Gedung Poliklinik Baru RSUD Buleleng Perlu Rp 103 Miliar
SINGARAJA, NusaBali
Rencana pembangunan gedung Poliklinik RSUD Buleleng yang dirancang Pemkab Buleleng untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat Buleleng memerlukan anggaran Rp 103 miliar.
Besaran anggaran yang diperlukan untuk membangun gedung Poliklinik baru ini masuk sebagai salah satu usulan pengajuan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan jika pinjaman PEN disetujui pemerintah pusat, maka pembangunan gedung Poliklinik baru akan dibangun tahun 2021 mendatang.
Menurutnya gedung poliklinik yang ada saat ini tambal sulam antara gedung dengan lain. Sehingga sirkulasi pelayanan tidak bagus. Gedung Poliklinik lama nantinya akan diratakan hingga gedung Unit Donor Darah (UDD). “Gedung lama akan diratakan dan dipakai tempar parkir, sehingga nanti tidak ada kendaraan pasien maupun keluarga pasien yang parkir di tepi jalan semuanya di dalam,” jelas Dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini, Minggu (1/11).
Lalu gedung Poliklinik baru akan dibangun di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) lama, melajur ke selatan hingga ruang perawatan Cempaka dan Anggrek berlantai empat.
Jika pembangunan tuntas, pelayanan rawat jalan diestimasi dapat melayani 1.500 orang pasien setiap harinya. Pembangunan gedung baru ini tak hanya akan dimanfaatkan sebagai gedung Poliklinik atau rawat jalan, tetapi juga akan dilengkapi dengan perawatan terpadu. Seperti ruang pelayanan khusus ibu hamil, ruang kontrol kehamilan, persalinan hingga ruang operasi dan pelayanan intensif.
Perawatan terpadu lainnya yakni akan dilengkapi dengan pusat layanan cuci darah. RSUD Buleleng sudah menyiapkan satu ruangan khusus cuci darah berkapasitas 25 orang. Namun dengan perkembangan 10 tahun terakhir, layanan ini diterima semakin banyak, sehingga RSUD Buleleng berencana menambah kapasitas hingga 60 orang. “Tren masyarakat sepuluh tahun ini yang membutuhkan layanan cuci darah ini terus meningkat. Makanya fasilitas harus disiapkan, jangan sampai nanti masyarakat tidak dapat layanan,” tegas Dirut Arya Nugraha.
Sedangkan rancangan gedung baru berlantai IV itu di lantai III dan IV akan dimanfaatkan sebagai ruang rawat inap. Sementara itu selain meningkatkan kualitas sarana fisik, RSUD Buleleng juga terus mengejar peningkatan kualitas layanan dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sejumlah dokter spesialis yang menyelesaikan pendidikannya tahun ini speerti dokter bedah syaraf dan spesialis jantung siap memberikan pelayanan. Aset SDM di RSUD Buleleng ini pun menjaminkan masyarakat Buleleng bisa mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap tanpa harus berobat jauh ke rumah sakit di Denpasar.*k23
Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan jika pinjaman PEN disetujui pemerintah pusat, maka pembangunan gedung Poliklinik baru akan dibangun tahun 2021 mendatang.
Menurutnya gedung poliklinik yang ada saat ini tambal sulam antara gedung dengan lain. Sehingga sirkulasi pelayanan tidak bagus. Gedung Poliklinik lama nantinya akan diratakan hingga gedung Unit Donor Darah (UDD). “Gedung lama akan diratakan dan dipakai tempar parkir, sehingga nanti tidak ada kendaraan pasien maupun keluarga pasien yang parkir di tepi jalan semuanya di dalam,” jelas Dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini, Minggu (1/11).
Lalu gedung Poliklinik baru akan dibangun di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) lama, melajur ke selatan hingga ruang perawatan Cempaka dan Anggrek berlantai empat.
Jika pembangunan tuntas, pelayanan rawat jalan diestimasi dapat melayani 1.500 orang pasien setiap harinya. Pembangunan gedung baru ini tak hanya akan dimanfaatkan sebagai gedung Poliklinik atau rawat jalan, tetapi juga akan dilengkapi dengan perawatan terpadu. Seperti ruang pelayanan khusus ibu hamil, ruang kontrol kehamilan, persalinan hingga ruang operasi dan pelayanan intensif.
Perawatan terpadu lainnya yakni akan dilengkapi dengan pusat layanan cuci darah. RSUD Buleleng sudah menyiapkan satu ruangan khusus cuci darah berkapasitas 25 orang. Namun dengan perkembangan 10 tahun terakhir, layanan ini diterima semakin banyak, sehingga RSUD Buleleng berencana menambah kapasitas hingga 60 orang. “Tren masyarakat sepuluh tahun ini yang membutuhkan layanan cuci darah ini terus meningkat. Makanya fasilitas harus disiapkan, jangan sampai nanti masyarakat tidak dapat layanan,” tegas Dirut Arya Nugraha.
Sedangkan rancangan gedung baru berlantai IV itu di lantai III dan IV akan dimanfaatkan sebagai ruang rawat inap. Sementara itu selain meningkatkan kualitas sarana fisik, RSUD Buleleng juga terus mengejar peningkatan kualitas layanan dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sejumlah dokter spesialis yang menyelesaikan pendidikannya tahun ini speerti dokter bedah syaraf dan spesialis jantung siap memberikan pelayanan. Aset SDM di RSUD Buleleng ini pun menjaminkan masyarakat Buleleng bisa mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap tanpa harus berobat jauh ke rumah sakit di Denpasar.*k23
1
Komentar