Lagi, Puluhan Remaja Trek-trekan Diamankan Polisi
SINGARAJA, NusaBali
Puluhan remaja lagi-lagi diamankan oleh polisi lantaran terlibat aksi trek-trekan atau balap liar di wilayah Kota Singaraja.
Kali ini, sebanyak 75 remaja atau Anak Baru Gede (ABG) diamankan aparat Kepolian Sektor (Polsek) Kota Singaraja. Para remaja yang diciduk rata-rata berusia 17 hingga 23 tahun. Kapolsek Kota Singaraja, Kompol I Made Santika menjelaskan, jika aksi balap liar marak masih marak dilakukan oleh para remaja di wilayah Kota Singaraja. Mereka beraksi sejak dua minggu belakangan di sepanjang Jalan Kartini, Jalan Dewi Sartika, Jalan Raya Penarukan, dan di Jalan Raya Singaraja-Seririt tepatnya di depan Volcano Club.
Untuk mengantisipasi hal ini, setiap hari khususnya di malam Minggu aparat Polsek Singaraja pun gencar melakukan operasi balap liar. "Hasilnya, pada malam minggu kemarin ada sebanyak 75 pelaku trek-trekan serta 47 unit motor yang telah dimodifikasi, yang berhasil kami amankan," terang Santika, Minggu (1/11).
Dari operasi tersebut, belakangan polisi juga mengetahui, selain untuk meningkatkan gengsi, balap liar ini juga diwarnai dengan taruhan. Hanya saja polisi masih kesulitan menemukan posisi uang yang dipakai taruhan. "Kalau taruhannya ini sedang kami dalami, karena posisi uang taruhan itu sulit ditemukan," akunya.
Ia menjelaskan, ketika taruhan berlangsung biasanya uang taruhan mereka tidak dijumpai di tempat trek-trekan. Melainkan dicatat di grup media sosial mereka. "Jadi mereka taruhan di grup WhatsApp mereka. Setelah selesai trek-trekan baru dibayar. Sistemnya seperti lamaran, siapa lawan siapa dengan motor apa," jelasnya.
Untuk memberikan efek jera, polisi pun memberikan sanksi tilang kepada puluhan remaja tersebut itu. Bahkan, polisi juga memanggil masing-masing orangtua pelaku trek-trekan. "Orangtua mereka sudah kami ajak berdiskusi. Harus diawasi betul-betul agar selanjutnya anaknya tidak lagi terlibat dalam kelompok balap liar," tegas dia.
Disebutkannya, dari hasil penyelidikan yang dilakukan, ada sekitar 10 geng balap liar yang kerap melaksanakan aksi balap liar di Kota Singaraja. Kelompok tersebut seluruhnya telah diidentifikasi oleh polisi. Pihak kepolisian akan segera menindaklanjuti mereka sehingga balap liar ini tidak lagi terjadi.*cr75
Untuk mengantisipasi hal ini, setiap hari khususnya di malam Minggu aparat Polsek Singaraja pun gencar melakukan operasi balap liar. "Hasilnya, pada malam minggu kemarin ada sebanyak 75 pelaku trek-trekan serta 47 unit motor yang telah dimodifikasi, yang berhasil kami amankan," terang Santika, Minggu (1/11).
Dari operasi tersebut, belakangan polisi juga mengetahui, selain untuk meningkatkan gengsi, balap liar ini juga diwarnai dengan taruhan. Hanya saja polisi masih kesulitan menemukan posisi uang yang dipakai taruhan. "Kalau taruhannya ini sedang kami dalami, karena posisi uang taruhan itu sulit ditemukan," akunya.
Ia menjelaskan, ketika taruhan berlangsung biasanya uang taruhan mereka tidak dijumpai di tempat trek-trekan. Melainkan dicatat di grup media sosial mereka. "Jadi mereka taruhan di grup WhatsApp mereka. Setelah selesai trek-trekan baru dibayar. Sistemnya seperti lamaran, siapa lawan siapa dengan motor apa," jelasnya.
Untuk memberikan efek jera, polisi pun memberikan sanksi tilang kepada puluhan remaja tersebut itu. Bahkan, polisi juga memanggil masing-masing orangtua pelaku trek-trekan. "Orangtua mereka sudah kami ajak berdiskusi. Harus diawasi betul-betul agar selanjutnya anaknya tidak lagi terlibat dalam kelompok balap liar," tegas dia.
Disebutkannya, dari hasil penyelidikan yang dilakukan, ada sekitar 10 geng balap liar yang kerap melaksanakan aksi balap liar di Kota Singaraja. Kelompok tersebut seluruhnya telah diidentifikasi oleh polisi. Pihak kepolisian akan segera menindaklanjuti mereka sehingga balap liar ini tidak lagi terjadi.*cr75
1
Komentar