW, karena sebelumnya sebagai caleg peraih suara terbanyak di antara caleg PDI yang gagal lolos saat Pileg 2020 lalu. Ketika gtarung Pileg 2019, PDIP meraih 4 dari total 6 kursi yang diperebutkan di Dapil Kintamani Barat.
Empat kursi dari PDIP Dapil Kintamani Barat tersebut masing-masing diraih I Wayan Wirya (incumbent/dengan 5.471 suara), I Wayan Diar (incumbent/4.316 suara), I Ketut Mastrem (incumbent/2.712 suara), dan I Made Natis (new comer/2.000 suara). Sedangkan 2 caleg PDIP lainnya terpental, termasuk Wayan Srianing.
Nah, manakala Wayan Diar harus mundur karena maju tarung ke Pilkada Bangli 2020, maka Wayan Srianing berhak menggantikannya di DPRD Bangli, karena Srikandi PDIP asal Banjar/Dinas Satra, Kecamatan Kintamani ini meraih syuara terbanyak berikutnya (tertinggi di antara caleg terpental), yakni 1.600 suara. Wayan Srianing notabene merupakan istri dari Kepala Desa (Perbekel) Satra, I Made Nuada.
Ditemui NusaBali di sela-sela pelaksanaan gladi pelantikannya di Kantor DPRD Bangli, Minggu (25/10), Wayan Srianing mengaku bersyukur bisa naik ke kursui legislatif, meskipun dengan status PAW. “Dengan duduk di kursi Dewan, saya nanti bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat,” terang Wayan Srianing, yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan I Made Kolokan dan Ni Ketut Patri.
Wayan Srianing mengaku terjun ke politik dengan gabung di PDIP sejak tahun 2013 silam. Barulan di tahun 2019, Srikandi yang menempuh pendidikan terakhir di SMKI Batubulan, Kecamnatan Sukawati, Gianyar (tamat 1996) ini ikut tarung sebagai caleg dengan status new comer. Menurut Srianing, dirinya tarung ke Pileg 2019 atas dukungan dan dorongan para tokoh Desa Setra.
“Namun, saat Pileg 2019 lalu saya belum berhasil lolos ke Dewan,” tutur Srianing yang kini fungsionaris DPC PDIP Bangli. “Kini, sedtelah dapat kesempatan menjadi anggota Dewan dengan status PAW, saya akan berusaha bekerja optimal," lanjut Srikandi PDIP kelahiran 14 September 1977 yang kemarin didampingi sang suami, I Made Nuada, saat gladi pelantikan anggota Dewan ini.
Sedangkan sang suami, Made Nuada, mengaku mendukung penuh istrinya terjun di dunia politik hingga berkesempatan menjadi anggota DPRD Bali. "Selaku suami, tentu saya mendukung langkah istri. Saya memberikan motivasi dan mensupport terkait pelaksanaan tugas istri," papar Made Nuada. *esa,nar
Ni Wayan Srianing rencananya bakal dilantik secara resmi menjadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli, Senin (26/10) ini. Wayan Sriarning mengikuti jejak 2 Srikandi PDIP lainnya, Ni Nengah Dwi Madyani dan Ni Wayan Indrawati, yang sudah lebih dulu dilantik Oktober 2019 lalu pasca lolos langsung ke DPRD Bangli hasil Pileg 2019.
Nengah Dwi Madya Yani yang berstatus incumbent, lolos ke Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Kecamatan Bangli dengan perolehan 2.777 suara. Sedangkan Ni Wayan Indrawati yang berstatus new comer, lolos ke Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Kecamatan Susut dengan 1.305 suara. Selama setahun terakhir sejak dilantik Oktober 2019 lalu, mereka hanya berdua sebagai Srikndi dari total 30 anggota DPRD Bali 2019-2024. Sementara 28 orang lainnya, semua laki-laki.
Sebaliknya, Wayan Srianing, yang merupakan caleg new comer di Pileg 2019, berhak maju ke Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Kintamani Barat dengan status PAW menggantikan Wayan Diar, bermodalkan 1.600 suara. Pelantikan Wayan Sarning akan dilakukan di DPRD Bangli, Senin ini, bersamaan dengan dilantiknya I Ketut Swastika menjadi Ketua DPRD Bangli.
