123 Napi Terpapar, LP Kerobokan Lockdown
MANGUPURA, NusaBali
Setelah 123 narapidana (napi) terkonfirmasi positif Covid-19, LP Kelas II A Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung di-lockdown.
Selama lockdown, jam besuk bagi keluarga maupun kolega napi ke LP Kerobokan ditiadakan. Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Provinsi Bali, I Putu Surya Darma, mengatakan kebijakan lockdown di LP Kerobokan ini diberlakukan untuk cegah penularan Covid-19. Pasalnya, saat ini 123 napi yang positif Covid-19 sedang menjalani isolasi di Wisma Kuta LP Kerobokan.
“Jadi, kunjungan ke LP Kerobokan ditiadakan sementara waktu. Saat ini, 123 warga binaan yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani isolasi dalam wisama tersendiri di LP Kerobokan. Sedangkan napi lainnya tetap beraktivitas seperti biasa di dalam LP Kerobokan,” papar Surya Darma saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (25/10).
Menurut Surya Darma, kebijakan lockdown LP Kerobokan ini sebetulnya sudah diberlakukan sejak Rabu (21/10) lalu, ketika 627 napi dinyatakan reaktif bherdasarkan hasil rapid test. Surya Darma belum bisa memastikan, sampai kapan lockdown akan diberlakukan, karena sampai saat ini masih ada ratusan napi yang reaktif berdasar rapid test belum diuji swab.
Hingga Minggu kemarin, masih ada 268 napi di LP Kerobokan yang dinyatakan reaktif berdasar rapid test, belum menjalani uji swab. Sedangkan yang sudah menjalani uji swab, mencapai 359 orang dari total 627 napi reaktif. Dari uji swab 359 napi tersebut, 123 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka terdiri dari 91 napi laki-laki dan 32 perempuan.
“Untuk update yang di-swab berikutnya dan berapa orang dari mereka positif Covid-19, akan disampaikan lengkap Bapak Kadiv Pas Kanwil Kemenkum HAM Provinsi Bali, Senin besok (hari ini, Red),” tandas Surya Darma.
Sementara itu, pandemi Covid-19 masih terus berkecamuk di Bali, ditandai dengan munculnya 109 kasus baru per Minggu kemarin, bersamaan dengan 82 pasien dinyatakan sembuh dan 1 pasien lagi diumumkan meninggal. Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak kemarin terjadi di Kabupaten Badung mencapai 31 kasus baru. Disusul kemudian di Kota Denpasar (23 kasus baru), Jembrana (15 kasus baru), Tabanan (11 kasus baru), Gianyar (7 kasus baru), Karangasem (7 kasus baru), Klungkung (6 kasus baru), Bangli (5 kasus baru), dan Buleleng (4 kasus baru).
Ini untuk kedua kalinya dalam kurun 10 hari terakhir, kasus baru Covid-19 di Bali berada di atas angka 100, setelah 19 Oktober 2020 lalu (ketika muncul 109 kasus baru bersamaan dengan 100 pasein sembuh. Selebihnya, 8 kali terjadi angka kasus baru di bawah 100 di mana jumlah pasien sembuh selalu lebih banyak.
Dimulai 16 Oktober ketika muncul 92 kasus baru bersamaan dengan 133 pasien sembuh, lalu 17 Oktober (92 kasus baru bersamaan dengan 99 pasien sembuh), 18 Oktober (74 kasus baru bersamaan dengan 78 pasien sembuh), 20 Oktober (75 kasus baru bersamaan dengan 105 pasien sembuh), 21 Oktober (87 kasus baru bersamaan dengan 95 pasien sembuh), 22 Oktober (83 kasus baru bersamaan dengan 94 pasien sembuh), 23 Oktober (78 kasus baru bersamaan dengan 78 paisen sembuh), hingga 24 Oktober (76 kasus baru bersamaan dengan 89 pasien sembuh).
