Perusda Bali Fasilitasi UMKM Lokal Bali
Diajak Masuki Pasar Retail Modern
MANGUPURA, Nusabali
Perusahaan Daerah (Perusda) Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan Bali Kui 2.0 Fair ‘UMKM Bali Naik Kelas’ dengan memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil menengah lokal setempat untuk memasuki pasar retail modern bagai produk pangan dan sandang.
"Kami mengajak kerja sama Hypermart di Mall Bali Galeria untuk memperkenalkan produk UMKM lokal ini kepada masyarakat. Bali Kui 2.0 Fair kami buat untuk mendorong produk dari pelaku UMKM lokal bisa lebih berkualitas dan dapat masuk ke pasar nasional bahkan internasional," ujar Panitia Bali Kui 2.0 Fair, Ida Bagus Nyoman Devina Yesa, Minggu (1/11).
Ia mengatakan, kegiatan tersebut juga diselenggarakan untuk mendukung implementasi Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. "Sehingga Kemandirian Pangan dan Kemandirian Ekonomi yang merupakan perwujudan Ekonomi Gotong Royong sesuai Visi Misi Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali dapat terwujud," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Perusda Bali melibatkan sebanyak 23 UMKM yang memproduksi berbagai jenis produk yang berasal dari sejumlah daerah di Pulau Dewata. "Kebanyakan produk pangan yang dibawa pelaku UMKM adalah produk yang menjadi ciri khas daerahnya masing-masing seperti buah-buahan dari Buleleng, minyak kelapa tandusan dari Karangasem serta produk garam dari Kusamba, Klungkung," katanya.
Nyoman Devina Yesa menambahkan, di masa pandemi Covid-19, dengan berbelanja berbagai macam produk-produk pertanian dan olahan UMKM Bali pada acara tersebut, pembeli dapat mendukung pelaku usaha serta pelaku industri ekonomi lokal untuk terus tumbuh berkembang.
"Khususnya selama Covid-19 ini, UMKM adalah sektor yang dapat diandalkan. Kami ingin memperkenalkan produk UMKM asli Bali kepada masyarakat yang nantinya juga kami akan sediakan pasar kepada mereka agar ini dapat berkelanjutan. Tidak hanya memfasilitasi kegiatan seperti ini, kami juga akan melakukan pendampingan, kami bimbing mereka agar produk mereka bisa tetap survive dan bersaing dengan produk lainnya," ungkapnya. *ant
Ia mengatakan, kegiatan tersebut juga diselenggarakan untuk mendukung implementasi Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. "Sehingga Kemandirian Pangan dan Kemandirian Ekonomi yang merupakan perwujudan Ekonomi Gotong Royong sesuai Visi Misi Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali dapat terwujud," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Perusda Bali melibatkan sebanyak 23 UMKM yang memproduksi berbagai jenis produk yang berasal dari sejumlah daerah di Pulau Dewata. "Kebanyakan produk pangan yang dibawa pelaku UMKM adalah produk yang menjadi ciri khas daerahnya masing-masing seperti buah-buahan dari Buleleng, minyak kelapa tandusan dari Karangasem serta produk garam dari Kusamba, Klungkung," katanya.
Nyoman Devina Yesa menambahkan, di masa pandemi Covid-19, dengan berbelanja berbagai macam produk-produk pertanian dan olahan UMKM Bali pada acara tersebut, pembeli dapat mendukung pelaku usaha serta pelaku industri ekonomi lokal untuk terus tumbuh berkembang.
"Khususnya selama Covid-19 ini, UMKM adalah sektor yang dapat diandalkan. Kami ingin memperkenalkan produk UMKM asli Bali kepada masyarakat yang nantinya juga kami akan sediakan pasar kepada mereka agar ini dapat berkelanjutan. Tidak hanya memfasilitasi kegiatan seperti ini, kami juga akan melakukan pendampingan, kami bimbing mereka agar produk mereka bisa tetap survive dan bersaing dengan produk lainnya," ungkapnya. *ant
1
Komentar