Demokrat Siapkan Ranitasari di Posisi Cawabup Buleleng
Kalangan kader Demokrat bikin manuver pasca terpentalnya pasangan calon Independen, Dewa Nyoman Sukrawan-I Gede Dharma Wijaya (Paket Surya), yang mereka dukung, dari pencalonan ke Pilkada Buleleng 2017.
“Ini baru sebatas aspirasi dari kader Demokrat di bawah. Karena, kader ingin agar Demokrat tetap ajukan calon ke Pilkada Buleleng 2017. Kalau bisa Rani maju, dan kita dorong Golkar juga usung Ketut Rochineng menjadi Calon Bupati Buleleng,” tegas Sarjana.
Menurut Sarjana, Ranitasari memiliki nilai jual yang tinggi di kalangan akar rumput. Ranitasari yang kini Ketua Fraksi Demokrat DPRD Buleleng bakal menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih perempuan dan pemilih pemula di Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017 mendatang. “Masyarakat Buleleng kan selalu ini sesuatu baru. Nah, Rani akan menjadi pilihan utama mereka, karena dia adalah tokoh muda perempuan,” papar Sarjana.
Disinggung soal kepastian Golkar usung kandidat, menurut Sarjana, pihaknya tidak bisa berkomentar. Sebab, kewenangan itu ada internal Golkar. “Silakan tanya ke Golkar, tentu kami harus berkoordinasi dengan Golkar nanti,” ujarnya.
Yang jelas, Demokrat menginginkan Golkar usung Ketut Rochineng sebagai Cabup Buleleng, guna dipaketkan dengan Ranitasari di posisi Cawabup. Ketut Rochineng merupakan birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali. Sebetulnya, sejak awal Rochineng digadang-gadang akan disung Golkar-Demokrat sebagai Cabup Buleleng. Namun, Rochineng justru putuskan tidak maju ke Pilkada Buleleng 2017, sehingga Golkar-Demokrat akhirnya pilih mengekor dukung Paket Surya. Setelah OPaket Surya terpental dari pencalonan karena kekurangan 235 KTP dukungan valid, nama Rochineng kembali disuarakan.
Sementara itu, Luh Ranitasari mengakui ada aspirasi yang menginginkan dirinya maju sebagai kandidat Cawabup Buleleng. Hanya saja, sejauh ini dia belum memberikan kepastian. “Saya berterimakasih dengan keinginan dari teman-teman di Demokrat yang mengusulkan saya. Tapi, saya masih pikirkan aspirasi teman-teman itu. Saya akan bicarakan hal ini dengan keluarga dulu,” tandas Rani saat dikonfirmasi terpisah tadi malam.
Sayangnya, elite Golkar di Buleleng belum bisa dimintai konfirmasinya masalah ini. Ketua DPD II Golkar Buleleng Putu Singyen dan Sekretaris DPD II Golkar Buleleng, Nyoman Gede Wandira Adi, belum bisa dikonfirmasi karena mereka kompak tidak mau menjawab telepon. k19
Menurut Sarjana, Ranitasari memiliki nilai jual yang tinggi di kalangan akar rumput. Ranitasari yang kini Ketua Fraksi Demokrat DPRD Buleleng bakal menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih perempuan dan pemilih pemula di Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017 mendatang. “Masyarakat Buleleng kan selalu ini sesuatu baru. Nah, Rani akan menjadi pilihan utama mereka, karena dia adalah tokoh muda perempuan,” papar Sarjana.
Disinggung soal kepastian Golkar usung kandidat, menurut Sarjana, pihaknya tidak bisa berkomentar. Sebab, kewenangan itu ada internal Golkar. “Silakan tanya ke Golkar, tentu kami harus berkoordinasi dengan Golkar nanti,” ujarnya.
Yang jelas, Demokrat menginginkan Golkar usung Ketut Rochineng sebagai Cabup Buleleng, guna dipaketkan dengan Ranitasari di posisi Cawabup. Ketut Rochineng merupakan birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali. Sebetulnya, sejak awal Rochineng digadang-gadang akan disung Golkar-Demokrat sebagai Cabup Buleleng. Namun, Rochineng justru putuskan tidak maju ke Pilkada Buleleng 2017, sehingga Golkar-Demokrat akhirnya pilih mengekor dukung Paket Surya. Setelah OPaket Surya terpental dari pencalonan karena kekurangan 235 KTP dukungan valid, nama Rochineng kembali disuarakan.
Sementara itu, Luh Ranitasari mengakui ada aspirasi yang menginginkan dirinya maju sebagai kandidat Cawabup Buleleng. Hanya saja, sejauh ini dia belum memberikan kepastian. “Saya berterimakasih dengan keinginan dari teman-teman di Demokrat yang mengusulkan saya. Tapi, saya masih pikirkan aspirasi teman-teman itu. Saya akan bicarakan hal ini dengan keluarga dulu,” tandas Rani saat dikonfirmasi terpisah tadi malam.
Sayangnya, elite Golkar di Buleleng belum bisa dimintai konfirmasinya masalah ini. Ketua DPD II Golkar Buleleng Putu Singyen dan Sekretaris DPD II Golkar Buleleng, Nyoman Gede Wandira Adi, belum bisa dikonfirmasi karena mereka kompak tidak mau menjawab telepon. k19
1
2
Komentar