AWK Digerudug Massa Perguruan Sandhi Murti dan Warga Nusa Penida
Dituding Lecehkan Umat Hindu Bali
DENPASAR, NusaBali
Sekitar 30 orang dari Perguruan Sandhi Murti Bali dan perwakilan warga Kecamatan Nusa Penida (Klungkung) datangi Kantor DPD RI Dapil Bali di Jalan Tjokorda Agung Tresna Nomor 74 Niti Mandala Denpasar, Selasa (27/10) siang.
Mereka datang hendak menemui anggota DPD RI Dapil Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS, yang dituding melecehkan umat Hindu Bali melalui statemennya di media sosial.
Massa berkekuatan 30 orang yang dikomandoi Ketua Sandhi Murti Bali, I Gusti Ngurah Komang Juniarta, datang untuk menggerudug Arya Wedakarna (AWK) ke Kantor DPD RI Dapil Bali, Selasa siang pukul 12.50 Wita. Sayangnya, mereka gagal bertemu AWK, karena sang senator sedang tidak ada di kantornya.
Gagal menemui AWK di Kantor DPD RI Dapil Bali, massa Perguruan Sandhi Murti Bali dan perwakilan warga Nusa Penida kemudian mendatangi Kampus Universitas Mahendradatta Denpasar di Jalan Ken Arok Denpasar Utara. Maklum, AWK merupakan bagian dari kampus tersebut dan sempat menjabat sebagai Rektor Universitas Mahendradatta.
Massa bergerak dari Kantor DPD RI Dapil Bali ke Kampus Universitas Mahendradatta, siang sekitar pukul 15.00 Wita. Tiba di Kampus Universitas Mahendradatta pukul 13.40 Wita, mereka juga tidak berhasil bertemu AWK. Massa berjumlah 30 orang ini pun hanya berorasi di kampur tersebut.
Korlap aksi, IGN Komang Juniarta, mengatakan pihaknya bersama perwakilan warga Nusa Penida ingin bertemu AWK, terkait pernyataan kontroversial sang senator yang beredar luas di media sosial. Beberapa pernyataan AWK itu dinilai sangat sesat dan berpengaruh terhadap budaya Bali. Di antaranya, AWK setuju anak-anak melakukan seks bebas, asalkan pakai kondom.
"Arya Wedakarna membebaskan anak-anak berhubungan seks, asalkan menggunakan kondom. Pantaskah itu? Para orangtua susah payah menjaga dan mendidik anak-anak mereka agar tidak terjerumus seks bebas. Tapi, Arya Wedakarna yang notabene anggota DPD RI, justru menyatakan sebaliknya. Konyol nggak. Itu tidak pantas diucapkan seorang tokoh seperti dia," ujar Juniarta.
Statemen lain AWK dipersoalkan, kata Juniarta, adalah bahwa Ida Batara Dalem Ped, Ida Batara Tohlangkir Gunung Agung, dan Ratu Niang bukanlah Dewa, melainkan makhluk suci. Pura Dalem Ped sendiri adalah salah satu pura penting yang berada di kawasan Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Tak heran jika perwakilan warga Nusa Penida ikut mencari AWK.
"Pernyataan-pernyataan Wedakarna seperti itu sangat meresahkan masyarakat. Tidak hanya itu, masih banyak lagi pernyataan lainnya dari Arya Wedakarna yang menyesatkan masyarakat Bali," tandas Juniarta.
Sementara, Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti Bali, I Gusti Ngurah Harta, mengatakan aksi nglurug ke Kantor DPD RI Dapil Bali dan Kampus Universitas Mahendradatta kemarin untuk memberikan pelajaran kepada AWK, agar ke depan tidak bicara ngawur sebagai seorang senator. Menurut Ngurah Harta, statemen AWK itu sangat meresahkan masyarakat.
“Masyarakat dibuat terombang-ambing terkait cara berpikir terhadap keyakinan lokal Bali. Jangan sampai generasi muda salah arah dengan bicara ngawur seperti AWK itu,” kritik Ngurah Harta. "AWK merusak konsep dan pola pikir tradisi budaya Bali. Misalnya, mengajarkan seks bebas kepada anak-anak asalkan pakai kondom. Ucapan itu dilontarkan AWK saat menghadiri acara di salah satu SMA di Tabanan," lanjut Ngurah Harta.
Anehnya, menurut Ngurah Harta, pernyataan sesat AWK itu tidak disikapi oleh KPAI. Padahal, pernyataan yang sangat berbahaya bagi para remaja khususnya pelajar itu beredar luas di Medsos. "Makanya, kami spontan turun. Tujuannya, agar AWK kalau berbicara berpikir matang terlebih dahulu. Katanya menjaga tradisi dan budaya Bali, kenapa dia malah merusak dengan konsep yang bertentangan itu?" sesal Ngurah Harta.
Sementara itu, AWK mengaku belum tahu dari mana massa yang datang ke Kantor DPD RI Dapil Bali dan Kampus Universitas Mahendradatta. Kebetulan, saat massa mendatangi kantornya kemarin siang, AWK seharian ada kegiatan di Kabupaten Gianyar.
“Kebetulan juga ada Ibu Sukmawati Soekarnoputri (Ketua Umum DPP PNIM, Red) di Gianyar. Jadi, saya seharian full di Gianyar, tidak sempat ke Kantor DPD RI di Renon (Jalan Tjokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar)," ujar AWK saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa malam.
Namun demikian, AWK berjanji akan menemui masyarakat yang mendatangi Kantor DPD RI Dali Bali kemarin. Rencananya, pertemuan akan digelar di Kantor DPD RI Dapil Bali, Rabu (28/10) siang ini. "Besok (hari ini) saya akan temui mereka pukul 12.00 Wita di Kantor DPD RI. Ya, lihat saja besok nggih," senator yang kerap bikin kontroversi ini. *pol,nat
1
Komentar