Indra Sjafri di Ujung Tanduk
Kontrak jangka panjang Indra Sjafri bersama Bali United bisa putus lebih cepat. Dua laga kandang disebut-sebut bakal menjadi ujian terakhir eks pelatih Timnas U-19.
DENPASAR, NusaBali
Pelatih Kepala Bali United, Indra Sjafri dalam posisi di ujung tanduk. Tren negatif Serdadu Tridatu terutama di putaran II ISC menjadi indikator. Bali United hanya mampu meraih satu kemenangan, satu hasil imbang, dan enam kali kekalahan. Bahkan sekelompok suporter fanatik Bali United mengultimatum agar tim kebanggaannya meraih kemenangan dalam dua laga kandang melawan Bhayangkara United dan Barito Putera, dan jika tidak bisa memenangkan pertandingan tersebut, para suporter fanatik mendesak dan mendukung jika jajaran manajemen Bali United untuk segera mendepak Indra Sjafri dari kursi pelatih Bali United.
Menanggapi situasi ini, CEO Bali United Yabes Tanuri tak memberikan kepastian secara tegas. Namun Yabes tak mengelak jika ada evaluasi kinerja. “Setiap saat memang dievaluasi. Pasti itu akan dilakukan,” ucap Yabes Tanuri, Minggu (23/10). "Tunggu tanggal mainnya saja (terkait masa depan Indra Sjafri, red),” tandas Yabes Tanuri.
Pria asal Jakarta itu memastikan akan merapatkan dulu terkait masalah tersebut. Dan menanggapi soal kritikan, Yabes Tanuri mengatakan bahwa semua kritikan dianggap bagus. “Semua kritikan bagus. Yang jelas akan kami pelajari dan akan dievaluasi,” tegas Yabes Tanuri.
Bagi dia masih ada waktu dua bulan lagi jelang berakhirnya ISC 2016. Dia berharap suporter bisa terus memenuhi stadion terutama di laga kandang. Sebab penuhnya stadion berpengaruh pada modal manajemen. Apalagi financial fair play yang diterapkan oleh FIFA. Modal pribadi hanya boleh 20 persen untuk menghidupi klub. Untuk sisanya harus dari sponsor, penjualan merchandise, penjualan tiket.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Indra Sjafri mengaku terus memutar otak guna mengangkat mental para pemainnya, pasca kalah 0-2 atas tim tuan rumah Perseru Serui, Sabtu (22/10). Pelatih asal Padang, Sumatera Barat masih memiliki optimis yang tinggi untuk meningkatkan progres Gede Sukadana dkk.
Hanya saja, di matchday 25, skuat Serdadu Tridatu kembali menghadapi tim papan atas Bhayangkara FCpada Sabtu (22/10) mendatang di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. "Saya berusaha mengangkat moral dan mental pemain dulu untuk kembali berjuang untuk pertandingan selanjutnya," ungkap Indra Sjafri saat dikonfirmasi dalam perjalanan pulang menuju ke Bali, Minggu (23/10).
Meski dominan mengalami kekalahan, namun eks pelatih Timnas U-19 itu tetap optimis menatap pertandingan ketemu tim peringkat 3 klasemen. "Dengan bisa bermainnya kembali semua pemain yang sebelumnya cedera dan akumulasi kartu, kami optimis akan bisa main maksimal di kandang, sebab sudah banyak poin terbuang percuma," tegas coach Indra.
Indra memfokuskan soal defence dan attacking dan mengevaluasi kenapa Bali United sering dihukum penalti, apakah lini belakang atau kiper yang menjadi penyebabnya, Indra Sjafri menegaskan lini belakang diminta lebih berhati-hati menentukan langkah dalam menghentikan pergerakan lawan di kotal terlarang.dek
Menanggapi situasi ini, CEO Bali United Yabes Tanuri tak memberikan kepastian secara tegas. Namun Yabes tak mengelak jika ada evaluasi kinerja. “Setiap saat memang dievaluasi. Pasti itu akan dilakukan,” ucap Yabes Tanuri, Minggu (23/10). "Tunggu tanggal mainnya saja (terkait masa depan Indra Sjafri, red),” tandas Yabes Tanuri.
Pria asal Jakarta itu memastikan akan merapatkan dulu terkait masalah tersebut. Dan menanggapi soal kritikan, Yabes Tanuri mengatakan bahwa semua kritikan dianggap bagus. “Semua kritikan bagus. Yang jelas akan kami pelajari dan akan dievaluasi,” tegas Yabes Tanuri.
Bagi dia masih ada waktu dua bulan lagi jelang berakhirnya ISC 2016. Dia berharap suporter bisa terus memenuhi stadion terutama di laga kandang. Sebab penuhnya stadion berpengaruh pada modal manajemen. Apalagi financial fair play yang diterapkan oleh FIFA. Modal pribadi hanya boleh 20 persen untuk menghidupi klub. Untuk sisanya harus dari sponsor, penjualan merchandise, penjualan tiket.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Indra Sjafri mengaku terus memutar otak guna mengangkat mental para pemainnya, pasca kalah 0-2 atas tim tuan rumah Perseru Serui, Sabtu (22/10). Pelatih asal Padang, Sumatera Barat masih memiliki optimis yang tinggi untuk meningkatkan progres Gede Sukadana dkk.
Hanya saja, di matchday 25, skuat Serdadu Tridatu kembali menghadapi tim papan atas Bhayangkara FCpada Sabtu (22/10) mendatang di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. "Saya berusaha mengangkat moral dan mental pemain dulu untuk kembali berjuang untuk pertandingan selanjutnya," ungkap Indra Sjafri saat dikonfirmasi dalam perjalanan pulang menuju ke Bali, Minggu (23/10).
Meski dominan mengalami kekalahan, namun eks pelatih Timnas U-19 itu tetap optimis menatap pertandingan ketemu tim peringkat 3 klasemen. "Dengan bisa bermainnya kembali semua pemain yang sebelumnya cedera dan akumulasi kartu, kami optimis akan bisa main maksimal di kandang, sebab sudah banyak poin terbuang percuma," tegas coach Indra.
Indra memfokuskan soal defence dan attacking dan mengevaluasi kenapa Bali United sering dihukum penalti, apakah lini belakang atau kiper yang menjadi penyebabnya, Indra Sjafri menegaskan lini belakang diminta lebih berhati-hati menentukan langkah dalam menghentikan pergerakan lawan di kotal terlarang.dek
Komentar