Ketut Swastika juga naik ke kursi jabatan Ketua DPRD Bangli untuk menggantikan posisi Wayan Diar, yang maju tarung ke Pilkada Bangli 2020. Ketut Swastika adalah politisi PDIP asal Desa Peninjoan, Kecamatan tembuki, Bangli yang dalam Pileg 2020 lolos ke DPRD Bangli Dapil Tembuku dengan perolehan 3.754 suara. Ketut Swastika saat ini pegang jabatan sebagai Bendahara DPC PDIP Bangli.
Wayan Diar sendiri harus mundur dari keanggotaan legislatif dan sekaligus meletakkan jabatan Ketua DPRD Bangli 2019-2024, karena maju tarung sebagai Cawabup Bangli ke Pilkada 2020. Politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani yang juga Sekretaris DPC PDIP Bangli ini manu ke Pilkada 2020 mendampingi Sang Nyoman Sedana Arta, Ketua DPC PDIP Bangli yang menempati posisi Calon Bupati Bangli.
Ni Wayan Srianing berhak menggantikan Wayan Diar jadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Kintamani Barat dengan status PAW, karena sebelumnya sebagai caleg peraih suara terbanyak di antara caleg PDI yang gagal lolos saat Pileg 2020 lalu. Ketika gtarung Pileg 2019, PDIP meraih 4 dari total 6 kursi yang diperebutkan di Dapil Kintamani Barat.
Empat kursi dari PDIP Dapil Kintamani Barat tersebut masing-masing diraih I Wayan Wirya (incumbent/dengan 5.471 suara), I Wayan Diar (incumbent/4.316 suara), I Ketut Mastrem (incumbent/2.712 suara), dan I Made Natis (new comer/2.000 suara). Sedangkan 2 caleg PDIP lainnya terpental, termasuk Wayan Srianing.
Nah, manakala Wayan Diar harus mundur karena maju tarung ke Pilkada Bangli 2020, maka Wayan Srianing berhak menggantikannya di DPRD Bangli, karena Srikandi PDIP asal Banjar/Dinas Satra, Kecamatan Kintamani ini meraih syuara terbanyak berikutnya (tertinggi di antara caleg terpental), yakni 1.600 suara. Wayan Srianing notabene merupakan istri dari Kepala Desa (Perbekel) Satra, I Made Nuada.
Ditemui NusaBali di sela-sela pelaksanaan gladi pelantikannya di Kantor DPRD Bangli, Minggu (25/10), Wayan Srianing mengaku bersyukur bisa naik ke kursui legislatif, meskipun dengan status PAW. “Dengan duduk di kursi Dewan, saya nanti bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat,” terang Wayan Srianing, yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan I Made Kolokan dan Ni Ketut Patri.
Wayan Srianing mengaku terjun ke politik dengan gabung di PDIP sejak tahun 2013 silam. Barulan di tahun 2019, Srikandi yang menempuh pendidikan terakhir di SMKI Batubulan, Kecamnatan Sukawati, Gianyar (tamat 1996) ini ikut tarung sebagai caleg dengan status new comer. Menurut Srianing, dirinya tarung ke Pileg 2019 atas dukungan dan dorongan para tokoh Desa Setra.
“Namun, saat Pileg 2019 lalu saya belum berhasil lolos ke Dewan,” tutur Srianing yang kini fungsionaris DPC PDIP Bangli. “Kini, sedtelah dapat kesempatan menjadi anggota Dewan dengan status PAW, saya akan berusaha bekerja optimal," lanjut Srikandi PDIP kelahiran 14 September 1977 yang kemarin didampingi sang suami, I Made Nuada, saat gladi pelantikan anggota Dewan ini.
Sedangkan sang suami, Made Nuada, mengaku mendukung penuh istrinya terjun di dunia politik hingga berkesempatan menjadi anggota DPRD Bali. "Selaku suami, tentu saya mendukung langkah istri. Saya memberikan motivasi dan mensupport terkait pelaksanaan tugas istri," papar Made Nuada. *esa,nar
Komentar