Awas, Generasi Muda Krisis Keteladanan
Indonesia sedang berada pada kondisi titik nadir dalam hal keteladanan. Itu sebabnya, mahasiswa harus menjadi generasi baru, bukan generasi penerus.
JAKARTA, NusaBali
Generasi muda adalah harapan penerus bangsa. Sayangnya, beberapa pengamat sosial justru menilai generasi muda Indonesia saat ini mengalami krisis keteladanan dan kebangsaan. Pengamat politik Tjetje Hidayat Padamadinata dalam sebuah dialog di Universitas Padjadjaran (Unpad) mengungkapkan, Indonesia akan bubar jika generasi mudanya, terutama mahasiswa, sudah tidak peduli akan lingkungan sosialnya.
Tjetje menjelaskan, sebagai kaum intelektual, mahasiswa tak cukup pintar saja, tetapi juga harus memiliki kepedulian sosial terhadap nasib orang lain. "Diharapkan kalau menjadi intelektual, kepedulian sosial harus melekat dalam diri," ujarnya, sebagaimana dilansir melalui laman resmi Unpad, Jumat (20/11).
Saat ini, ucap Tjetje, Indonesia sedang berada pada kondisi titik nadir dalam hal keteladanan. Itu sebabnya, mahasiswa harus menjadi generasi baru, bukan generasi penerus, guna mengatasi krisis keteladanan.
"Minimal tumbuhkan lagi sikap kritis mahasiswa. Kalau dari mahasiswanya sudah tidak kritis, saya yakin 18 ribu pulau yang ada di Indonesia akan membentuk republik sendiri," tambahnya.
Ditambahkan bahwa generasi muda Tanah Air diharapkan bisa kembali pada jati dirinya sebagai bangsa yang berbudaya. "Kita punya keteladanan yang diwariskan nenek moyang melalui budaya. Mari kita kembali kepada jati diri, kepada apa yang diwariskan leluhur kita," tuturnya.
Perlu didorong agar perubahan bisa dipelopori oleh mahasiswa dan pemuda. Menurut dia, saat ini bukan waktunya lagi untuk diskusi, melainkan harus mulai bergerak. "Ini murni semangat pemuda dan mahasiswa Jabar untuk Indonesia," tandas ketua pelaksana kegiatan, Andri Firmansyah.
Karena alasan yang tak jauh berbeda, pemerintah juga mulai bergerak. Sebanyak 1.175 pelajar dari seluruh Indonesia akan mengikuti Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 17–22 November 2015. "Mereka diharapkan dapat menjadi bibit pemimpin di masa yang akan datang," ujar Mendikbud Anies Baswedan, di Jakarta, Rabu (18/11).
Selanjutnya...
Komentar