Dengan tambahan 109 pasien baru per Minggu kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 11.388 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 10.995 orang atau 96,55 persen dari total 11.388 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (2,61 persen), 88 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (0,77 persen), dan 8 orang WNA (0,07 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 3.152 kasus, yang mana 3.087 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 1.919 kasus positif Corona, Gianyar 1.427 kasus), Buleleng (1.043 kasus), Karangasem (917 kasus), Klu-ngkung (833 kasus), Bangli (819 kasus), Tabanan (783 kasus), dan Jembrana (429 kasus).
Pada hari yang sama kemarin, kembali ada tambahan 82 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 21 orang. Sedangkan tambahan pasien sembuh terbanyak kedua berada di Gianyar mencapai 13 orang, disusul Badung (12 pasien sembuh), Tabanan (11 pasien sembuh), Klungkung (7 pasien sembuh), Buleleng (6 pasien sembuh), Karangasem (6 pasien sembuh), Jembrana (4 pasien sembuh), dan Bangli (2 pasien sembuh).
Dengan tambahan 78 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 10.226 orang. Angka kesembuhan di Bali kini mencapai 89,80 persen dari total 11.388 kasus positif atau turun tipis sekitar 0,13 persen dibanding sehari sebelumnya. Ini menjauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 7 bulan, yang mencapai 89,93 persen per 24 Oktober 2020.
Dengan angka kesembuhan mencapai 89,80 perseni, Provinsi Bali tetap bertahan di tangga teratas secara nasional terkait penanganan (penyembuhan) pasien Covid-19. Bali menjadi terbaik nasional mengungguli Provinsi Kalimantan Selatan dan Jawa Timur. Kalimantan Selatan tetap berada di posisi kedua dengan tingkat kesembuhan Covid-19 mencapai 88, 20 persen, sementara Jawa Timur di peringkat tiga dengan tingkat kesembuhan 88,18 persen. Sedangkan secara nasional, angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia saat ini baru mencapai 80,11 persen.
Selain 82 pasien sembuh, per Minggu kemarin kembali diumumkan ada 1 pasien Covid-19 di Bali meninggal dunia, yakni di Badung. Dengan tambahan ini, maka secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 372 orang atau 3,27 persen dari total 11.388 kasus po-sitif.
Pasien yang meninggal terdiri dari 370 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari ju-mlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 72 orang, disusul Gianyar (68 orang), Buleleng (54 orang), Karangasem (48 orang), Ba-dung (43 orang), Tabanan (33 orang), Bangli (32 orang), Klungkung (14 orang), dan Jembrana (11 orang). Sedangkan pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga saat ini mencapai 790 orang atau 6,93 persen dari total 11.388 kasus positif Corona.
Sementara, 8 warga dari 2 kepala keluarga (KK) di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing. Isolasi mandiri ini dilakukan setelah berdasarkan tracing, mereka sempat kontak erat dengan 4 warga setempat dinyatakan positif Covid-19,
Koordinator Bidang Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kecamatan Selat, dr I Gusti Lanang Udiana, mengatakan awalnya ada pasien sakit jantung dari Desa Amerta Bhuana menjalani rawat inap di rumah sakit, Sabtu (24/10). Setelah dites, dinyatakan positif Covid-19. Dalam pemeriksaan lebih lanjut, 3 anggota keluarganya juga ikut positif Covid-19.
Selanjutnya, Tim Surveillans Kecamatan Selat melakukan tracing terhadap 11 orang yang masih kerabat 4 pasien Covid-19 tersebut. Nah, 8 dari 11 orang itu sempat kontak erat, sehingga wajib karantina mandiri. "Mereka menjalani karantina mandiri sejak 24 Oktober," ungkap Lanang Udiana saat dihubungi NusaBali di ruang kerjanya di Puskesmas Selat, Minggu kemarin. *dar,ind,k16
1
Komentar