SMKN Amlapura Terima 5 Siswa Papua
AMLAPURA, NusaBali
SMKN Amlapura kembali mendapatkan 5 siswa baru dari Papua. Tahun lalu dapat 2 siswa. Ini merupakan tahun keempat dapat siswa Papua dari program Adem (afirmasi pendidikan menengah) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Para siwa itu dijemput Kasek SMKN Amlapura I Wayan Artana di Bandara Internasional Ngurah Rai, Minggu (25/10). Dikenalkan ke sekolah, Senin (26/10). Kelima siswa itu yakni Lupiana Valeria Tabai dari Kabupaten Tolikara, Maria Fatima Juina Beanal dari Kabupaten Timika, Laurensia Agnes Alomang dari Kabupaten Timika, Merdiana Makai dari Kabupaten Nabire, dan Nakep Bembok dari Kabupaten Tolikara. Kelimanya mengambil jurusan asisten keperawatan. Tahun lalu mendapatkan kiriman dua siswa dari Papua atas nama Erda Epina Hesti Mikip dan Pelen Asso. Keduanya mengambil program asisten keperawatan.
Wayan Artana mengaku tiap tahun menerima siswa baru dari Papua yang merupakan program Adem yakni program yang digagas UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat) bersama Direktorat Pembinaan PKLK (Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) Dikmen Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini digelar dalam rangka percepatan pembangunan sumberdaya manusia di Papua dan Papua Barat. “Kelima siswa itu sudah saya ajak ke sekolah. Di sekolah juga ada kakak kelasnya dari Papua. Semoga mereka betah belajar di Bali,” harap I Wayan Artana, Senin (26/10).
Dikatakan, kelima siswa itu telah memilih jurusan yang diinginkan. Di SMKN Amlapura ada enam jurusan yakni perhotelan, tata boga, TKJ (teknik komputer jaringan), TKRO (teknik kendaraan ringan otomotif), asisten keperawatan, dan TBSM (teknik bisnis sepeda motor). Siswa baru, Nakep Bembok mengaku baru bisa ke Bali karena Covid-19. “Gara-gara ada Covid-19 sehingga saya bersama teman-teman baru dikirim. Saya berharap agar sukses menimba ilmu di Bali,” kata Nakep Bembok. Selain menimba ilmu keperawatan, Nakep Bembok juga berupaya belajar bahasa Bali dan budaya Bali. Sebab di sekolah juga ada pelajaran bahasa Bali. “Saya berupaya cepat bisa menyesuaikan di sekolah dan diterima keluarga besar SMKN Amlapura,” tambahnya. *k16
Wayan Artana mengaku tiap tahun menerima siswa baru dari Papua yang merupakan program Adem yakni program yang digagas UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat) bersama Direktorat Pembinaan PKLK (Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) Dikmen Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini digelar dalam rangka percepatan pembangunan sumberdaya manusia di Papua dan Papua Barat. “Kelima siswa itu sudah saya ajak ke sekolah. Di sekolah juga ada kakak kelasnya dari Papua. Semoga mereka betah belajar di Bali,” harap I Wayan Artana, Senin (26/10).
Dikatakan, kelima siswa itu telah memilih jurusan yang diinginkan. Di SMKN Amlapura ada enam jurusan yakni perhotelan, tata boga, TKJ (teknik komputer jaringan), TKRO (teknik kendaraan ringan otomotif), asisten keperawatan, dan TBSM (teknik bisnis sepeda motor). Siswa baru, Nakep Bembok mengaku baru bisa ke Bali karena Covid-19. “Gara-gara ada Covid-19 sehingga saya bersama teman-teman baru dikirim. Saya berharap agar sukses menimba ilmu di Bali,” kata Nakep Bembok. Selain menimba ilmu keperawatan, Nakep Bembok juga berupaya belajar bahasa Bali dan budaya Bali. Sebab di sekolah juga ada pelajaran bahasa Bali. “Saya berupaya cepat bisa menyesuaikan di sekolah dan diterima keluarga besar SMKN Amlapura,” tambahnya. *k16
1
Komentar