Ogoh-Ogoh STT Desa Pucaksari Busungbiu Terbaik se-Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Tim juri lomba ogoh-ogoh tingkat Kabupaten Buleleng akhirnya memutuskan garapan Sekaa Truna-Truni (STT) Çruti Widya Sesana Banjar Adat Pucaksari, Desa Pucaksari Kecamatan Busungbiu.
Buleleng, sebagai juara. Ogoh-ogoh yang mengangkat tema Kereb Akasa ini pun mampu meraih nilai tertinggi dari 27 ogoh-ogoh terbaik di sembilan kecamatan.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara dihubungi Minggu (25/10) mengatakan keputusan juara sudah ditentukan melalui akumulasi nilai oleh tiga dewan juri dengan sejumlah kriteria yang sudah ditentukan. Lomba ogoh-ogoh yang dilaksanakan serempak di Bali karena perayaan Nyepi tahun ini terkendala pandemi Covid-19. Lomba ogoh-ogoh akhirnya dibijaksanai Pemprov Bali untuk menghargai karya STT yang dirangkaikan dengan pembukaan Festival Bali Jani tahun ini.
“Setelah melalui proses penjurian dari tanggal 12-16 Oktober lalu, tiga terbaik di masing-masing kecamatan berdasarkan hasil pleno terbaik pertama di Buleleng merupakan duta Kecamatan Busungbiu, terbaik kedua dari Kecamatan Banjar dan terbaik ketiga dari Kecamatan Buleleng,” ucap Kadis Dody.
Sebanyak 27 buah ogoh-ogoh yang terakumulasi dari tiga terbaik di masing-masing kecamatan dinilai ketat baik dari pengambilan tema, teknik komposisi, karakter, proporsi anatomi, teknik penyelesaian hingga harmonisasi warna.
Mantan Camat Buleleng ini merinci ogoh-ogoh STT Çruti Widya Sesana Desa Adat Pucaksari Kecamatan Busungbiu unggul dengan nilai tertinggi yakni 603. Selisih nilai tipis didapat STT Kusa Ananta Banjar Adat Ambengan Desa Adat Banjar, Desa/Kecamatan Banjar dengan nilai 601, harus berbesar hati karya Sang Kala Bhuta Dungulannya berada pada posisi terbaik kedua.
Kemudian di posisi terbaik ketiga dengan nilai 597 adalah ogoh-ogoh Sang Jogor Manik karya STT Abhirama Devari Banjar Adat Liligundi Desa Adat Buleleng, Kelurahan Liligundi Kecamatan Buleleng.
Ketiga pemenang berhak menerima hadiah berupa uang pembinaan dan piagam penghargaan yang akan diserahkan di akhir bulan Oktober mendatang. Juara I berhak atas hadiah Rp 50 juta, Juara II Rp 35 Juta, Juara III Rp 25 juta. Selain itu pemeirntah juga memberikan apresiasi pada karya ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan dengan uang pembinaan masing-masing Rp 5 juta.
“Dengan program ini mudah-mudahan dapat memotivasi sekaa truna truni di seluruh desa adat untuk terus berkreasi dan berkarya. Tidak hanya di ogoh-ogoh saja tetapi juga seni dan budaya lainnya agar terus dipacu untuk pemajuan budaya Bali,” harap Kadis Dody. *k23
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara dihubungi Minggu (25/10) mengatakan keputusan juara sudah ditentukan melalui akumulasi nilai oleh tiga dewan juri dengan sejumlah kriteria yang sudah ditentukan. Lomba ogoh-ogoh yang dilaksanakan serempak di Bali karena perayaan Nyepi tahun ini terkendala pandemi Covid-19. Lomba ogoh-ogoh akhirnya dibijaksanai Pemprov Bali untuk menghargai karya STT yang dirangkaikan dengan pembukaan Festival Bali Jani tahun ini.
“Setelah melalui proses penjurian dari tanggal 12-16 Oktober lalu, tiga terbaik di masing-masing kecamatan berdasarkan hasil pleno terbaik pertama di Buleleng merupakan duta Kecamatan Busungbiu, terbaik kedua dari Kecamatan Banjar dan terbaik ketiga dari Kecamatan Buleleng,” ucap Kadis Dody.
Sebanyak 27 buah ogoh-ogoh yang terakumulasi dari tiga terbaik di masing-masing kecamatan dinilai ketat baik dari pengambilan tema, teknik komposisi, karakter, proporsi anatomi, teknik penyelesaian hingga harmonisasi warna.
Mantan Camat Buleleng ini merinci ogoh-ogoh STT Çruti Widya Sesana Desa Adat Pucaksari Kecamatan Busungbiu unggul dengan nilai tertinggi yakni 603. Selisih nilai tipis didapat STT Kusa Ananta Banjar Adat Ambengan Desa Adat Banjar, Desa/Kecamatan Banjar dengan nilai 601, harus berbesar hati karya Sang Kala Bhuta Dungulannya berada pada posisi terbaik kedua.
Kemudian di posisi terbaik ketiga dengan nilai 597 adalah ogoh-ogoh Sang Jogor Manik karya STT Abhirama Devari Banjar Adat Liligundi Desa Adat Buleleng, Kelurahan Liligundi Kecamatan Buleleng.
Ketiga pemenang berhak menerima hadiah berupa uang pembinaan dan piagam penghargaan yang akan diserahkan di akhir bulan Oktober mendatang. Juara I berhak atas hadiah Rp 50 juta, Juara II Rp 35 Juta, Juara III Rp 25 juta. Selain itu pemeirntah juga memberikan apresiasi pada karya ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan dengan uang pembinaan masing-masing Rp 5 juta.
“Dengan program ini mudah-mudahan dapat memotivasi sekaa truna truni di seluruh desa adat untuk terus berkreasi dan berkarya. Tidak hanya di ogoh-ogoh saja tetapi juga seni dan budaya lainnya agar terus dipacu untuk pemajuan budaya Bali,” harap Kadis Dody. *k23
Komentar